Internasional
Beranda » Berita » Negara Tanpa Militer: Bagaimana Mereka Bertahan di Dunia yang Penuh Konflik?

Negara Tanpa Militer: Bagaimana Mereka Bertahan di Dunia yang Penuh Konflik?

kostarika negara tanpa militer
kostarika negara tanpa militer

Penulis Artikel : Hendri Hasyim

SURAU.CO-Dalam dunia yang semakin tidak pasti, konflik antarnegara dan ancaman keamanan menjadi isu global yang terus menguat. Di tengah dominasi kekuatan militer, beberapa negara tanpa militer justru tampil sebagai pengecualian. Mereka tidak memiliki tentara, namun tetap aman dan stabil. Lalu, bagaimana mereka bisa bertahan di dunia yang penuh konflik seperti sekarang?


Apa yang Dimaksud dengan Negara Tanpa Militer?

Negara tanpa militer adalah negara yang secara resmi tidak memiliki angkatan bersenjata tetap. Meskipun demikian, bukan berarti mereka tidak menjaga keamanan. Sebaliknya, mereka memilih jalur damai, diplomasi, dan kerja sama internasional. Oleh karena itu, anggaran yang biasa digunakan untuk senjata dialihkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sosial.

Selain itu, pendekatan mereka bukan hanya soal anggaran, melainkan bagian dari filosofi nasional yang menolak kekerasan sebagai solusi.


Negara yang Hidup Tanpa Militer

Beberapa negara membuktikan bahwa ketiadaan militer bukan halangan untuk maju:

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman

🇨🇷 Kosta Rika

Setelah membubarkan militernya pada 1948, Kosta Rika menanamkan nilai perdamaian sebagai identitas nasional. Alhasil, negara ini fokus pada pendidikan dan lingkungan. Saat ini, Kosta Rika bahkan menjadi tujuan utama ekowisata dan dikenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia.

🇮🇸 Islandia

Meskipun tergabung dalam NATO, Islandia tidak memiliki angkatan bersenjata. Sebaliknya, negara ini mengandalkan penjaga pantai dan kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat. Bahkan, posisinya yang strategis di Atlantik Utara menjadi keuntungan tersendiri.

🇵🇦 Panama

Panama menghapus militer pada tahun 1990 setelah masa kediktatoran. Pemerintah menggantinya dengan kepolisian nasional yang kuat. Selain itu, Panama menjaga netralitas dalam berbagai isu global, yang membuatnya tetap stabil hingga kini.


Strategi Bertahan Negara Tanpa Militer

Walaupun tidak memiliki militer, negara-negara tersebut tetap menjalankan strategi keamanan yang terukur dan efektif.

🔹 Netralitas sebagai Kekuatan

Negara tanpa militer tidak mengambil sisi dalam konflik internasional. Dengan sikap netral, mereka dianggap bukan ancaman sehingga lebih aman dari agresi eksternal.

Gaza Rumah Terbesar Penyandang Disabilitas

🔹 Aliansi dan Kerja Sama Internasional

Sebagai gantinya, mereka menjalin perjanjian pertahanan dengan negara kuat. Contohnya, Islandia mengandalkan NATO dan Amerika Serikat untuk keamanannya. Maka, mereka tetap terlindungi meski tidak memiliki tentara sendiri.

🔹 Pembangunan Sosial sebagai Prioritas

Tanpa beban anggaran militer, mereka mengalihkan dana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena itu, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat cenderung lebih baik. Masyarakat yang sejahtera mendukung stabilitas dalam negeri.


Manfaat dari Ketidakhadiran Militer

Negara tanpa militer memiliki sejumlah keuntungan nyata, di antaranya:

  • Anggaran Negara Lebih Fokus
    Tanpa militer, dana publik dialokasikan ke sektor yang lebih produktif.

  • Citra Internasional Positif
    Mereka dikenal sebagai negara damai dan sering dilibatkan dalam diplomasi global.

    Zohran Mamdani Menang, Menteri Israel Desak Orang Yahudi Meninggalkan New York

  • Minim Ancaman Internal
    Karena pemerintah lebih dekat dengan rakyat, risiko pemberontakan dan konflik internal lebih kecil.


Tantangan yang Harus Dihadapi

Tentu saja, hidup tanpa militer bukan tanpa risiko. Berikut beberapa tantangan yang mereka hadapi:

  • Ketergantungan pada Negara Lain
    Dalam situasi darurat, mereka bergantung pada negara lain untuk pertahanan.

  • Ancaman Non-Tradisional
    Serangan siber atau terorisme bisa terjadi kapan saja dan memerlukan respons cepat.

  • Krisis Politik Global
    Jika sekutu militer mereka terlibat konflik besar, mereka juga bisa terdampak secara tidak langsung.

Meski demikian, hingga saat ini negara-negara tersebut berhasil menjaga keamanan dan ketertiban dengan cara mereka sendiri.


Apa yang Dunia Bisa Pelajari?

Pengalaman negara tanpa militer menunjukkan bahwa perdamaian bukan sesuatu yang utopis. Mereka berhasil menciptakan keamanan dengan cara yang lebih manusiawi. Selain itu, mereka membuktikan bahwa kekuatan tidak hanya berasal dari senjata, tetapi juga dari diplomasi, pendidikan, dan kepercayaan rakyat.

Karena itu, dunia seharusnya mempertimbangkan pendekatan ini sebagai alternatif dalam membangun stabilitas jangka panjang. Di tengah krisis iklim, konflik bersenjata, dan ketimpangan global, pendekatan tanpa kekerasan menjadi semakin relevan.


Bukti Bahwa Perdamaian Bisa Diciptakan

Keberadaan negara tanpa militer di dunia penuh konflik merupakan bukti bahwa kekuatan bisa dibangun tanpa kekerasan. Lewat diplomasi, netralitas, dan pembangunan sosial, mereka menciptakan fondasi stabilitas yang lebih tahan lama. Maka, pendekatan ini layak ditiru oleh negara lain yang ingin menyeimbangkan keamanan dengan kesejahteraan rakyat.

Dunia memang belum bebas dari konflik. Namun, negara-negara ini memberi harapan bahwa perdamaian bukan hanya idealisme, tetapi juga pilihan strategis yang nyata.



Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement