SURAU.CO. Jihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah) lebih utama dari shalat sunnh. Banyak hadis menganggap Jihad fi sabilillah lebih utama daripada shalat sunnah. Jihad mencakup puncak amal dan perlindungan agama. Jihad mengalahkan ibadah sunnah biasa dalam hal keutamaan. Shalat sunnah tetap sangat penting untuk memperkuat spiritualitas pribadi. Shalat sunnah mendekatkan diri kepada Allah. Keutamaan ini bergantung pada kondisi, niat, dan dampak amalan tersebut, dengan jihad sebagai amalan yang paling tinggi setelah amalan fardhu.
Keutamaan Jihad fi Sabilillah
- Puncak Keimanan: Disebut sebagai “puncak” atau “atap” Islam setelah Islam itu sendiri (pokok) dan shalat (tiang).
- Pahala Luar Biasa: Mujahid mendapatkan pahala terus-menerus, bahkan setelah mati syahid, dan Surga memiliki 100 tingkatan untuk mereka.
- Perdagangan Tidak Rugi: Jihad adalah perdagangan yang menguntungkan dunia dan akhirat, menjanjikan kemenangan atau syahid.
- Menghilangkan Kesedihan: Jihad di jalan Allah menghilangkan kesedihan dan kesusahan.
Perbandingan dengan Shalat Sunnah
- Jihad Lebih Utama: Berjihad di jalan Allah lebih utama daripada shalat sunnah 70 tahun atau bahkan lebih, seperti dalam riwayat Hadis.
- Shalat Sunnah Penting: Umat Islam sangat menganjurkan shalat sunnah, seperti dua rakaat sebelum Subuh. Shalat sunnah tersebut memiliki keutamaan, tetapi manfaatnya lebih personal. Oleh karena itu, nilainya tidak setinggi jihad fi sabilillah.
- Kondisi Menentukan: Ada saatnya shalat sunnah bisa lebih utama jika seseorang butuh penguatan spiritual, tetapi secara umum jihad memiliki posisi tertinggi setelah fardhu.
Peringatan Penting
- Jihad Bukan Hanya Perang: Jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu (jihad an-nafs), mengendalikan diri dari dosa.
- Niat dan Konteks: Jihad yang dimaksud adalah yang ikhlas karena Allah (fi sabilillah), bukan kepentingan pribadi, dan ada aturan syariatnya, termasuk kondisi ketika jihad diperintahkan.
Filosofi
Filosofi Jihad Fi Sabilillah Lebih Utama dari Shalat Sunnah berakar pada pemahaman bahwa jihad, dalam makna luasnya menegakkan kalimat Allah (termasuk jihad melawan nafsu, harta, lisan, dan fisik), mencakup pengorbanan tertinggi untuk agama, mengalahkan hawa nafsu pribadi (shalat sunnah), dan mewujudkan tujuan utama Islam yaitu kejayaan agama Allah, menjadikannya puncak amalan yang mengumpulkan banyak kebaikan dunia dan akhirat, meskipun shalat sunnah tetap penting sebagai ibadah rutin.
Dasar Filosofisnya:
- Pengorbanan Puncak: Jihad adalah perjuangan tertinggi, bahkan ada yang menganggapnya puncak keislaman, mengalahkan ibadah sunnah karena melibatkan pengorbanan nyawa, harta, dan segalanya di jalan Allah untuk meninggikan agama-Nya.
- Mengalahkan Hawa Nafsu: Jihad yang paling utama adalah melawan nafsu (jihad an-nafs) agar tidak terperangkap pada kesenangan duniawi (seperti kenyamanan tinggal di tempat indah) yang bisa melalaikan dari perjuangan lebih besar, seperti yang dicontohkan sahabat Nabi.
- Menegakkan Kalimatullah: Fi Sabilillah berarti segala cara untuk meninggikan agama Allah, mencakup dakwah, membela sunnah, memerangi bid’ah, hingga jihad fisik. Ini adalah tujuan mulia yang mengesampingkan kesenangan pribadi demi kemaslahatan umum umat Islam.
- Puncak Ibadah: Jihad dianggap merangkum berbagai ibadah. Seorang yang berjihad seperti orang yang berpuasa tidak pernah berbuka dan shalat malam terus-menerus, mencakup kebaikan zahir dan batin.
Konteks dan Perbedaan:
- Jihad vs. Shalat Sunnah: Shalat sunnah adalah ibadah pribadi untuk mendekatkan diri pada Allah, sementara jihad fi sabilillah adalah ibadah kolektif yang lebih besar dampaknya untuk menegakkan syariat Allah dan membela umat, mengalahkan kesenangan pribadi (termasuk amalan sunnah) jika ada konflik kepentingan.
- Ulama dan Konteks: Ulama menjelaskan bahwa jihad yang dimaksud bukan sekadar perang fisik, tetapi juga jihad dengan harta, lisan (dakwah/amar ma’ruf nahi munkar), dan melawan diri sendiri. Dalam konteks modern, ini mencakup segala upaya menjaga dan menegakkan Islam.
Kesimpulan:
Jihad fi sabilillah memiliki cakupan dan dampak yang luas untuk kemaslahatan agama. Umat Islam mengorbankan kenyamanan pribadi, termasuk shalat sunnah, demi tujuan yang lebih besar. Tujuan utama jihad adalah meninggikan kalimat Allah. Jihad menjadi amal yang utama di sisi Allah. Berbagai hadis dan penjelasan ulama menjelaskan keutamaan jihad tersebut. (mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
