ENDING KEHIDUPAN SEORANG MANUSIA: Renungan Mendalam tentang Husnul Khatimah.
Saudaraku yang dirahmati Allah, Setiap kita pasti menginginkan akhir hidup yang baik—husnul khatimah. Namun seringkali manusia tertipu oleh gemerlap amal dan pujian manusia. Padahal, dalam pandangan Allah Swt, yang terpenting bukanlah seberapa gemilang masa lalu kita, melainkan bagaimana akhir perjalanan hidup kita. Tidak ada jaminan bahwa mereka yang rajin beribadah hari ini akan wafat dalam keadaan beriman, begitu pula tidak ada kepastian bahwa mereka yang hari ini bergelimang maksiat akan selamanya terjerumus ke dalamnya (renungan).
1. Jangan Sombong dengan Amal
Ketika seseorang merasa telah banyak berbuat kebaikan, terkadang muncul rasa sombong dan merasa lebih mulia dibandingkan orang lain. Ini adalah jebakan iblis yang sangat halus namun berbahaya. Kesombongan yang bersumber dari amal ibadah bisa lebih mematikan dibandingkan dosa-dosa besar. Sebab, seseorang bisa merasa sudah cukup dengan amalnya, lalu mengabaikan istighfar, muhasabah, dan memperbaiki diri.
Allah Swt. tidak melihat banyaknya amal semata, tetapi melihat keikhlasan hati dan istiqamah hingga akhir. Rasulullah Saw mengingatkan:
> “Sesungguhnya ada seorang yang beramal dengan amalan ahli surga menurut pandangan manusia, tetapi ternyata dia termasuk penghuni neraka. Dan ada orang yang beramal dengan amalan ahli neraka menurut pandangan manusia, tetapi ternyata dia termasuk penghuni surga. Sesungguhnya amalan itu tergantung pada penutupnya.” (HR. Bukhari no. 6493)
Hadits ini menjadi pelajaran penting bagi kita agar tidak tertipu oleh penampilan luar seseorang, termasuk diri kita sendiri. Yang tampak saleh belum tentu benar-benar saleh, dan yang tampak buruk belum tentu akan selamanya dalam keburukan.
2. Belajarlah dari Umar bin Khattab
Contohlah kisah luar biasa dari Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu. Dahulu beliau dikenal sebagai musuh Islam yang sangat keras. Beliau bahkan ingin membunuh Rasulullah Saw. Namun Allah membalikkan hatinya, memberikan hidayah, hingga Umar memeluk Islam dan menjadi salah satu pembela Islam yang paling tangguh.
Umar berubah menjadi pemimpin yang adil, sosok yang sangat takut kepada Allah, dan hidup dalam kezuhudan. Lalu, lihatlah akhirnya. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Rasulullah Saw—seseorang yang dahulu ingin beliau bunuh! Inilah tanda kebesaran Allah. Seseorang yang semula zhalim, bisa menjadi wali. Yang semula jauh, bisa menjadi dekat. Yang semula musuh, bisa menjadi kekasih Allah.
3. Penyesalan di Akhir Tidak Lagi Berguna
Saudaraku, hidup ini seperti sebuah perjalanan yang memiliki ujung. Ketika ajal datang, semua sudah selesai. Tak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki. Karenanya, kita mesti bersungguh-sungguh menjaga hati, menjaga amal, dan memohon kepada Allah agar diberi taufik dan hidayah hingga akhir hayat.
Bayangkan betapa banyak orang yang dalam hidupnya terkenal sebagai tokoh, pemimpin, atau ahli ibadah, namun karena satu kesalahan di akhir hayatnya, ia menutup hidup dalam keadaan su’ul khatimah. Meninggal dalam keadaan melakukan maksiat, atau bahkan dalam keadaan kufur.
Karena itu janganlah bangga dan merasa aman dengan amal kita. Sekalipun kita sudah berhaji berkali-kali, shalat tahajud setiap malam, dan hafal puluhan hadits, tidak ada jaminan kita akan wafat dalam keadaan beriman kecuali dengan rahmat Allah.
4. Fokuslah Memperbaiki Diri Hingga Akhir
Tugas kita bukan menilai orang lain, tapi memperbaiki diri. Jangan merendahkan mereka yang sedang bergelimang dosa, karena bisa jadi suatu saat Allah membalikkan keadaan. Boleh jadi seseorang yang hari ini lalai, besok akan menangis dalam taubat dan menjadi hamba yang paling dekat dengan Allah.
Sebaliknya, kita yang hari ini rajin ibadah, jangan merasa aman dari godaan dunia. Setan tidak akan pernah lelah menggoda manusia hingga napas terakhir. Ia terus membisikkan ujub, riya, sombong, dan merasa cukup dengan amal.
Seperti kisah seorang ulama yang saat menjelang wafatnya ditanya: “Apakah engkau masih takut pada kematian, wahai Imam?” Lalu dia menjawab, “Demi Allah, aku takut Allah membolak-balikkan hatiku di ujung ajalku.”
5. Tanda-Tanda Husnul Khatimah
Allah memberikan tanda-tanda bagi mereka yang mendapatkan husnul khatimah, di antaranya:
Wafat dalam keadaan membaca kalimat laa ilaaha illallah.
Wafat di hari Jumat atau malam Jumat.
Wafat dalam keadaan berjuang di jalan Allah.
Wafat karena sakit yang sabar dijalani.
Wafat karena membela agama atau kebenaran.
Namun ini bukan rumus pasti. Hanya Allah yang tahu hakikat akhir kehidupan seseorang. Yang penting adalah usaha kita menjaga keimanan hingga akhir. Maka mintalah kepada Allah dalam setiap doa:
> “Ya Allah, tetapkanlah hatiku di atas agamamu.”
6. Amalan untuk Menjaga Akhir Hidup
Beberapa amalan yang dapat membantu kita meraih husnul khatimah antara lain:
Shalat tepat waktu: Menjadi benteng utama keimanan.
Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an: Al-Qur’an akan menjadi teman setia di dunia dan di alam kubur.
Istighfar setiap hari: Agar hati tetap bersih dan tidak sombong.
Bersahabat dengan orang-orang saleh: Teman baik akan saling mengingatkan.
Doa memohon husnul khatimah: Karena tak ada daya dan upaya selain dari Allah.
Penutup: Jangan Takut, Tapi Bersiaplah
Saudaraku, kehidupan ini fana dan tidak abadi. Kematian adalah keniscayaan yang tidak bisa ditunda. Oleh karena itu, jangan terlalu takut menghadapi kematian, tetapi bersiaplah menghadapinya dengan amal yang ikhlas, hati yang lembut, dan hidup yang penuh taubat.
Jangan merasa aman dari maksiat, dan jangan terlalu cepat menghukum mereka yang sedang berada dalam lembah dosa. Karena bisa jadi mereka akan lebih baik di akhir hayatnya, sementara kita justru tergelincir karena merasa suci.
Doa Terbaik untuk Kita Semua
اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ، وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوءِ Rem
“Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan akhir yang baik, dan jangan Engkau akhiri hidup kami dengan akhir yang buruk.”
Salam Sehat dan Barokah,
Semoga Allah merahmati kita semua dan menutup usia kita dengan sebaik-baik penutupan. Aamiin Allahumma Aamiin. (Tommy Eka P./Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
