Beranda » Berita » Kesabaran Menuju Surga

Kesabaran Menuju Surga

Kesabaran Menuju Surga

KESABARAN MENUJU SURGA

 

Renungan Hadits Tentang Sabar dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Sabda Rasulullah ﷺ:

> “Apabila engkau ber sabar dengan satu ujian, maka balasannya adalah surga.”
(HR. Muslim)

Makna Sabar dalam Islam

Menemukan Ketentraman dalam Cobaan: Jalan Sabar menurut Kitab al-‘Ushfuriyyah

Sabar merupakan salah satu akhlak agung yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Kata sabar berasal dari bahasa Arab ṣabr yang berarti menahan diri. Dalam pengertiannya yang luas, sabar mencakup:

Menahan diri dari keluh kesah saat tertimpa musibah.
Menahan diri dari berbuat maksiat.
Konsisten dalam menaati perintah Allah.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa balasan atas satu ujian yang dihadapi dengan sabar adalah surga. Ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sabar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ujian adalah Keharusan Hidup

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Sebuah Rumah Di Sisi-Mu Dalam Surga

> “Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)

Ujian adalah bagian tak terpisahkan dari hidup. Baik berupa kehilangan, sakit, kemiskinan, fitnah, kegagalan, bahkan kehilangan orang tercinta—semuanya adalah bentuk ujian dari Allah. Namun, bukan ujian itu yang membinasakan manusia, melainkan bagaimana ia menyikapinya. Jika sabar menjadi pilihan, maka surga menjadi ganjaran.

Mengapa Sabar Itu Berat?

Sabar bukan berarti tidak merasa sakit atau tidak menangis. Saabar adalah bagaimana seseorang tetap menjaga lisan dan hatinya dari mengeluh kepada manusia, serta tetap berharap kepada Allah.

Rasulullah ﷺ pun pernah menangis saat kehilangan putranya Ibrahim, namun beliau tetap bersabar. Artinya, air mata boleh jatuh, tapi iman tetap teguh.

Surah Yusuf dalam Tafsir Jalalain: Kisah Cinta, Iman, dan Keteguhan Jiwa

Tiga Jenis Sabar

Para ulama membagi sabaar dalam tiga bentuk utama:

1. Sabar dalam ketaatan
Konsisten melaksanakan ibadah walau berat, seperti shalat lima waktu, berpuasa, atau menuntut ilmu. Semua itu membutuhkan kesabaran.
2. Sabar dalam meninggalkan maksiat
Menahan diri dari godaan hawa nafsu, menjaga pandangan, menjaga lisan, dan menjauhi perbuatan dosa.
3. Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian hidup
Ketika kehilangan pekerjaan, terkena penyakit, atau difitnah, sabbar menjadi penolong pertama agar tidak jatuh ke dalam keputusasaan.

Hadits yang kita bahas hari ini fokus pada jenis yang ketiga, yaitu saabar terhadap ujian. Bahkan satu ujian saja, jika dihadapi dengan sabaar, mampu menjadi sebab seseorang masuk surga.

Contoh Orang-Orang Sabar dalam Sejarah

1. Nabi Ay yub ‘Alaihissalam
Ujian penyakit yang bertahun-tahun lamanya tak membuatnya mengeluh. Justru beliau terus bersyukur dan memohon pertolongan hanya kepada Allah.
2. Nabi Yusuf ‘Alaihissalam
Beliau sabaar saat dilempar ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, dan difitnah oleh wanita bangsawan. Kesabarannya menjadikannya mulia di dunia dan akhirat.
3. Rasulullah ﷺ sendiri
Saabar menghadapi cercaan, siksaan, boikot, dan penolakan dari kaumnya. Tetapi beliau tetap menyampaikan risalah Islam dengan penuh kelembutan.

Apa yang Didapatkan Orang Sabar?

Allah memberikan banyak keutamaan bagi orang yang sabbar:
Kedekatan dengan Allah
> “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang saabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Ganjaran pahala tanpa batas

> “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Surga sebagai balasan tertinggi

> Dari hadits di awal: “Apabila engkau bersabar dengan satu ujian, maka balasannya adalah surga.”

Bagaimana Agar Bisa Sabar?

1. Yakin bahwa semua ujian berasal dari Allah
Tidak ada musibah yang menimpa kecuali atas izin-Nya. Dan Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
2. Ingat pahala dan ganjaran besar di akhirat
Kesabaran yang hari ini menyakitkan akan diganti dengan kenikmatan tak tergambarkan kelak di surga.
3. Berdoa memohon kesabarannya
Bahkan para nabi pun memohon kesabaran kepada Allah. Maka mintalah:
> “Ya Allah, berikanlah aku kesabaran dan teguhkanlah hatiku.”
4. Dekat dengan orang-orang saleh
Lingkungan yang baik akan menguatkan iman saat musibah datang.
5. Banyak berdzikir dan membaca Al-Qur’an

Hati yang tenang dan tenteram lahir dari dzikir kepada Allah.

Penutup

Saudaraku, sabbar bukan berarti lemah. Saabar adalah kekuatan besar yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki keimanan sejati. Satu ujian saja, jika kita hadapi dengan saabar, Allah janjikan surga sebagai balasan.

Jangan biarkan ujian menjauhkan kita dari Allah. Justru ujian adalah jalan untuk semakin dekat kepada-Nya.

> اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الصَّابِرِينَ، وَارْزُقْنَا جَنَّةً عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ

“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang sabbar, dan karuniakan kepada kami surga seluas langit dan bumi.” (Firman/Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement