Djarot Tegas: Jokowi Bukan Kader PDIP Lagi
Surau.co – Akhirnya, Djarot Saiful Hidayat dari DPP PDIP angkat bicara soal isu Jokowi bakal jadi Ketum PSI. Dengan nada santai, Djarot menegaskan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari keluarga besar PDIP. Oleh karena itu, dirinya merasa tak perlu mengomentari lebih jauh soal arah politik Jokowi ke depan.
Menurut Djarot, keputusan Jokowi jika ingin bergabung bahkan memimpin partai lain, adalah hak pribadi dan sepenuhnya bukan urusan PDIP. Dia bilang, secara resmi Jokowi udah nggak jadi bagian dari partai berlambang banteng itu lagi.
“Pak Jokowi bukan kader PDIP lagi. Jadi ya, silakan saja kalau mau ke PSI. Itu bukan urusan kami,” ucap Djarot saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).
Djarot menegaskan bahwa PDIP kini hanya fokus ke internal partai. Apa pun yang dilakukan oleh sosok Jokowi setelah lepas dari PDIP, menurutnya adalah wilayah otonomi dari partai lain. PDIP tak akan mencampuri.
PDIP Tidak Akan Campuri Urusan Internal PSI
Djarot juga menyampaikan, langkah politik Jokowi bukan sesuatu yang perlu dirisaukan oleh PDIP. Apalagi bila Jokowi memang berniat maju menjadi Ketua Umum PSI. PDIP menghargai keputusan tersebut dan memilih untuk tidak ikut campur urusan internal PSI.
“Kita nggak akan ikut campur soal urusan internal partai lain, itu bukan ranah kita. PSI punya otonomi sendiri. Silakan saja,” lanjutnya.
Bagi Djarot, tidak ada alasan untuk mempermasalahkan arah politik seseorang yang bukan lagi bagian dari PDIP. Ia juga menilai, sudah saatnya publik bisa membedakan sikap pribadi Jokowi dengan sikap partai yang dulu menaunginya.
Meski Jokowi pernah menjadi figur sentral PDIP selama dua periode pemilu, Djarot menegaskan bahwa masa itu telah lewat. Kini, partai banteng punya agenda dan orientasi politik sendiri yang tak lagi melibatkan Jokowi secara struktural.
PSI Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menunjukkan sikap terbuka terhadap kemungkinan Jokowi maju sebagai calon Ketua Umum mereka. Dalam pernyataan resminya, Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, mengatakan bahwa PSI tidak menutup pintu bagi siapa pun yang memiliki visi dan misi sejalan.
Menurut Andy, semua warga negara yang ingin maju sebagai Ketua Umum PSI harus terlebih dahulu menjadi kader partai. Selain itu, calon juga wajib mengantongi dukungan resmi dari minimal 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
“Kamu bisa daftar, tapi syarat utamanya harus jadi kader PSI dulu. Kalau Pak Jokowi mau daftar, kami sangat terbuka,” ujar Andy kepada awak media, Jumat (16/5/2025).
Andy menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima pendaftaran dari siapa pun, termasuk dari nama besar seperti Jokowi. Namun ia tak menutup kemungkinan jika sinyal-sinyal dukungan di akar rumput sudah mulai muncul.
Belum Resmi Bergabung, Tapi Pintu Terbuka
Saat ditanya soal apakah Jokowi sudah bergabung secara resmi sebagai anggota PSI, Andy mengaku belum menerima informasi apapun. Namun ia tetap optimistis dan meminta doa agar proses pendaftaran nantinya bisa berjalan lancar, siapapun kandidatnya.
“Setahu saya, Pak Jokowi belum menjadi kader PSI. Tapi mari kita doakan saja prosesnya. Kami terbuka,” jelasnya.Situasi ini menambah panas dinamika politik nasional, terutama menjelang konsolidasi partai-partai pasca pemilu. Kemungkinan bergabungnya Jokowi dengan PSI bisa menjadi game changer, baik bagi PSI maupun peta kekuatan politik nasional.
Apalagi, Jokowi dikenal sebagai tokoh dengan tingkat elektabilitas tinggi yang masih kuat di tengah masyarakat. Bila benar maju sebagai Ketua Umum PSI, langkah ini bisa membawa napas baru ke partai muda tersebut yang selama ini dikenal progresif.
Masyarakat pun kini menanti, apakah benar Jokowi akan mengambil langkah mengejutkan ini. Atau, justru memilih tetap menjadi tokoh netral yang menjaga jarak dari politik praktis selepas masa jabatannya.Satu hal yang pasti, panggung politik Indonesia tak pernah kekurangan kejutan. Dan nama Jokowi, sekali lagi, jadi sorotan utamanya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
