Dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Kita kini berhadapan dengan Generasi Alpha. Mereka adalah anak-anak yang lahir setelah tahun 2010. Pakar sosiologi menyebut mereka sebagai penduduk asli era digital. Sejak lahir, mereka sudah memegang gawai.
Kecanggihan teknologi memang membawa dampak positif. Namun, dampak negatifnya juga sangat nyata. Kita melihat penurunan rentang perhatian pada anak-anak. Interaksi sosial mereka juga semakin menipis. Lebih parah lagi, krisis adab mulai menjangkiti generasi ini. Orang tua sering merasa kewalahan menghadapi fenomena ini.
Banyak lembaga pendidikan Islam kini mulai melirik kembali metode klasik. Mereka menerapkan Kurikulum Adab Imam Nawawi sebagai solusi utama. Metode ini bukan sekadar teori kuno. Pemikiran Imam Nawawi justru sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman modern.
Mengapa Adab Harus Mendahului Ilmu?
Imam Nawawi menekankan pentingnya adab sebelum menuntut ilmu. Prinsip ini menjadi pondasi utama dalam mendidik Generasi Alpha. Anak-anak zaman sekarang memiliki akses informasi yang tidak terbatas. Mereka bisa tahu segalanya hanya dengan satu klik.
Namun, Google tidak bisa mengajarkan adab. Mesin pencari tidak bisa mengajarkan keberkahan ilmu. Imam Nawawi dalam kitab At-Tibyan menjelaskan konsep ini dengan gamblang. Beliau mengajarkan cara menghormati guru dan memuliakan ilmu.
Anak yang pintar tanpa adab akan menjadi sombong. Mereka akan kehilangan arah. Sebaliknya, anak yang beradab akan menggunakan ilmunya untuk kebaikan. Inilah urgensi penerapan kurikulum ini. Kita ingin mencetak generasi yang cerdas sekaligus berakhlak mulia.
Relevansi Pemikiran Imam Nawawi di Era Digital
Kurikulum Adab Imam Nawawi mengajarkan disiplin hati dan fisik. Hal ini sangat kontras dengan budaya instan media sosial. Generasi Alpha terbiasa mendapatkan apa yang mereka mau dengan cepat. Kurikulum adab melatih mereka untuk bersabar.
Proses menuntut ilmu membutuhkan kesabaran. Anak harus belajar duduk tenang. Mereka harus menyimak perkataan guru dengan seksama. Mereka tidak boleh memotong pembicaraan. Latihan-latihan kecil ini membangun ketahanan mental mereka.
Selain itu, Imam Nawawi mengajarkan tentang wara’ atau kehati-hatian. Di dunia maya, batasan benar dan salah sering kali kabur. Konsep wara’ melatih anak untuk menyaring konten. Mereka akan berpikir dua kali sebelum membagikan informasi. Mereka akan menjaga pandangan dari hal yang tidak pantas.
Kutipan Penting:
“Adab itu laksana jiwa bagi ilmu. Tanpa adab, ilmu hanya akan menjadi jasad tanpa nyawa yang tidak memberi manfaat.”
Langkah Konkret Bagi Orang Tua dan Pendidik
Orang tua memegang peran kunci dalam penerapan kurikulum ini. Anda tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Rumah adalah madrasah pertama bagi Generasi Alpha.
Mulailah dengan hal sederhana. Ajarkan anak untuk meminta izin sebelum menggunakan gawai. Tanamkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Biasakan mereka mengucapkan tolong dan terima kasih.
Pendidik di sekolah juga harus mengubah paradigma. Jangan hanya mengejar target nilai akademis. Luangkan waktu untuk membahas adab di dalam kelas. Jadikan kitab-kitab adab ringkas karya Imam Nawawi sebagai bacaan wajib.
Membangun Karakter yang Tangguh
Generasi Alpha akan memimpin dunia di masa depan. Kita bertanggung jawab menyiapkan bekal mereka. Bekal terbaik bukanlah sekadar kemampuan coding atau bahasa asing. Bekal terbaik adalah karakter yang kuat.
Kurikulum Adab Imam Nawawi menawarkan paket lengkap pembentukan karakter. Kurikulum ini menyentuh aspek spiritual dan sosial sekaligus. Anak belajar menghargai diri sendiri dan orang lain. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang tawadhu.
Penerapan metode ini membutuhkan konsistensi. Kita tidak bisa mengharapkan hasil instan. Namun, buah dari pendidikan adab akan sangat manis. Kita akan melihat generasi yang tidak hanya cerdas otaknya, tapi juga bercahaya hatinya.
Mari kita kembali menggali harta karun ulama terdahulu. Kita padukan kearifan masa lalu dengan tantangan masa kini. Dengan begitu, kita bisa menyelamatkan Generasi Alpha dari degradasi moral. Adab adalah benteng terakhir pertahanan karakter anak-anak kita.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
