Kalam
Beranda » Berita » Menjaga Kesehatan Mental dengan Qiyamullail dan Doa: Perspektif Riyadus Shalihin

Menjaga Kesehatan Mental dengan Qiyamullail dan Doa: Perspektif Riyadus Shalihin

Isu kesehatan mental kini menjadi perhatian utama masyarakat modern. Tekanan hidup sering memicu stres, kecemasan, hingga depresi. Banyak orang mencari solusi melalui terapi psikologis atau pengobatan medis. Namun, Islam menawarkan metode penyembuhan spiritual yang mendalam. Kita bisa menjaga kesehatan mental dengan Qiyamullail dan kekuatan doa. Kitab Riyadus Shalihin karya Imam An-Nawawi membahas keutamaan ibadah ini secara rinci. Ibadah malam hari menjadi sarana efektif untuk memulihkan ketenangan jiwa.

Keheningan Malam sebagai Terapi Jiwa

Malam hari menyimpan keajaiban tersendiri bagi jiwa manusia. Suasana hening membantu pikiran beristirahat dari kebisingan dunia. Anda bisa memanfaatkan waktu ini untuk berkontemplasi. Allah SWT menciptakan malam sebagai waktu istirahat dan pendekatan diri.

Melakukan Qiyamullail atau shalat malam melatih fokus dan kekhusyukan. Gerakan shalat yang tenang menyeimbangkan sistem saraf tubuh. Oksigen mengalir lancar ke otak saat posisi sujud. Hal ini memicu perasaan rileks secara alami. Anda tidak hanya beribadah, tetapi juga melakukan meditasi spiritual tingkat tinggi.

Imam An-Nawawi dalam Riyadus Shalihin menempatkan bab khusus tentang keutamaan shalat malam. Beliau mengutip firman Allah SWT yang berbunyi:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.” (QS. As-Sajdah: 16)

Membangun Budaya Kerja Berintegritas Berbasis Riyadus Shalihin untuk Produktivitas Berkah

Ayat ini menggambarkan fisik dan mental orang beriman yang sehat. Mereka melawan rasa malas demi berkomunikasi dengan Pencipta. Aktivitas ini membangun ketahanan mental yang kuat.

Qiyamullail dalam Pandangan Riyadus Shalihin

Kitab Riyadus Shalihin menjelaskan bahwa Qiyamullail adalah kebiasaan orang-orang saleh terdahulu. Kebiasaan ini menghapus dosa dan menolak penyakit dari tubuh. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya ibadah ini. Beliau menjadikan shalat malam sebagai sarana penguat rohani.

Anda akan menemukan ketenangan saat mengadu kepada Allah di sepertiga malam terakhir. Tidak ada manusia lain yang mendengar keluh kesah tersebut. Privasi ini menciptakan rasa aman secara psikologis. Anda bebas menumpahkan segala beban pikiran tanpa takut penghakiman orang lain.

Sebuah hadis dalam Riyadus Shalihin menyebutkan:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Relevansi Etika Bisnis Dalam Riyadus Shalihin dan Peringatan Keras Nabi Tentang Riba di Era Global

Hadis ini menegaskan posisi istimewa shalat malam. Prioritas ini menunjukkan dampak besarnya bagi kehidupan seorang muslim. Kualitas ibadah malam berbanding lurus dengan kualitas ketenangan hati seseorang.

Kekuatan Doa sebagai “Venting” Spiritual

Psikologi mengenal istilah venting atau meluapkan emosi untuk melegakan perasaan. Islam memfasilitasi kebutuhan ini melalui doa. Doa bukan sekadar ritual meminta keinginan. Doa adalah dialog intim hamba dengan Tuhannya.

Anda melepaskan ketergantungan pada makhluk saat berdoa. Anda menyerahkan hasil akhir (tawakkul) kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Sikap pasrah ini mengurangi beban kecemasan akan masa depan. Menjaga kesehatan mental dengan Qiyamullail selalu beriringan dengan doa yang tulus.

Imam An-Nawawi mencantumkan hadis tentang waktu mustajab berdoa di malam hari. Dari Jabir bin Abdillah ra., Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR. Muslim)

Memaknai Waktu dalam Islam: Kupas Tuntas Sumpah Tuhan dan Hadis Nabi

Jaminan ini memberikan harapan (hope). Harapan adalah unsur krusial dalam kesehatan mental. Seseorang yang memiliki harapan tidak akan mudah putus asa. Semangat hidup akan tumbuh kembali setelah shalat malam.

Membangun Rutinitas Sehat

Memulai kebiasaan Qiyamullail memang berat bagi pemula. Anda harus melawan kantuk dan dinginnya malam. Namun, manfaatnya sebanding dengan perjuangannya. Anda bisa mulai dengan dua rakaat ringan sebelum subuh. Konsistensi lebih penting daripada kuantitas rakaat.

Tubuh akan menyesuaikan ritme sirkadian seiring berjalannya waktu. Anda akan bangun dengan perasaan lebih segar dan optimis. Energi positif ini akan terbawa sepanjang hari. Masalah berat akan terasa lebih ringan untuk dihadapi.

Jadikan Riyadus Shalihin sebagai panduan motivasi harian Anda. Baca hadis-hadis tentang keutamaan sabar dan shalat. Literasi agama yang baik memperkuat pola pikir positif. Kesehatan mental Anda adalah aset berharga yang harus dijaga. Gabungkan ikhtiar medis dengan kekuatan spiritual untuk hasil maksimal.

Kesimpulannya, Islam sangat peduli pada ketenangan jiwa pemeluknya. Allah menyediakan fasilitas Qiyamullail dan doa sebagai obat hati. Mari kita hidupkan kembali sunnah ini demi jiwa yang sehat dan rida Allah.



Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement