Ulama dari Rembang yang Menyapa Dunia
Surau.co – Lahir di kota kecil Rembang pada tanggal 16 Februari 1966, tepatnya di tengah suasana yang tenang dan sederhana. Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab dikenal dengan Gus Yahya, merupakan salah satu tokoh sentral dalam dunia keislaman Indonesia saat ini.
Ia tidak hanya menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022–2027, namun juga memiliki pengaruh global yang signifikan dalam menyuarakan Islam rahmatan lil ‘alamin di berbagai forum dunia.
Putra dari ulama karismatik K.H. M. Cholil Bisri, keponakan dari K.H. A. Mustofa Bisri (Gus Mus), dan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menjadikan Gus Yahya berasal dari garis keturunan tokoh besar Nahdlatul Ulama.
Tak hanya menjadi pemimpin organisasi Islam terbesar di dunia, ia juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, tempat di mana nilai-nilai tradisional dan kemodernan berpadu dalam pembelajaran Islam.
Meniti Jejak Ilmu dan Aktivisme Sejak Muda
Pendidikan Gus Yahya dimulai di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Bantul pesantren kondang di bawah asuhan K.H. Ali Maksum. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Yogyakarta, sebelum kemudian menapaki dunia akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), mengambil jurusan Sosiologi.
Semasa kuliah, semangat aktivisme telah tumbuh dalam dirinya.Dia pernah aktif banget di HMI, bahkan sempat jadi Ketua Komisariat Fisipol UGM tahun 1986 sampai 1987. Pengalaman ini mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis dan strategis, yang kelak menjadi modal penting dalam kepemimpinannya.
Dari Katib ‘Aam Hingga Ketua Umum PBNU
Gus Yahya sudah dikenal lama di lingkungan Nahdlatul Ulama. Perannya mulai terlihat jelas saat dia menjabat sebagai Katib ‘Aam PBNU dari tahun 2015 hingga 2020. Perannya di posisi ini merupakan landasan untuk perjalanannya menuju pucuk pimpinan tertinggi di PBNU.
Pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Gus Yahya berhasil terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, menggantikan K.H. Said Aqil Siroj sudah menjabat selama dua periode. Terpilihnya Gus Yahya menunjukkan harapan besar warga NU untuk kepemimpinan yang fokus pada perubahan global sekaligus memperbarui tradisi.
Kiprah Politik dan Keterlibatan dalam Pemerintahan
Tak hanya berkiprah di ranah keagamaan, Gus Yahya juga pernah mengemban tanggung jawab penting dalam pemerintahan. Ia pernah menjadi juru bicara Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sosok pemimpin yang juga berasal dari rahim Nahdlatul Ulama.
Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo mempercayakan Gus Yahya untuk bergabung sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Di posisi ini, ia memberi masukan strategis untuk menjaga harmoni sosial-politik di Indonesia, terutama dalam konteks keberagaman dan toleransi.
Aktivisme Global: Membumikan Islam sebagai Rahmat
Di tahun 2014, Gus Yahya bareng beberapa tokoh lain mendirikan Bait ar-Rahmah di California. Lembaga ini punya tujuan buat mendalami Islam yang penuh kasih sayang untuk semua makhluk. Inisiatif ini membuktikan bahwa misi dakwah Gus Yahya telah melampaui batas-batas geografis Indonesia.
Ia juga terlibat dalam program bilateral antarnegara, seperti Dewan Eksekutif Agama-Agama sebuah proyek kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat yang digagas oleh Presiden Jokowi dan Barack Obama. Lewat cara ini, Gus Yahya mengajak agama supaya jadi penghubung yang menyatukan bangsa, bukan malah jadi sumber masalah.
Pidato Internasional dan Seruan Perdamaian
Gus Yahya yang punya pengaruh luas di dunia sering diajak bicara di berbagai acara internasional untuk berbagi pemikirannya. Ia pernah berpidato dalam acara American Jewish Committee (AJC) dan International Religious Freedom (IRF) Summit.
Salah satu pidatonya yang berkesan disampaikan di Washington D.C. tahun 2021, di mana ia menyoroti meningkatnya nasionalisme religius. Dalam pidato tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa tantangan dunia bukanlah perbedaan agama atau budaya, melainkan kegagalan dalam mengelola keberagaman secara damai.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
