Opinion
Beranda » Berita » Sikap Istri yang Tidak Diperlakukan dengan Baik oleh Suaminya: Sebuah Pandangan Perspektif Islam

Sikap Istri yang Tidak Diperlakukan dengan Baik oleh Suaminya: Sebuah Pandangan Perspektif Islam

Dalam kehidupan rumah tangga, tidak semua istri mengalami perlakuan yang baik dari suaminya. Ada yang diuji dengan pasangan yang bersikap keras, kurang perhatian, atau bahkan menyakiti secara verbal dan emosional. Dalam kondisi seperti ini, Islam memberikan panduan yang lembut namun penuh hikmah kepada istri untuk bersikap.

Sebagaimana dijelaskan dalam kutipan dari kitab Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah, istri yang tidak diperlakukan dengan baik oleh suaminya disarankan untuk bersabar dan menasihatinya dengan cara yang baik. Nasihat ini bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai bentuk dakwah kepada pasangan agar mengingat kembali tanggung jawabnya di hadapan Allah dan hari kiamat. Harapannya, suami yang zalim atau bersikap buruk bisa menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang benar.

Namun, jika setelah dinasihati dengan cara yang baik suami tetap tidak berubah, maka dosa berada di pundaknya sendiri. Istri yang bersabar dalam menghadapi sikap buruk tersebut justru akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah. Kesabaran istri menjadi bentuk ibadah yang mulia, terlebih jika ia tetap menjalankan kewajiban sebagai istri dengan niat ikhlas karena Allah.

Islam juga menganjurkan agar istri memperbanyak doa, baik di dalam shalat maupun di luar shalat, agar suaminya diberi petunjuk oleh Allah. Doa adalah senjata orang beriman, dan tidak ada doa yang sia-sia di sisi Allah. Dalam kesabaran dan doa inilah kekuatan seorang istri diuji dan ditunjukkan.

Meski demikian, penting juga untuk diingat bahwa Islam tidak mewajibkan istri untuk bertahan dalam kondisi kekerasan fisik atau perlakuan yang mengancam keselamatan dirinya. Dalam kondisi seperti ini, istri boleh mencari jalan keluar melalui mediasi keluarga, konsultasi ke ulama, atau bahkan pengadilan agama.

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

Islam sangat menghargai kehormatan dan keselamatan seorang wanita. Maka, sikap sabar yang diajarkan bukan berarti membiarkan diri terus-menerus disakiti, melainkan sebagai langkah awal yang bijak sebelum mengambil keputusan yang lebih besar. Dengan tetap berpegang pada tuntunan syariat dan nilai kasih sayang, rumah tangga dapat dirawat atau disudahi dengan cara yang diridhai Allah. (Tengku I.)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement