Ketenangan jiwa menjadi barang mahal di era modern ini. Banyak orang mengalami kegelisahan bukan karena kurang harta. Mereka gelisah karena penyakit hati yang menumpuk. Riyadush Shalihin, karya monumental Imam An-Nawawi, menawarkan solusi nyata. Kitab ini mengajarkan manajemen hati yang efektif bagi setiap muslim.
Fokus utama perbaikan diri bermula dari hati yang bersih. Dua racun utama yang sering mengotori jiwa adalah iri hati (hasad) dan dendam. Kita perlu melakukan detoksifikasi spiritual secara rutin. Tujuannya agar hati kembali sehat dan hidup menjadi tenang. Islam melarang keras umatnya memelihara sifat tercela tersebut.
Bahaya Iri Hati dalam Pandangan Syariat
Iri hati atau hasad merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Sifat ini muncul saat kita tidak suka melihat orang lain bahagia. Orang yang hasad menginginkan nikmat orang lain hilang. Imam An-Nawawi menempatkan bab khusus mengenai hal ini dalam Riyadush Shalihin. Beliau mengingatkan kita akan dampak buruknya.
Hasad dapat menghancurkan amal kebaikan kita. Pahala yang kita kumpulkan bertahun-tahun bisa lenyap seketika. Nabi Muhammad SAW memberikan peringatan keras melalui sebuah hadis. Beliau mengibaratkan hasad seperti api yang melahap kayu bakar.
Rasulullah SAW bersabda:
“Iyyakum wal hasada, fainnal hasada ya’kulul hasanaati kama ta’kulun naarul hathaba.”
Artinya:
“Jauhilah oleh kalian sifat dengki (hasad), karena sesungguhnya dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (HR. Abu Daud).
Kutipan tersebut menegaskan kerugian besar bagi pendengki. Kita hanya akan mendapatkan kelelahan batin. Sementara itu, orang yang kita dengki tidak akan rugi sedikitpun. Allah SWT tetap memberikan nikmat-Nya kepada orang tersebut.
Memutus Rantai Dendam dan Permusuhan
Penyakit hati selanjutnya adalah dendam. Dendam sering kali berujung pada pemutusan hubungan silaturahmi. Islam sangat mencintai persaudaraan dan perdamaian. Menyimpan dendam hanya akan memperkeruh suasana hati. Riyadush Shalihin mengajarkan kita untuk saling memaafkan.
Seorang muslim tidak boleh mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen hati dalam menjaga hubungan sosial. Kita harus berjiwa besar untuk memulai perdamaian. Membuang ego adalah kunci utama dalam mengobati dendam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Laa yahillu limuslimin an yahjura akhaahu fauqa tsalaati layaalin.”
Artinya:
“Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan (memutus hubungan dengan) saudaranya lebih dari tiga malam.” (Muttafaq ‘alaih).
Hadis ini mengajarkan kita untuk segera menyelesaikan konflik. Menunda perdamaian hanya akan mengeraskan hati. Setan sangat menyukai perpecahan di antara kaum muslimin. Oleh karena itu, kita harus melawan bisikan setan tersebut.
Langkah Detoksifikasi Hati ala Riyadush Shalihin
Lalu, bagaimana cara melakukan detoksifikasi iri hati dan dendam? Imam An-Nawawi memberikan panduan praktis melalui kumpulan hadisnya.
-
Mendoakan Kebaikan
Langkah pertama adalah mendoakan orang yang kita iri. Doakan agar Allah menambah nikmat-Nya kepada orang tersebut. Cara ini memang terasa berat di awal. Namun, teknik ini sangat ampuh melunakkan hati yang keras. Malaikat pun akan mendoakan hal yang sama untuk kita. -
Meyakini Takdir Allah
Kita harus sadar bahwa segala nikmat berasal dari Allah. Iri hati sama saja dengan memprotes pembagian rezeki dari Tuhan. Kita harus melatih sifat qana’ah atau merasa cukup. Syukuri apa yang ada di tangan kita saat ini. -
Menebar Salam dan Hadiah
Obat dendam yang paling mujarab adalah berbuat baik. Berikan hadiah kepada orang yang pernah menyakiti kita. Sapa mereka dengan salam yang hangat. Perbuatan baik akan mengubah benci menjadi cinta. Hati kita pun akan menjadi jauh lebih lega.
Penutup: Meraih Kebahagiaan Hakiki
Manajemen hati Riyadush Shalihin bukan sekadar teori. Kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Detoksifikasi iri hati dan dendam akan membawa dampak positif. Hidup kita akan menjadi lebih produktif dan bahagia. Kita akan fokus pada perbaikan diri sendiri.
Mari kita bersihkan hati mulai hari ini. Jangan biarkan penyakit hati bersarang terlalu lama. Jadikan kitab Riyadush Shalihin sebagai pedoman harian. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga hati kita tetap bersih dan bercahaya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
