Pendidikan
Beranda » Berita » Orang Tua Yang Tidak Adil Pada Anak

Orang Tua Yang Tidak Adil Pada Anak

Orang Tua Yang Tidak Adil Pada Anak
Orang Tua Yang Tidak Adil Pada Anak

 

SURAU.CO – بِسْــــــــــــــمِے اللّٰهِےارَّحْمٰنِ ارَّحِيْــــــــــــــمِے. اَلسَّلَامُے عَلَيْكُمْے وَرَحْمَةُ اللَّهےِوَبَرَكاَتُهْے

Diantara orang tua ada yang sengaja memberikan perlakuan khusus dan istimewa kepada sebagian anaknya, anak-anak itu diberikan berbagai macam pemberian, sedangkan yang lain tidak demikian.

Anak yang Lemah

Menurut pendapat yang kuat, tindakan semacam itu hukumnya haram, jika tidak ada alasan yang membolehkannya. Misalnya anak tersebut memang dalam kondisi yang berbeda dengan anak-anak yang lain.

Seperti sedang sakit, dililit banyak utang sehingga tak mampu membayar, tidak mendapat pekerjaan, memiliki keluarga besar, sedang menuntut ilmu atau karena ia hafal Al Qur’an sehingga ia diberi hadiah khusus oleh sang ayah.

Akar Yang Merintih, Daun Yang Merangas: Sebuah Risalah Rindu

(Secara umum, hal ini dibolehkan manakala masih dalam hal memberi nafkah kepada anak yang lemah, sedang sang ayah mampu, SyaikhBin Baz)

Jika sang ayah memberi anaknya sesuatu dengan sebab yang dibenarkan syara’, hendaknya ia berniat jika anaknya yang lain dalam kondisi yang sama, ia akan memberinya pula.

Adil Lebih Dekat Kepada Allah

Dalilnya secara umum adalah firman Allah ta’ala:

ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ

“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa, dan bertakwalah kepada Allah”. (Al Maidah: 8).

Sabar Menanti Pertolongan Allah

Adapun dalilnya secara khusus adalah hadits riwayat Nu’man bin Basyir radhiallahu anhu:

Suatu hari sang ayah mengajaknya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sang ayah berkata:

”Sesungguhnya aku telah memberikan kepada putraku ini seorang budak”.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bertanya: “Apakah setiap anakmu juga engkau beri hal yang sama?”

ia menjawab: “Tidak!”, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda:

Kecewa dan Makna Sebuah Perjuangan

“Kembalikanlah (budak itu)”. (HR. Bukhari, Fathul Bari; 5/211).

Berlaku Adillah

Dalam riwayat yang lain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda:

فَاتَّقُوا اللهَ وَاعْدِلُوْا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ

“Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah di antara anak-anakmu”. Ia berkata: “Kemudian ia pulang lalu mengembalikan pemberiannya”.
(Fathul Bari; 5/ 211)

Dalam suatu riwayat disebutkan’

فَلاَ تُشْهِدْنِيْ إِذَنْ فَإِنِّيْ لاَ أَشْهَدُ عَلىَ جُوْر

“Jika demikian, janganlah engkau menjadikan aku sebagai saksi, karena aku tidak memberi kesaksian atas suatu kedzhaliman” (Shahih Muslim; 3/1243)

Bila kita perhatikan kondisi sebagian keluarga, kita akan mendapatkan beberapa orang tua yang tidak takut kepada Allah ta’ala dalam soal pengistimewaan sebagian anaknya atas anaknya yang lain dengan berbagai pemberian. Tindakan yang kemudian membuat anak saling cemburu, menumbuhkan permusuhan dan kebencian di antara sesama mereka.

Sebagian ayah mengistimewakan salah seorang anaknya hanya karena wajah anak tersebut mirip dengan keluarga dari pihak ayah, sedang yang lain dianak tirikan karena lebih menyerupai dengan wajah keluarga pihak ibu.

Membalas Budi Orang Tua

Atau dia mengistimewakan anak-anak dari salah seorang istrinya, sedang anak-anak dari istri yang lain kurang ia pedulikan. Hal itu misalnya dengan memasukkan anak-anak dari istri yang paling disayanginya ke sekolah-sekolah favorit, sedang anak-anaknya dari istri yang lain tidak demikian.

Padahal akibat tindakan tersebut kelak akan kembali kepada dirinya sendiri. Sebab pada umumnya, mereka yang dianak tirikan tidak mau membalas budi kepada orang tuanya.

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda:

 أَلَيْسَ يَسُرُّكَ أَنْ يَكُوْنُوْا إِلَيْكَ فِي الْبِرِّ سَوَاءٌ 

“Bukankah akan menyenangkanmu jika mereka sama-sama berbuat baik kepadamu”. (HR. Ahmad; 4/ 269, shahih Muslim; 1623)

(Dinukil dari “Dosa-dosa yang dianggap biasa” karya Muhammad bin Shaleh Al Munajjid).

Amal Jariyah

Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman. (Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)

Semoga menjadi amal jariyah yang tidak putus-putusnya hingga kita wafat. Aammin ya rabbal alamin.

Dan silakan disebarkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim 1893). Barakallahu Fiikum. (Aryya Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.