Beranda » Berita » Pesan Menyentuh Pep Guardiola untuk Gaza

Pesan Menyentuh Pep Guardiola untuk Gaza

Pelatih klub sepakbola Manchester City, Pep Guardiola mengatakan pembunuhan anak-anak di Gaza "menyakitkan seluruh tubuh saya" ( Foto dok. wikipedia)

SURAU.CO. Pelatih ternama Manchester City, Pep Guardiola, menyampaikan pesan menyentuhnya tentang Gaza. Pelatih asal Spanyol ini secara terbuka menentang perang yang telah menelan ribuan korban ini. Dalam sebuah pidato emosional di Universitas Manchester, Pep menyebut pembunuhan anak-anak di sana terasa “sangat menyakitkan”.

“Sungguh menyakitkan melihat apa yang terjadi di Gaza. Seluruh tubuh saya sakit. Dan perlu saya tegaskan, ini bukan tentang ideologi. Ini bukan tentang ‘saya benar’ atau ‘kamu salah’. Ayolah. Ini hanya tentang kecintaan terhadap kehidupan, tentang kepedulian terhadap sesama,” ujar Pep. Pernyataan kuat ini ia sampaikan pada hari Senin lalu. Momen tersebut terjadi saat Pep menerima gelar doktor kehormatan. seperti diketahui Universitas Manchester memberikan penghargaan itu atas kontribusinya bagi kota tersebut.

Namun, Guardiola menggunakan panggung tersebut untuk menyuarakan isu kemanusiaan global. Dirinya mengaku “sangat terganggu” oleh gambar-gambar yang ia saksikan. Keprihatinannya tidak hanya untuk satu wilayah saja tetapi juga konflik Sudan, Ukraina dan belahan bumi lainnya”. Baginya, penderitaan manusia di mana pun adalah tragedi yang sama.

Kengerian yang Tidak Bisa Diabaikan

Manajer asal Spanyol itu menggambarkan kengerian yang terjadi. Ia tidak bisa tinggal diam melihat penderitaan warga sipil. Menurutnya, banyak pemimpin dunia yang seolah menutup mata. Mereka tampak tidak peduli dengan ketidakadilan dan ketimpangan yang ada. “Kami melihat kengerian yang dialami ribuan anak-anak tak berdosa, ibu-ibu dan ayah-ayah tak berdosa, seluruh keluarga tak berdosa, yang menderita, kelaparan, dan dibunuh,” ungkapnya.

Fokus utamanya tertuju pada situasi tragis di Gaza. Rasa sakit yang ia rasakan begitu mendalam dan personal. Ia menegaskan bahwa sikapnya ini bukanlah tentang ideologi politik. Ini murni panggilan hati nurani dan rasa cinta terhadap kehidupan.  Pep juga menyoroti kondisi mengerikan di fasilitas medis. Ketika anak-anak kecil terbunuh di tempat yang seharusnya aman, dunia tidak boleh berpaling. “Kita boleh berpikir bahwa itu bukan urusan kita, tetapi berhati-hatilah. Anak berikutnya akan menjadi urusan kita. Anak-anak berusia empat atau lima tahun berikutnya akan menjadi urusan kita,” tegasnya.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Analogi Burung Kecil dan Pesan Moral

Untuk menggambarkan pesannya, Guardiola membagikan sebuah cerita. Analogi ini sarat dengan makna tentang kekuatan sebuah tindakan kecil. Ia mengajak audiens untuk tidak merasa tak berdaya. “Ada sebuah cerita yang mengingatkanku padamu. Sebuah hutan terbakar. Semua hewan hidup dalam ketakutan, tak berdaya. Namun seekor burung kecil terbang ke sana kemari… membawa tetesan air di paruhnya yang kecil.”
Dalam cerita itu, seekor ular menertawakan usaha si burung. Ular itu bertanya mengapa ia melakukan hal yang sia-sia. “’Kenapa, bro? Kamu tidak akan pernah bisa memadamkan api,’” kata pria berusia 54 tahun itu. “Burung itu menjawab, iya, aku tahu… Aku hanya melakukan bagianku.”

Melalui kisah ini, Guardiola menggarisbawahi sebuah pesan penting. Burung itu tahu ia tidak bisa menghentikan api sendirian. Namun, ia menolak untuk tidak melakukan apa-apa. “Di dunia yang sering mengatakan bahwa kita terlalu kecil untuk membuat perbedaan, kisah itu mengingatkan saya bahwa kekuatan seseorang bukan tentang skala. Melainkan tentang pilihan, tentang tampil, tentang menolak untuk diam atau berdiam diri ketika itu sangat penting,” pungkasnya.

Pesan Guardiola relevan dengan situasi terkini. Komentarnya muncul sehari setelah pasukan Israel mencegat kapal bantuan berbendera Inggris. Kapal bernama Madleen itu bertujuan menembus blokade Gaza. melansir laman middleeasteye.net puluhan ribu nyawa telah hilang. Sejak Oktober 2023, setidaknya 54.880 warga Palestina telah terbunuh. Dari jumlah tersebut, 28.000 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pep Yang Jenius

Pep Guardiola adalah manajer legendaris Manchester City, yang diakui sebagai salah satu pelatih terbaik dunia. Selain itu Pep terkenal dengan taktik jenius dan sepak bola indah, ia telah memenangkan banyak trofi bergengsi. Di luar lapangan, Guardiola juga menunjukkan sisi kemanusiaannya dengan vokal menyuarakan keprihatinan atas krisis global seperti di Gaza.

Melalui  filosofi ‘tiki-taka’ dan gaya permainan dominan. Pep memulai prestasinya dari Barcelona, tempat ia memenangkan dua trofi Liga Champions dan treble bersejarah. Kesuksesannya berlanjut di Bayern Munich dengan dominasi penuh di Bundesliga. Bersama Manchester City, ia merevolusi Liga Premier Inggris, meraih enam gelar juara dan mengamankan treble kedua dalam kariernya pada musim 2022/2023. Warisan Guardiola sebagai jenius taktik telah menempatkannya di jajaran pelatih terhebat sepanjang masa, mengubah cara sepak bola dimainkan.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement