Arab Saudi Tunjukkan Solidaritas Islam
Surau.co – Arab Saudi membuat langkah penting dengan mengundang 1.000 warga Palestina untuk menunaikan ibadah haji secara gratis pada tahun 2025. Saudi Press Agency (SPA) mengumumkan kabar ini secara resmi pada Senin, 19 Mei 2024.
Pemerintah Saudi mengarahkan program ini kepada pria dan wanita Palestina yang kehilangan anggota keluarga atau terluka akibat konflik panjang dengan Israel. Undangan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah, yang menjadi simbol nyata solidaritas Islam terhadap korban konflik.
Komitmen Nyata Arab Saudi terhadap Palestina
Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi langsung mengawasi pelaksanaan program ini. Mereka ingin memperkuat solidaritas umat Islam, khususnya di tengah krisis kemanusiaan yang melanda Palestina.
Syekh Abdullatif Al Alsheikh, Menteri Urusan Islam Saudi, menyampaikan apresiasi kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak hanya mencerminkan dukungan politik, tetapi juga menunjukkan ikatan batin yang kuat antarumat Islam di dunia.
Sejak peluncurannya, program ini telah memberangkatkan lebih dari 64.000 jamaah dari berbagai negara. Tahun ini, Arab Saudi mengalihkan fokus khusus pada warga Palestina yang tengah menghadapi penderitaan luar biasa akibat agresi militer.
Persiapan Menyeluruh untuk Jamaah Palestina
Untuk memastikan kelancaran ibadah, Kementerian Urusan Islam sedang merancang rencana logistik menyeluruh bagi para tamu asal Palestina. Mereka akan menyediakan fasilitas lengkap, termasuk penginapan, transportasi, serta layanan kesehatan.
Arab Saudi ingin memastikan para jamaah dapat beribadah dengan tenang dan penuh kekhusyukan, terutama setelah mengalami trauma dan kehilangan. Upaya ini menekankan nilai kemanusiaan dan keagamaan yang menjadi prinsip utama dalam pelayanan ibadah haji.
Dampak Konflik Berkepanjangan di Palestina
Di sisi lain, konflik di Gaza dan Tepi Barat masih terus berlangsung dengan intensitas yang mengkhawatirkan. Sejak Israel melancarkan serangan besar ke Gaza pada Oktober 2023, jumlah korban jiwa melonjak tajam.
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina, yang dikutip oleh Al Arabiya pada 18 Mei 2025, konflik ini telah menewaskan lebih dari 53.000 orang, dan melukai lebih dari 121.000 lainnya.
Operasi militer Israel yang dikenal dengan nama “Kereta Perang Gideon” memperparah situasi, terutama di wilayah Gaza dan sekitarnya. Serangan darat yang intens beberapa hari terakhir kembali merenggut nyawa ratusan warga sipil.
Arab Saudi Hadir sebagai Sumber Harapan
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, Arab Saudi hadir sebagai simbol harapan bagi rakyat Palestina. Undangan berhaji tanpa biaya ini menunjukkan bahwa Kerajaan tidak tinggal diam dalam menghadapi tragedi kemanusiaan yang melanda saudara seiman.
Melalui ibadah haji, pemerintah Saudi ingin memberikan ruang spiritual bagi para korban konflik untuk memperoleh ketenangan batin dan kekuatan moral. Ini juga menjadi pesan kepada dunia bahwa umat Islam tetap bersatu dalam menghadapi penderitaan sesama.
Ibadah Haji sebagai Lambang Harapan dan Persaudaraan
Inisiatif Program Raja Salman yang memberangkatkan 1.000 warga Palestina ini menggambarkan bentuk solidaritas konkret dari Arab Saudi. Ini bukan sekadar program sosial, tetapi cerminan empati terhadap saudara-saudara Muslim yang hidup dalam penderitaan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan kementerian terkait, Arab Saudi berharap program ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga membangkitkan semangat persatuan dan kepedulian global.
Melalui langkah ini, umat Islam di seluruh dunia diingatkan kembali tentang pentingnya berbagi, peduli, dan mendukung sesama dalam situasi terberat sekalipun.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
