Sosok
Beranda » Berita » Al-Jazari : Penemu Mesin Mekanik Modern

Al-Jazari : Penemu Mesin Mekanik Modern

Al-Jazari ( Foto : Wikipedia )

Al-Jazari, nama lengkapnya Abū al-‘Iz Ibn Ismā’īl ibn al-Razāz al-Jazarī. Dikenal sebagai seorang insinyur teknik mesin Kesultanan Turki dari Dinasti Artuqid, yang paling hebat pada zamannya. Al Jazari adalah salah satu ilmuwan muslim yang merupakan perintis dan penemu robot dari Arab pada abad ke-13.

Aljazari dilahirkan di Al-Jazira Irak, pada 1136 M. Ia mengikuti jejak ayahnya bekerja sebagai Insinyur mesin pada Sultan Natsir ad-Din Mahmoud dari Dinasti Urtug.

Pada masa itu, orang masih kesulitan untuk mengambil air. Hal itu memotivasi Al-Jazari untuk mendesain dan mencoba membuat berbagai mesin mekanik yang khusus utamanya untuk pengadaan dan pendistribusian air.  Berkat ketekunannya, Al-Jazari berhasil menciptakan mesin pompa air. Al-Jazani menemukan lima jenis mesin untuk memompa air diantaranya water mild dan waterwhell. Dengan ditemukannya pompa air, maka air di kedalaman berapapun dapat disedot dengan mudah dan cepat tanpa memakan waktu dan tenaga.

Jauh sebelum Leonardo da Vinci dari Italia di klaim sebagai Perintis robot pertama dan berhasil merancang robotnya pada tahun 1478, Al-Jazari sudah menciptakan robot manusia (humanoid) yang dapat deprogram, pada tahun 1206. Prinsip otomasi humanoid inilah yang telah mengilhami pengembangan robot saat ini.  Mesin robot yang diciptakan oleh Al-Jazair kala itu berbentuk perahu terapung di sebuah danau dan ditumpangi oleh empat robot pemain music, dua penabuh drum, seorang pemetik harpa dan peniup seruling, yang diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum. Untuk menggerakkan robot tersebut, Al-Jazari menggunakan tenaga air (hidrolik).

Selain robot musik, Al Jazari juga menciptakan sebuah robot pramusaji berbentuk manusia yang bertugas menghidangkan air, teh atau minuman lainnya. Minuman tersebut disimpan dalam sebuah tangki dengan reservoir (penumpang air).  Dari penampung itu, air dialirkan ke dalam sebuah ember dan setelah tujuh menit mengalir ke sebuah cangkir. Setelah itu, robot mengeluarkan minumannya.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Al-Jazari juga mengembangkan robot pencuci tangan otomatis dengan mekanisme pengurasan. Mekanisme tersebut kini digunakan dalam sistem kerja toilet modern. Adapun bentuk robot pencuci tangan otomatis ini berupa seorang wanita yang berdiri dengan sebuah baskom berisi air. Ketika seorang pengguna menahan tuas, air akan mengeringkan dan robot wanita tersebut akan kembali mengisi baskom air.

Robot lain yang dikembangkan al-Jazari adalah air mancur burung merak. Fungsi robot ini adalah sebagai pengganti pembantu atau pelayan. Robot ini memudahkan orang saat membersihkan tangan. Cara kerja robot burung merak ini adalah menawarkan sabun dan handuk secara otomatis.

Al-Jasari mendokumentasikan seluruh hasil karyanya dalam sebuah buku berjudul Al-Jami’ Bain al-Ilm wal Amal an-Nafi fi Sina’at al Hiyal (Ihtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik). Buku ini membuat konsep dan instruksi rinci tentang pembuatan sekitar 50 unit mesin mekanik, termasuk pompa air, jam air (water clock), mesin cuci tangan dan lain-lain. Beberapa abad setelah penerbitan buku tersebut, Donald Hill, pakar teknik mesin dari Inggris menerjemahkan karaya al-Jazari, tepatnya pada tahun 1974.

Buku tersebut memuat banyak istilah peralatan, mesin, mekanisme dan teknik-teknik yang muncul jauh mendahului buku-buku teknik mesin Eropa. Ada double acting pump dengan pipa isap, crankshaft dalam mesin, kalibrasi orifis yang akurat, balancing roda static, pemakaian model untuk membangun desain, pengecoran logam dalam mouid dengan pasir, dan banyak lagi. Roda gigi juga pertama kali muncul dengan jelas dalam buku ini.

Pada 1975, Science Museum di Inggris berhasil merekonstruksi dan membuat replica dari mesin pompa berpiston ganda dan jam air karya al-Jazari lengkap dengan dengan animasi geraknya. Replika dari karya Al-Jazari tersebut dipamerkan dalam World Islam Festival di London tahun 1976. Para pengunjung pameran, mulai dari awal hingga pakar teknik terkagum-kagum pada karya Al-Jazari yang ditampilkan pada pameran tersebut.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Al-Jazari meninggal dunia pada tahun 1206.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement