Internasional
Beranda » Berita » Biksu Thailand Diduga Korupsi Dana Kuil Demi Judi Online

Biksu Thailand Diduga Korupsi Dana Kuil Demi Judi Online

Biksu Thailand Diduga Korupsi Dana Kuil Demi Judi Online
Biksu Thailand Diduga Korupsi Dana Kuil Demi Judi Online

Biksu Senior Ditangkap atas Dugaan Korupsi Dana Kuil

Surau.co – Sebuah kabar menghebohkan datang dari negeri Gajah Putih. Seorang biksu senior yang selama ini disegani umat Buddha di Thailand, kini harus berurusan dengan hukum. Phra Thammachiranuwat, kepala wihara Wat Rai Khing, diduga menyalahgunakan dana sumbangan umat yang nilainya fantastis lebih dari 300 juta baht atau setara dengan Rp148 miliar.

Wat Rai Khing, yang terletak di pinggiran barat Bangkok, selama ini dikenal sebagai tempat ibadah yang sakral dan ramai dikunjungi. Namun, citranya kini tercoreng akibat skandal yang menyeret sosok penting dalam hierarki keagamaan Thailand ini.

Menurut Biro Investigasi Pusat Thailand (CIB), dana yang semestinya digunakan untuk keperluan kuil justru dialihkan ke rekening pribadi sang biksu. Polisi bergerak cepat setelah temuan mencurigakan dari transaksi keuangan yang tak lazim.

Dana Sumbangan Mengalir ke Meja Judi Online

Fakta mencengangkan terungkap dari hasil penyelidikan lanjutan. Tidak hanya berhenti pada pengalihan dana ke rekening pribadi, polisi juga menemukan jejak aliran uang ke jaringan perjudian daring.

Dana umat Buddha yang dikumpulkan dari sumbangan upacara keagamaan, ternyata sebagian digunakan untuk mendanai situs judi online yang menawarkan permainan kartu bakarat.

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman

Polisi kini mendalami hubungan antara Phra Thammachiranuwat dan jaringan perjudian digital tersebut. Sejauh ini, satu tersangka lain telah ditangkap dan penyelidikan terus berlanjut.

Pihak kepolisian juga tengah menelusuri apakah ada oknum lain yang terlibat dalam skema ini. Skandal ini memperlihatkan bahwa kejahatan keuangan bisa menyusup hingga ke institusi spiritual yang selama ini dianggap steril dari praktik korup.

Wat Rai Khing: Dari Tempat Ziarah Suci ke Pusat Sorotan Negatif

Wat Rai Khing bukan kuil sembarangan. Berdiri sejak tahun 1851, kuil ini memiliki nilai historis dan spiritual tinggi bagi umat Buddha di Thailand. Di dalamnya terdapat replika jejak kaki Sang Buddha, yang menjadi daya tarik utama bagi para peziarah.

Namun kini, Wat Rai Khing tak hanya dikenal karena sejarah dan keindahannya, melainkan karena skandal korupsi yang mencoreng martabat keagamaan. Reaksi publik pun bermunculan di media sosial.

Banyak warga Thailand merasa kecewa dan mengungkapkan kekesalannya. “Saya lebih memilih menyumbang ke rumah sakit atau sekolah sekarang,” tulis salah satu warganet yang viral di X (sebelumnya Twitter). Umat pun mempertanyakan transparansi pengelolaan dana di institusi keagamaan.

Gaza Rumah Terbesar Penyandang Disabilitas

Gelombang kecewa itu seolah menjadi tamparan keras bagi komunitas keagamaan yang selama ini dihormati. Bahkan, beberapa pengamat sosial menilai bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga keagamaan kini berada di titik rawan.

Tidak Semua Biksu Sama: Suara Keseimbangan dari Warganet

Di tengah gelombang kemarahan publik, masih ada suara yang menyerukan kebijaksanaan. Sejumlah pengguna media sosial mengingatkan agar masyarakat tidak tergelincir dalam generalisasi. “Satu biksu korup bukan berarti semua biksu demikian,” tulis seorang pengguna Facebook.

Suara semacam ini penting untuk menjaga objektivitas di tengah arus informasi yang kerap menggiring opini ke arah hitam-putih. Realitanya, banyak biksu lain yang masih memegang teguh ajaran dan hidup dalam kesederhanaan.

Sayangnya, ulah segelintir individu bisa memberi dampak sistemik terhadap persepsi masyarakat. Karenanya, reformasi internal dan transparansi di tubuh lembaga keagamaan menjadi hal yang tak bisa ditunda.

Proses Hukum Masih Berjalan, Umat Menanti Kejelasan

Pasca penangkapan, Phra Thammachiranuwat telah meninggalkan Wat Rai Khing. Proses hukum kini tengah berjalan dan masyarakat menanti hasil penyelidikan. Banyak yang berharap kasus ini diusut tuntas dan menjadi pintu masuk bagi reformasi sistem pengelolaan dana keagamaan di Thailand.

Zohran Mamdani Menang, Menteri Israel Desak Orang Yahudi Meninggalkan New York

Kasus ini juga menjadi cermin bagi negara lain, termasuk Indonesia, bahwa integritas institusi keagamaan sangat penting dijaga. Tak hanya untuk kepentingan umat, tapi juga untuk keberlangsungan nilai-nilai spiritual yang selama ini diyakini dan dijunjung tinggi.

Antara Iman dan Transparansi

Ketika tempat ibadah yang seharusnya menjadi simbol kedamaian dan kejujuran justru dirusak oleh praktik korup, kepercayaan publik pun dipertaruhkan. Skandal penggelapan dana kuil Thailand ini adalah pengingat bahwa iman tak bisa lepas dari prinsip transparansi.

Kita, sebagai masyarakat yang beragama dan berakal sehat, memiliki peran penting untuk mengawal nilai-nilai kebenaran di mana pun, termasuk di balik dinding kuil yang sunyi.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement