SURAU.CO – Harapan ribuan calon jemaah Haji Furoda Indonesia untuk berangkat ke Tanah Suci tahun ini menghadapi kenyataan pahit. Bahkan, setelah melunasi biaya perjalanan signifikan yang mencapai ratusan juta rupiah, niat suci mereka menunaikan rukun Islam kelima melalui jalur visa Furoda kemungkinan besar tidak akan terlaksana. Situasi ini tentu menimbulkan kecemasan mendalam, termasuk bagi sejumlah figur publik yang telah merencanakan ibadah melalui jalur ini.
Pengumuman Definitif dari Kerajaan Arab Saudi
Pukulan telak ini datang menyusul pengumuman resmi dan tegas dari otoritas Kerajaan Arab Saudi baru-baru ini. Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan keputusan krusial. Mereka mengumumkan penutupan permanen seluruh alokasi tempat untuk haji furoda, khusus untuk musim haji tahun ini. Implikasinya, otoritas Saudi tidak akan lagi memproses permintaan pengajuan visa haji furoda. Ini berlaku untuk pengajuan baru maupun permintaan yang sebelumnya mungkin tertunda. Selain itu, otoritas Saudi juga menegaskan telah menyelesaikan proses dan mengeluarkan seluruh permohonan visa furoda yang masuk sebelum pengumuman ini terbit. Dengan demikian, bagi yang belum mendapatkan visa sebelum titik ini, pintu kesempatan telah tertutup.
Sebagai informasi, visa Haji Furoda merupakan undangan langsung dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Jalur ini berada di luar kuota resmi haji negara. Meskipun berbeda, visa ini sah untuk berhaji dan kerap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin segera berangkat.
Upaya dan Harapan di Tengah Kabar Penutupan
Sebelum pengumuman penutupan permanen ini tersiar luas dan begitu definitif, banyak calon jemaah haji furoda masih menggantungkan harapan. Bahkan, Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, menyatakan komitmennya untuk terus mengupayakan penerbitan visa haji furoda bagi calon jemaah Indonesia tahun ini. Ia mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Arab Saudi.
“Sudah, sudah (komunikasi) terus. Siang malam kami komunikasi,” ungkap Nasaruddin saat jurnalis menemuinya di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025). Namun, Nasaruddin juga mengakui bahwa keputusan akhir terkait penerbitan visa furoda sepenuhnya merupakan wewenang otoritas Arab Saudi, bukan Kementerian Agama RI. “Iya, kami lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami, tapi kami akan bantu Insya Allah,” kata Nasaruddin pada waktu itu, mengindikasikan upaya maksimal dari pihak Indonesia sebelum keputusan final Saudi keluar.
Bagaimana Nasib Ruben Onsu dan Tokoh Publik Lainnya?
Ketidakpastian ini turut membayangi rencana ibadah haji sejumlah tokoh publik. Laporan menyebutkan beberapa artis masih menantikan kabar baik terkait visa haji furoda mereka. Teuku Wisnu, misalnya, kabarnya masih berharap cemas. Lalu, bagaimana nasib presenter Ruben Onsu?
Publik mengetahui Ruben Onsu, yang baru saja memeluk Islam, berencana menunaikan ibadah haji menggunakan jalur haji furoda. Hingga saat kabar penutupan ini menguat, Ruben masih terlihat di Indonesia, menjalankan aktivitas syuting seperti biasa. Sementara itu, kabar menyebutkan sahabatnya, Ivan Gunawan, justru sudah berada di Madinah. Keduanya memang berencana menunaikan ibadah haji tahun ini bersama, namun menggunakan agen perjalanan berbeda, sehingga jadwal keberangkatan mereka pun berbeda.
Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, Ivan Gunawan sempat menjelaskan perbedaan rencana mereka. “Iya kan Ruben beda tur, paling ketemu di sana. Karena daftarnya beda, turnya beda, jadwalnya beda. Kalau enggak salah, Ruben itu berangkat tanggal 31 (Mei), aku berangkat tanggal 28,” kata Ivan Gunawan. Pernyataan ini menggambarkan rencana awal, sebelum pengumuman penutupan visa Furoda dari Saudi menjadi begitu mengikat.
Persiapan Ruben Onsu yang Kini Terancam Batal
Terlepas dari perkembangan terbaru visa, Ruben Onsu sendiri tampak sudah melakukan berbagai persiapan matang. Baru-baru ini, ia menggelar acara Walimatussafar Haji. Dalam kesempatan tersebut, ia memohon doa restu dari kerabat dan sahabat untuk kelancaran pelaksanaan ibadah hajinya. Ruben juga mengungkapkan niatnya untuk fokus penuh pada ibadah selama di Tanah Suci. Ia bahkan meminta peniadaan agenda wisata yang mungkin pihak travel tawarkan.
“Jadi, karena niat saya ibadah, semua itinerary dari travel untuk jalan-jalan, saya minta untuk ditiadakan. Banyak yang bilang, ‘Wah, ini sayang sekali’. Tapi, memang tujuan saya ke sana memang untuk Allah, supaya bisa lebih dekat lagi,” ujar Ruben Onsu dalam tayangan di kanal YouTube Just Ruben. Pernyataan ini menunjukkan kesiapan mental dan spiritual Ruben untuk berangkat, yang kini harus berhadapan dengan kenyataan kebijakan dari Arab Saudi.
Implikasi dan Langkah Lanjut dari AMPHURI
Pengumuman penutupan visa Furoda dari Arab Saudi ini berdampak signifikan. Dengan keputusan ini, semua pihak yang masih berharap harus menerima kenyataan pahit untuk menunda niat berhaji tahun ini melalui jalur tersebut. Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) telah mengetahui pengumuman resmi tersebut.
Oleh karena itu, AMPHURI meminta para penyelenggara ibadah haji khusus untuk segera menyampaikan informasi ini kepada jemaah. Langkah ini penting guna mengantisipasi kebingungan. Jika jemaah sudah mendaftar, penyelenggara harus menyelesaikan kewajibannya sesuai perjanjian pelayanan sebelumnya. Lebih lanjut, AMPHURI menyarankan jemaah mempertimbangkan peralihan ke jalur haji khusus yang memiliki sistem lebih jelas dan terstruktur. Sebab, ketersediaan visa haji furoda tidak pasti setiap tahunnya. Penutupan tahun ini menjadi bukti nyata. Nasib ribuan jemaah, termasuk Ruben Onsu, kini sangat bergantung pada kebijakan final Arab Saudi, namun untuk saat ini, pintu Furoda tampak benar-benar tertutup. (Kontan/Tribunnews/KAN)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
