Artikel Kisah
Beranda » Berita » Nabi-pun Tertawa Mendengar Kisah Lucu (Nuaiman) yang Menjual Sahabatnya Sendiri (Suwaibith)

Nabi-pun Tertawa Mendengar Kisah Lucu (Nuaiman) yang Menjual Sahabatnya Sendiri (Suwaibith)

Nabi-pun Tertawa Mendengar Kisah Lucu (Nuaiman) yang Menjual Sahabatnya Sendiri (Suwaibith)
Nabi-pun Tertawa Mendengar Kisah Lucu (Nuaiman) yang Menjual Sahabatnya Sendiri (Suwaibith)

Surau.co – Di dalam kesyahduan yang menceritakan kisah kejahilan Nuaiman, terhampar keamanahan Suwaibith yang mulia ketika menjaga makanan.

Wahyu cerita ini turun dari lisan Ibnu Majah. Pada suatu masa yang lalu, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajak Nuaiman serta sahabat terpilih untuk berdagang. Di antara sahabat yang ikut adalah Suwaibith bin Harmalah.

Menuju ke Syam, wilayah yang kala itu tumbuh maju, tiga sahabat tersebut berangkat. Seiring hari yang merambat siang, tugas menjaga makanan dititipkan pada Suwaibith.

Namun Nuaiman, yang terasa lapar, mendekati Suwaibith dan memohon sepotong roti untuknya. Sayang, amanah menjaga makanan telah tersemat kuat di hati Suwaibith, ia menolak permintaan Nuaiman. Lalu Nuaiman berkata, “Jika demikian, maka setuju pulalah aku untuk berbuat nakal.”

Nuaiman pun mengembara merencanakan aksi dengan hati jahatnya. Dalam pasar yang rame, di tempat tempat hamba sahaya berdatangan, ia berkeliling.

Terobosan Fikih Islam dalam Isu Ijazah Jokowi

Dengan lihai, ia mengumbar kabar bahwa dirinya memiliki seorang hamba sahaya yang dijualnya dengan harga sangat murah.

Tapi ia menambahkan satu catatan, bahwa sang hamba selalu mengaku sebagai orang merdeka, bukan hamba sahaya. Mendengar tawaran yang terlalu menggoda, orang-orang pun berkerumun ingin melihat hamba sahaya itu.

“Tuan-tuan, itulah hamba sahaya saya yang menjaga makanan,” seru Nuaiman pada mereka. Uang pun bertukar tangan dan mereka pun berduyun-duyun menghampiri Suwaibith untuk dibawa pergi.

Tentu saja Suwaibith, yang kaget bukan main, menyangkal keras-keras bahwa ia adalah hamba sahaya. Namun karena ucapan Nuaiman sebelumnya, orang-orang yang membeli hanya menertawakannya, menganggapnya sebagai gurauan semata, dan terus membawa Suwaibith.

Abu Bakar Akhirnya Menyelamatkan Suwaibith dari Penjualan

Beberapa waktu setelah kejadian itu, Abu Bakar Ash Shiddiq kembali mencari Suwaibith yang tak terlihat. Lantas, Nuaiman berkata, “Sudah kusampaikan, wahai Abu Bakar, bahwa dia sudah kubeli.”

Sejarah Pembangunan Ka’bah dan Peranannya dalam Ibadah Haji

Nuaiman menceritakan semua kejadian itu dengan tulus dan jujur pada Abu Bakar. Hatinya bergetar ketika menceritakan kejadian tragis itu.

Tidak tahan melihat sahabatnya berada dalam penderitaan, Abu Bakar pun membebaskan Suwaibith dari belenggu penjualan orang-orang di Syam.

Ironisnya, cerita kejadian lucu ini sampai juga di telinga Rasulullah. Beliau tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya, ceria di hadapan para sahabat.

Hingga satu tahun berlalu, Rasulullah masih mengenang cerita kocak Nuaiman dan Suwaibith ini dan cerita itu terus diceritakannya kepada tamu-tamu yang datang mengunjunginya. (Wallahu a’lam)

Haji di Era Digital: Revolusi Teknologi dalam Pelayanan Jemaah oleh Arab Saudi
× Advertisement
× Advertisement