Kisah
Beranda » Berita » Karena Sedekah Orang Majusi Mendapatkan Salam dari Rasulullah

Karena Sedekah Orang Majusi Mendapatkan Salam dari Rasulullah

kisah tentang makrifat
kisah budak hitam yang memberikan pelajaran berharga kepada dua orang sufi tentang makrifat dalam perjalanan spiritual

SURAU.CO. Sebuah kisah penuh hikmah datang dari ulama besar, Abdullah Ibnu Mubarak dengan orang Majusi. Peristiwa ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah SWT. Ia menjangkau siapa saja, bahkan kepada seorang penyembah api. Kisah ini berawal dari sebuah mimpi menakjubkan saat Ibnu Mubarak menunaikan ibadah haji. Dalam mimpi itu, ia menerima amanah untuk menyampaikansalam Rasulullah untuk orang Majusidi Baghdad.

Kisah ini, yang dinukil dari terjemahan Kitab Usfuriyah, memberikan pelajaran mendalam tentang kekuatan sedekah yang tulus.

Mimpi Ajaib di Dekat Hijr Ismail

Abdullah Ibnu Mubarak menuturkan pengalamannya. Suatu ketika, ia beristirahat hingga tertidur di dekat Hijr Ismail, Mekah. Dalam tidurnya, ia melompat dengan sosok mulia, Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW memberikan sebuah pesan yang sangat spesifik dan mengejutkan.

Beliau berpesan, “Jika kau pulang nanti ke Bagdad, pergilah ke suatu tempat. Carilah orang yang bernama Bahram, orang Majusi. Sampaikan salamku padanya. Dan mengucapkan kepada Allah SWT sangat suka dengan yang ia lakukan.”

Ibnu Mubarak langsung terbangun dengan perasaan bingung dan kaget. Ia segera memikirkan mimpi tersebut. Dalam hatinya ia berkata,“Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi. Ini sungguh mimpi setan.”

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Untuk menenangkan diri, Ibnu Mubarak segera mengambil wudhu. Ia melaksanakan sholat dan melanjutkan tawaf. Namun, setelah kembali beristirahat, ia kembali tertidur. Mimpi yang sama terus datang lagi. Peristiwa ini berulang hingga tiga kali, membuatnya yakin bahwa mimpi itu bukanlah gangguan setan, melainkan sebuah petunjuk ilahi.

Pencarian Bahram Al Majusi di Bagdad

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, Abdullah Ibnu Mubarak pun pulang ke Bagdad. Ia tidak melupakan amanah dari mimpinya. Misi utamanya kini adalah menemukan seorang pria Majusi bernama Bahram. Ia mencari ke berbagai sudut kota hingga akhirnya menemukan orang yang dimaksud.

Ternyata, Bahram adalah seorang pria tua. Ibnu Mubarak mendekatinya dengan hati-hati dan penuh rasa ingin tahu.

“Apakah Anda orang yang bernama Bahram?” tanya Ibnu Mubarak.

“Ya,” jawab Bahram singkat.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Rasa penasaran Ibnu Mubarak semakin memuncak. Ia langsung bertanya, “Anda memiliki sesuatu yang baik menurut Allah SWT?”

“Ya,” kata Bahram.

“Apa?” desak Ibnu Mubarak.

Jawaban Bahram sungguh di luar dugaan. Ia mengaku melakukan perbuatan yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.

“Saya suka menghutangi seseorang dan saya mengambil keuntungan darinya,” katanya.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

“Itu haram,” sergah Ibnu Mubarak. “Lalu apa lagi?”

“Ya.Saya membuat pesta perkawinan anak menurut cara Majusi,” kata Bahram.

“Itu juga haram,” ucap Ibnu Mubarak dengan tegas. “Adakah yang lain?”

Bahram kemudian mengakui perbuatan yang lebih mengerikan lagi. “Ya. Saya mempunyai anak perempuan yang sangat cantik. Menurut saya tidak ada laki-laki yang patut menjadi istri. Maka ia saya kawin dengan pesta yang sangat meriah dan mengundang ribuan orang.”

Hati Ibnu Mubarak semakin bingung. Semua yang disebut Bahram adalah dosa besar. “Itu juga haram. Ada yang lain lagi?” tanyanya sekali lagi.

Satu Amalan yang Membuat Allah Ridha

Akhirnya, Bahram menceritakan sebuah peristiwa yang mengubah segalanya.

“Ada. Pada malam saat saya ingin menggauli anakku tiba-tiba tiba datang seorang muslimat yang ingin meminta api. Ketika saya kembali ke kamar wanita itu menyalakan api lagi. Kemudian saya kembali dan ia menyalakan api lagi. Namun ia menyalakannya. Saya menjadi curiga. Jangan-jangan perempuan Islam itu mata-mata pencuri. Akhirnya saya mengikuti hingga ke rumah. Saya melihat ia memiliki beberapa anak perempuan yang tampaknya kelaparan.”

Bahram menguping pembicaraan di dalam rumah sederhana itu. Ia mendengar salah satu anak perempuan berkata, “Bagaimana ibu, apakah ibu membawa sesuatu, kami tidak kuat menahan lapar.”
Jawaban sang ibu menggetarkan hati Bahram. Ibu itu berkata, ”Aku malu kepada Tuhan jika harus meminta sesuatu kepada selain Nya. Apalagi harus meminta kepada musuh Allah SWT, orang majusi itu?”

Mendengar kalimat itu, hati Bahram tersentuh. Ia merasa terketuk oleh kemuliaan dan keteguhan iman wanita tersebut. Tanpa pikir panjang, ia dipindahkan kembali.

“Saya langsung tergerak pulang. Di rumah sama mengambil nampan dan mengisinya dengan makanan. Setelah itu saya kembali ke rumah ibu tadi dan mengantarnya sendiri.”

Hidayah Penghujung Usia

Mendengar cerita terakhir itu, wajah Abdullah Ibnu Mubarak bersinar. Ia akhirnya menemukan jawaban atas mimpinya.

“Itulah kebaikan,” kata Ibnu Mubarak.

Ia kemudian menceritakan amanah yang dibawanya. Ia menjelaskan tentang mimpinya bertemu Rasulullah SAW dan pesan salam khusus untuk Bahram. Mendengar amalnya yang tersembunyi mendapat perhatian langsung dari Allah dan Rasul-Nya, Bahram bergetar hebat.

Seketika itu juga, ia mengangkat tangannya dan dengan suara tulus ia mengukur, ”Asyhadu an laa ilaaha illallahu, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullah.”

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Bahram langsung terjatuh pingsan dan menghembuskan nafas terakhirnya. Abdullah Ibnu Mubarak pun mengurus jenazahnya. Ia memandikan, mengafani, dan menguburkannya sesuai syariat Islam.

Dari peristiwa luar biasa ini, Ibnu Mubarak berpesan, ”Wahai hamba Allah perbanyaklah derma kepada makhluk Allah. Karena dengan begitu akan mengubah musuh menjadi kekasih.”

Kisah ini menegaskan bahwa satu perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas, meski tersembunyi, memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT. Ia mampu menghapus dosa dan membuka pintu hidayah di saat yang tak terduga. (NH)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement