Rahasia Kekayaan Haji Isam: Restu Ibu Jadi Kunci Utama
Nama Haji Isam begitu lekat dengan kesuksesan bisnis berskala nasional di Indonesia. Pemilik PT Jhonlin Group ini dikenal sebagai sosok pengusaha tajir dari Tanah Bumbu, Kalimantan. Di balik kejayaan dan pencapaian luar biasa, ternyata ada rahasia mendalam yang menyentuh hati. Apa yang menjadi rahasia kesuksesan haji Isam?
Haji Isam menyebut restu dan doa ibunda sebagai pondasi utama seluruh perjalanan hidupnya. Dalam berbagai kesempatan, ia tidak segan menyebut peran sang ibu sebagai kunci kesuksesan.
Cerita inspiratif ini menggambarkan bagaimana nilai keluarga mengakar kuat dalam dunia usaha. Kesuksesan bukan hanya soal bisnis, melainkan juga spiritualitas dan keberkahan dari orang tua. Restu seorang ibu diyakini membawa kemudahan dalam menembus berbagai rintangan kehidupan.
Sebagai seorang tokoh, Haji Isam menginspirasi banyak orang lewat prinsip hidup yang sederhana. Berikut kami sajikan kisah dan nilai-nilai penting di balik keberhasilannya yang luar biasa itu.
Perjalanan Awal: Kerja Keras Sejak Muda
Haji Isam memulai kariernya dari bawah, bekerja keras sejak usia muda dengan tekun. Ia terjun langsung ke lapangan, mulai dari usaha kecil hingga merintis perusahaan sendiri. Tanpa latar belakang pendidikan tinggi, ia mengandalkan insting dan keuletan dalam bekerja.
Namun, di balik semua itu, ia tak pernah lepas dari pesan dan doa sang ibu tercinta. Setiap keputusan penting selalu ia konsultasikan dengan ibunya sebagai bentuk bakti. Ketekunan dan restu ibu membentuk karakter tangguh dan rendah hati dalam dirinya.
Meski kini sukses, Haji Isam tetap dikenal sederhana dan tak pernah lupa asal usulnya. Pengalaman hidup keras membuatnya selalu peduli terhadap masyarakat kecil di sekitarnya. Ia percaya, keberhasilan bukan sekadar hasil usaha pribadi, melainkan juga keberkahan.
Nilai itu terus ia tanamkan dalam perusahaan serta para karyawan yang bekerja dengannya.
Kekuatan Restu Ibu: Sumber Spiritualitas
Restu ibu bukan sekadar simbol, tetapi sumber energi spiritual yang sangat ia yakini kuat. Dalam wawancara, Haji Isam mengaku selalu memohon doa sebelum memulai langkah besar. Menurutnya, doa ibu bisa menembus langit dan membuka pintu-pintu rezeki yang tersembunyi.
Ia juga kerap membawa sang ibu dalam perjalanan bisnis atau kunjungan penting lainnya. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa keluarga adalah akar dari semua pencapaian hidup. Kisah ini menjadi bukti bahwa sukses tidak lepas dari nilai-nilai luhur yang diwariskan.
Ia menolak budaya instan dan mengajarkan pentingnya membangun dengan proses dan restu. Di tengah era modern, Haji Isam tetap menjunjung tinggi budaya hormat pada orang tua.
Ia percaya bahwa spiritualitas dan kerja keras harus berjalan beriringan dalam hidup. Prinsip ini menjadi pembeda utama dalam gaya kepemimpinannya yang unik dan menginspirasi.
Menjadi Teladan: Sosok Dermawan dan Peduli
Tidak hanya sukses secara bisnis, Haji Isam dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan. Ia aktif dalam kegiatan sosial, membangun rumah ibadah, sekolah, hingga fasilitas umum. Banyak masyarakat di Kalimantan Selatan terbantu oleh berbagai inisiatif sosialnya.
Namun, ia selalu merendah dan mengatakan bahwa semua itu berkat doa sang ibu tercinta. Haji Isam tidak pernah merasa tinggi hati atas segala bentuk pencapaian yang diraihnya. Bahkan dalam acara resmi, ia kerap menyampaikan terima kasih khusus kepada sang ibu. Ia juga rutin berziarah ke makam ibunya dan mendoakan arwahnya dalam setiap kesempatan.
Ketaatannya pada nilai agama dan keluarga menjadikannya panutan bagi generasi muda. Melalui perannya, ia ingin menunjukkan bahwa sukses dan iman bisa berjalan seiringan. Pesan moral ini menjelma menjadi inspirasi besar bagi siapa pun yang mengenalnya langsung.
Warisan Nilai untuk Generasi Penerus
Haji Isam tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga menanamkan nilai luhur ke anak-anaknya. Ia ingin agar generasi penerus tetap menjunjung tinggi etika, doa, dan kerja keras sejati. Baginya, pendidikan karakter lebih penting dibanding hanya mengejar materi dan kekayaan.
Anak-anaknya dibimbing langsung agar tetap bersahaja, menghormati orang tua dan sesama. Dalam struktur perusahaan, ia menanamkan budaya spiritual dan kekeluargaan secara konsisten. Karyawan bukan sekadar pekerja, tetapi bagian dari keluarga besar yang saling mendukung.
Ia berharap, bisnis yang dibangunnya bisa berumur panjang dan membawa manfaat luas. Dengan mengutamakan restu ibu dan etika kerja, ia yakin akan keberlangsungan usahanya. Haji Isam membuktikan bahwa warisan sejati bukan pada harta, tetapi pada nilai-nilai luhur.
Ia meninggalkan jejak sebagai tokoh yang sukses, rendah hati, dan sangat menghargai ibu.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
