SURAU.CO. Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) telah menetapkan pemimpin baru. Forum tertinggi organisasi para pengamal tarekat ini resmi memilih KH Achmad Chalwani Rais JATMAN untuk Idarah Aliyah. Bersama dengan KH Ali Masykur Musa sebagai Mudir Aam. memimpin JATMAN untuk masa khidmat 2025-2030.
Keputusan penting ini lahir dari musyawarah Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Sembilan ulama kharismatik melakukan sidang mendalam. Hasilnya kemudian disahkan dalam Sidang Pleno pada Senin, 23 Desember 2024. Perhelatan akbar ini berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Penetapan ini menandai babak baru bagi JATMAN di bawah kepemimpinan ulama dari Purworejo tersebut.
Sosok KH Achmad Chalwani
Bagi sebagian orang, nama KH Achmad Chalwani mungkin belum terlalu akrab. Beliau adalah sosok ulama yang sangat dihormati. Kesehariannya dihabiskan sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi. Pesantren ini berlokasi di Berjan, Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Selain memimpin pesantren, beliau juga merupakan seorang mursyid. Beliau membimbing jamaah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.
Kiprah dakwahnya tidak hanya terbatas di dalam negeri. KH Achmad Chalwani aktif menyebarkan ajaran Islam atau berdakwah hingga ke berbagai negara. Beliau sering berdakwah di Singapura dan Malaysia. Jangkauan dakwahnya bahkan mencapai Macau, Hong Kong, hingga Guangzhou di Tiongkok. Pengalamannya di kancah nasional tidak diragukan lagi. Beliau pernah mengemban amanah sebagai anggota DPD RI. Ia mewakili Provinsi Jawa Tengah pada periode 2004-2009.
Perjalanan Menimba Ilmu dan Pendidikan
KH Achmad Chalwani lahir pada 19 Desember 1954. Beliau merupakan putra ketiga dari pasangan KH Muhammad Nawawi dan Nyai Saodah. Sejak kecil, beliau tumbuh dan besar di lingkungan pesantren yang kental. Hal ini membentuk karakter dan kecintaannya pada ilmu agama. Saat beranjak remaja, beliau memulai pengembaraan ilmunya. Beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya untuk memperdalam pengetahuan.
Beberapa pesantren ternama pernah menjadi tempatnya menimba ilmu. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Beliau juga belajar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo, Kediri. Selain itu , tidak hanya pendidikan non-formal, beliau juga menempuh pendidikan formal. Riwayat pendidikannya meliputi SDN Gintungan, PGA Ma’arif Berjan, hingga meraih gelar sarjana di STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta.
Memimpin Pesantren dan Mengintegrasikan Pendidikan
Kemudian sebuah tonggak penting terjadi pada tahun 1982. Ayahandanya, KH Muhammad Nawawi, wafat. KH Achmad Chalwani pun melanjutkan estafet kepemimpinan Ponpes An-Nawawi. Di bawah kepemimpinannya, pesantren mengalami perkembangan pesat. Para santri dari berbagai daerah berdatangan untuk belajar. Selain itu beberapa santrinya datang dari luar negeri, seperti Malaysia.
KH Achmad Chalwani memimpin pesantren dengan visi modern. Beliau mengintegrasikan pendidikan salafiyah dengan sistem pendidikan formal. Namun, beliau tidak meninggalkan ciri khas pesantren salaf. Beliau mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kemudian juga mendirikan Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) An-Nawawi. Kini, jumlah santri pesantrennya mencapai sekitar 2.000 orang. tdiak hana itu, beliau juga aktif mengirim dai-dai muda untuk berdakwah di daerah-daerah terpencil.
Kemudian pada 6 Januari 1996, beliau mengubah nama pondok pesantren. Nama Pondok Pesantren Roudlotut Thullab berganti menjadi Pondok Pesantren An-Nawawi. Perubahan ini menjadi bagian dari modernisasi yang beliau gagas.
Meneruskan Warisan Ayah Sebagai Khadam Thariqah
Di luar perannya sebagai pimpinan pesantren, KH Achmad Chalwani Rais JATMAN adalah seorang mursyid yang disegani. Beliau membimbing ratusan ribu anggota thariqah. Jamaahnya tersebar luas di berbagai provinsi. Para pengikut tarekat berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, hingga Sumatera dan Kalimantan. Bahkan pengikutnya tersebar hingga ke Johor Bahru, Malaysia.
Menurutnya menjadi khadam thariqah baginya adalah jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini juga merupakan cara beliau menjaga warisan sang ayah. Ayahnya, KH Muhammad Nawawi Shidiq, adalah salah satu pendiri JATMAN. Kini, dengan terpilihnya sebagai Rais Aam, KH Achmad Chalwani tidak hanya meneruskan warisan keluarga. Beliau juga mengemban amanah besar untuk memimpin jutaan pengamal thariqah di bawah naungan Nahdlatul Ulama
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
