Kisah
Beranda » Berita » Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas: Orang Pertama yang Meluncurkan Anak Panah Untuk Membela Islam

Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas: Orang Pertama yang Meluncurkan Anak Panah Untuk Membela Islam

Kisah-Sa’ad-bin-Abi-Waqqas
Kisah-Sa’ad-bin-Abi-Waqqas

Siapa Sa’ad bin Abi Waqqas?

Surau.co – Sa’ad bin Abi Waqqas, yang juga dikenal sebagai Sa’ad bin Malik, merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang pertama kali memeluk Islam. Ia menjadi orang ketujuh yang mengucapkan syahadat, tepat saat usianya tujuh belas tahun. Sa’ad termasuk dalam golongan assabiqunal awwalun atau para sahabat awal yang segera mengikuti ajaran Islam.

Sa’ad bin Abi Waqqas sangat terkenal sebagai pemimpin yang memimpin pasukan Muslim dalam Pertempuran Al-Qadisiyyah. Selain itu, ia juga tercatat sebagai tokoh penting yang melakukan perjalanan ke Tiongkok pada tahun 651 Masehi. Di sana, masyarakat Muslim China menghormatinya sebagai figur yang membawa Islam pertama kali ke negeri tersebut pada masa pemerintahan Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang.

Sa’ad memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah statusnya sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin Rasulullah SAW masuk surga. Doa-doanya juga diyakini selalu dikabulkan, karena Rasulullah pernah memohon agar doa Sa’ad selalu diterima oleh Allah SWT.

Latar Belakang dan Keluarga Sa’ad bin Abi Waqqas

Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari suku Bani Zuhrah, salah satu klan dari suku Quraisy. Ia juga memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu. Ia lahir di Makkah pada tahun 595 Masehi.

Ayahnya bernama Abu Waqqas Malik bin Uhaib, berasal dari garis keturunan Bani Zuhrah. Ibu Sa’ad, Hamnah binti Sufyan, juga berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya.

Kisah Nama Abu Hurairah: Dari Pecinta Kucing Menjadi Penjaga Hadis

Karena ibunda Nabi, Aminah binti Wahhab, juga berasal dari Bani Zuhrah, Sa’ad sering disebut sebagai “Sa’ad dari Zuhrah.” Ia tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan serius. Meskipun posturnya tidak terlalu tinggi, ia dikenal memiliki tubuh yang tegap dan rambut pendek.

Peran Sa’ad bin Abi Waqqas dalam Penyebaran Islam

Sa’ad memainkan peran besar dalam perjuangan dakwah Islam. Ia ikut serta dalam hampir seluruh peperangan yang dipimpin Rasulullah SAW untuk memperjuangkan Islam. Sa’ad tercatat sebagai orang pertama yang menembakkan anak panah dalam peperangan membela agama Allah.

Ia juga menjadi yang pertama terkena anak panah musuh. Selain itu, Sa’ad termasuk pasukan berkuda yang gagah berani dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Sa’ad terus aktif dalam peran militer dan dakwah di masa pemerintahan para khalifah.

Saat Abu Bakar Ash-Shiddiq memimpin, Sa’ad menjadi bagian dari pasukannya. Di masa pemerintahan Umar bin Khattab, ia diangkat menjadi panglima pasukan dalam Perang Al-Qadisiyyah melawan Persia. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Muslim berhasil menaklukkan pasukan Persia, membuka jalan bagi penyebaran Islam di wilayah tersebut.

Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Sa’ad mendapat tugas memimpin delegasi dakwah ke Tiongkok. Menurut buku Perkembangan Islam di Tiongkok karya Ibrahim Tien Ying Ma (1979), misi ini menjadi tonggak awal penyebaran Islam di negeri Tirai Bambu.

Pasca Wafatnya Rasulullah: Sikap Abu Bakar Menghadapi Kemurtadan

Keberanian dan Kepemimpinan Sa’ad dalam Perang

Menurut sumber dari asc.ukm.um.ac.id, Sa’ad bin Abi Waqqas dikenal sebagai orang pertama yang meluncurkan anak panah untuk membela agama Allah. Kehadirannya di medan perang selalu memberikan ketenangan bagi pasukan Muslim, bukan hanya karena keahlian berperangnya yang luar biasa, tetapi juga karena ketaqwaannya yang tinggi.

Pada Perang Al-Qadisiyyah, Umar bin Khattab menunjuk Sa’ad sebagai panglima perang untuk melawan kekuatan Persia. Sa’ad dikenal sebagai pemanah handal dan berani. Ia sendiri bersaksi bahwa dialah yang pertama kali melepaskan anak panah di jalan Allah.

Kejadian itu bermula ketika Rasulullah SAW mengutus enam puluh orang di bawah pimpinan Ubaidah bin Haris ke Makkah. Misi ini untuk menanggapi pelanggaran Perjanjian Hudaibiyah oleh kaum Quraisy. Meskipun akhirnya terjadi perundingan damai, sempat terjadi bentrokan kecil ketika beberapa pasukan Quraisy menyerang. Saat itulah Sa’ad dengan gagah berani melepaskan anak panah pertamanya untuk membela Islam.

Sepanjang masa perjuangan Nabi Muhammad SAW, Sa’ad selalu hadir dalam berbagai peperangan. Setelah wafatnya Nabi, ia tetap menjadi prajurit terpercaya di bawah kepemimpinan para khalifah berikutnya.

Penaklukan Thabaristan (Bagian 2): Kemenangan di Era Umayyah

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement