Utusan Damai Islam dari Makkah ke Habasyah
Surau.co – Dalam lembaran awal sejarah Islam, sosok Jafar bin Abi Thalib tak bisa dilewatkan begitu saja. Ia bukan hanya saudara dari Ali bin Abi Thalib, tetapi juga sepupu Nabi Muhammad SAW.
Sejak awal, Jafar telah menunjukkan komitmen besar terhadap Islam, bahkan saat umat Muslim masih berada dalam tekanan berat dari kaum Quraisy di Makkah. Ketika kondisi menjadi semakin tak tertahankan.
Jafar termasuk di antara orang-orang pertama yang melakukan hijrah ke Habasyah sebuah negeri jauh di Afrika Timur (sekarang Ethiopia), yang dikenal sebagai tanah perlindungan bagi siapa pun yang tertindas.
Namun hijrah ini bukanlah sekadar pelarian dari kekejaman, melainkan bentuk dakwah halus yang membuahkan hasil luar biasa. Perjalanan Jafar mencerminkan bagaimana keteguhan, kebijaksanaan, dan akhlak dapat menjadi senjata utama dalam menyebarkan kebenaran.
Misi Dakwah yang Lembut di Tanah Asing
Di negeri Habasyah, Jafar tampil bukan hanya sebagai pelindung rombongan Muslim yang terasing, melainkan juga sebagai juru bicara utama Islam. Saat itu, delegasi Quraisy datang menyusul, berusaha membujuk Raja Najasyi agar menyerahkan kaum Muslim kepada mereka.
Dalam suasana genting itu, Jafar maju ke depan dan menyampaikan pandangannya dengan tenang dan elegan. Di hadapan raja dan para pembesar istana, Jafar tidak sekadar bercerita tentang penganiayaan yang dialami kaumnya, tapi juga menjelaskan ajaran-ajaran dasar Islam tentang keesaan Tuhan, larangan berbuat zalim, pentingnya menjaga kejujuran, kasih sayang, dan keadilan.
Ia menceritakan bagaimana Islam datang untuk mengangkat moralitas umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Ucapan Jafar, ditambah dengan sikap santunnya, membuat hati Raja Najasyi tersentuh. Ia menolak permintaan Quraisy dan memutuskan untuk memberi perlindungan kepada kaum Muslim di negerinya.
Keberhasilan Jafar di Habasyah merupakan bukti bahwa kekuatan pesan Islam tidak hanya terletak pada lisan, tapi juga pada akhlak. Pendekatannya yang damai dan tidak provokatif membuat Islam diterima tanpa paksaan, bahkan dihargai oleh pihak yang berbeda agama dan budaya.
Syahid dalam Perang Mu’tah: Akhir yang Mulia
Setelah sekian tahun berlalu, Jafar kembali ke Madinah. Namun perjuangannya belum usai. Ketika Islam menghadapi ancaman dari luar dalam Perang Mu’tah sebuah pertempuran besar antara kaum Muslim dan pasukan Bizantium di wilayah Syam Jafar menjadi salah satu komandan utama yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad.
Dalam pertempuran itu, Jafar menunjukkan keberanian luar biasa. Ketika satu tangannya putus karena memegang panji pasukan, ia memindahkan bendera ke tangan lainnya. Bahkan saat kedua tangannya terputus, ia tetap menjaga bendera Islam agar tak jatuh.
Jafar akhirnya gugur sebagai syahid, dan tubuhnya ditemukan dengan lebih dari 90 luka dari depan. Rasulullah menyebutkan bahwa Jafar telah digantikan oleh Allah dengan dua sayap di surga, karena itulah ia dikenal sebagai “Jafar At-Thayyar” (Jafar si Pemilik Sayap).
Pengorbanan Jafar menjadi simbol keberanian dan pengabdian tulus dalam memperjuangkan Islam. Ia bukan hanya seorang pendakwah, tapi juga pejuang sejati yang rela kehilangan nyawa demi menegakkan kebenaran.
Jembatan Budaya: Islam yang Menghargai Perbedaan
Apa yang dilakukan Jafar di Habasyah bukan hanya dakwah, tetapi juga diplomasi antarbudaya. Ia menjadi penghubung antara bangsa Arab dan bangsa Habasyah, menjelaskan Islam tanpa menghakimi, dan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menghormati perbedaan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Pendekatan ini patut menjadi teladan bagi siapapun yang ingin menyebarkan nilai kebaikan di tengah dunia yang penuh keberagaman. Dalam era modern yang sering kali diwarnai oleh perpecahan, kisah Jafar mengajarkan bahwa komunikasi yang empatik, sikap adil, dan perilaku santun adalah kunci utama dalam membangun perdamaian.
Islam sejatinya adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Jafar bin Abi Thalib sang sayap damai Islam di negeri Habasyah.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
