SURAU.CO. Menjadi pejuang di jalan Allah dalam Islam artinya berjuang jihad fi sabilillah dengan niat tulus untuk menegakkan kebenaran Allah, tidak hanya berperang fisik. Tetapi juga berjuang melawan hawa nafsu (jihad nafs), berkorban harta dan jiwa, berdakwah dengan ilmu, bekerja halal mencari nafkah. Serta memiliki sifat jujur, kasih sayang, dan istiqamah. Yang semuanya bertujuan mencari ridha Allah dan mendapatkan pahala besar serta derajat tinggi di sisi-Nya.
Seseorang menempuh perjalanan hidup totalitas untuk menegakkan kebenaran ilahi. Ia mendasari perjalanan tersebut dengan niat murni dan keyakinan yang kuat. Selanjutnya, Mereka meraih keridhaan dan pahala abadi dari Allah SWT melalui perjalanan ini. Allah SWT menjanjikan petunjuk dan jalan keluar bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-‘Ankabut: 69. Selain itu, menjadi pejuang di jalan Allah adalah panggilan hidup bagi setiap Muslim untuk mencapai kebenaran, kebaikan, dan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Aspek-aspek Perjuangan di Jalan Allah
Berikut adalah poin-poin utama yang merangkum makna menjadi pejuang di jalan Allah:
- Jihad an-Nafs (Melawan Diri Sendiri): Ini adalah bentuk jihad tertinggi, yaitu usaha mengendalikan hawa nafsu, menahan diri dari dosa, dan terus memperbaiki akhlak serta kualitas ibadah. Ini merupakan fondasi dari perjuangan lainnya.
- Menegakkan Ibadah dan Ketaatan: Mematuhi perintah Allah (seperti salat, puasa, dll.) dan menjauhi larangan-Nya adalah bentuk perjuangan fundamental dalam menjaga agama (hifdzu ad-din).
- Menuntut dan Menyebarkan Ilmu: Mencari ilmu yang bermanfaat dan mendakwahkannya kepada orang lain, baik melalui lisan, tulisan, atau perbuatan, termasuk dalam menolong agama Allah.
- Berbakti kepada Orang Tua: Umat Islam dapat mewujudkan jihad dengan berbakti kepada kedua orang tua. Umat Islam dapat melayani kedua orang tua dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk jihad.
- Membela Kebenaran dan Keadilan: Berjuang untuk menegakkan kebenaran, menghilangkan penganiayaan, serta mempertahankan jiwa, agama, dan negara dari ancaman merupakan kewajiban saat diperlukan.
- Pengorbanan Harta dan Jiwa: Orang beriman yang berjuang di jalan Allah siap mengorbankan harta benda dan jiwa mereka demi tegaknya nilai-nilai Islam dan kemaslahatan umat.
Bentuk Perjuangan di Jalan Allah
- Jihad Melawan Diri Sendiri (Jihad An-Nafs): Mengendalikan hawa nafsu, menghindari dosa, dan memperbaiki diri.
- Jihad dengan Harta dan Jiwa: Berkorban harta dan diri dalam membela agama, serta berjuang menegakkan syariat.
- Jihad Ilmu dan Dakwah: Menyebarkan ilmu agama dan mengajak kepada kebaikan.
- Jihad Ekonomi: Bekerja mencari nafkah halal untuk keluarga, yang pahalanya setara dengan jihad di jalan Allah.
- Jihad Fisik (Perang): Memerangi orang yang memerangi dalam batas yang dibenarkan syariat, bukan melampaui batas.
Ciri-ciri Pejuang di Jalan Allah
- Jujur (As-Sidq): Memiliki kejujuran dalam iman dan amal.
- Berkorban (Al-Ithar): Mengedepankan kepentingan agama di atas kepentingan pribadi.
- Berkasih Sayang (Ar-Rahmah): Memiliki kasih sayang kepada sesama pejuang dan kaum Muslimin.
- Berilmu: Memiliki ilmu yang bermanfaat sebagai bekal perjuangan.
- Ikhlas: Menjaga kemurnian niat agar tidak tercampur dengan ria atau pamrih dunia.
Keutamaan
- Mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah.
- Dijamin surga jika gugur (syahid) atau kembali dengan selamat.
- Allah memberikan petunjuk dan ketenangan kepada mereka.
Cara Menjadi Pejuang
- Memperbaiki niat (ikhlas) dan memperkuat iman.
- Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat dan agama.
- Berjuanglah di bidang apa pun yang Anda kuasai. Anda bisa menjadi pejuang nafkah halal atau mendukung perjuangan tersebut melalui doa.
Filosofi
Filosofi menjadi pejuang di jalan Allah menurut Islam adalah perjuangan total (fisik, harta, pikiran, dan nafsu) karena-Nya, dengan niat tulus ikhlas, kejujuran, kesabaran, dan keyakinan pada pertolongan Allah. Bukan untuk keuntungan duniawi, melainkan untuk meraih ridha-Nya dan kebahagiaan akhirat, menegakkan kebenaran, serta memakmurkan Islam, dengan pahala besar surga bagi yang istiqamah.
Makna Perjuangan (Jihad)
- Makna Luas: Jihad bukan hanya perang fisik, tetapi juga perang melawan hawa nafsu (jihad akbar), berjuang menegakkan hukum Allah, berdakwah, dan berkorban dengan harta, jiwa, lisan, dan pikiran.
- Tujuan: Mencapai ridha Allah (keridhaan), mendapatkan kemenangan dan pertolongan-Nya, serta mendapatkan pahala surga yang kekal.
Karakteristik Pejuang di Jalan Allah
- Niat Tulus (Ikhlas): Murni karena Allah, tidak tercampur pujian, celaan, atau keuntungan duniawi.
- Kejujuran (Sidq): Berani mengakui kebenaran dan konsekuensinya, seperti para sahabat Nabi.
- Keberanian (Syaja’ah): Mengatasi rasa takut dengan keimanan kepada Allah dan pertolongan-Nya.
- Kesabaran (Sabr): Mampu bersabar dalam ketaatan dan menghadapi kesulitan.
- Keyakinan (Yaqin): Iman yang kokoh terhadap hal gaib, pertolongan Allah, dan akhirat.
Balasan bagi Pejuang
- Derajat Tinggi: Punya kedudukan lebih tinggi di sisi Allah.
- Syahid: Mati di jalan Allah adalah mati syahid.
- Surga: Dijamin masuk surga atau kembali dengan selamat membawa pahala.
- Petunjuk Allah: Diberi petunjuk dan keadaan menjadi lebih baik.
Ayat Kunci
- “…Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami…” (QS. Al-Ankabut: 69).
Tujuan
Bahwa, tujuan menjadi pejuang di jalan Allah (Jihad fi Sabilillah) menurut Islam sangat luas, yaitu mencapai ridha Allah, menegakkan kalimat Allah (ajaran Islam), melawan kezaliman dan fitnah. Serta meraih kebahagiaan dunia akhirat, termasuk ampunan dosa dan surga-Nya, melalui berbagai bentuk perjuangan. Seperti dakwah lisan, pengorbanan harta, dan jihad fisik jika diperlukan, dengan niat tulus dan kesabaran dalam menghadapi ujian.
Tujuan Utama
- Mencari Keridhaan Allah (Rida Allah): Kita menjadikan ini sebagai tujuan paling utama, di mana kita meniatkan setiap amal ibadah dan perjuangan semata-mata karena Allah.
- Menegakkan Ajaran Islam: Berjuang agar agama Allah tegak, melalui dakwah, pendidikan, dan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kebaikan, mencegah kemungkaran).
- Membela Kebenaran dan Keadilan: Melawan kezaliman, fitnah, dan penganiayaan untuk menjaga kehidupan manusia dan agama.
- Menyucikan Diri dan Meningkatkan Derajat: Perjuangan ini adalah perjalanan spiritual untuk memperbaiki diri, melawan hawa nafsu, dan meningkatkan kedudukan di sisi Allah.
Bentuk-Bentuk Perjuangan (Jihad)
- Jihad dengan Lisan (Dakwah): Menyampaikan, mengajarkan, mendakwahkan Islam, menjawab tuduhan, serta berpolitik untuk menegakkan kalimat Allah.
- Jihad dengan Harta (Infak): Menginfakkan harta untuk perjuangan menegakkan agama, termasuk menyiapkan keluarga pejuang.
- Jihad dengan Jiwa (Qital): Berperang melawan musuh yang memerangi Islam dan umat Islam (ini adalah bentuk jihad yang paling akhir dan bersyarat).
- Jihad Spiritual: Seseorang mengamalkan istiqamah dalam kebaikan dengan menjaga shalat, puasa, dan sedekah. Ia menghindari maksiat seperti yang dilakukan pencari nafkah halal.
Keutamaan dan Hasil
- Keutamaan Besar: Mendapat ampunan dosa, derajat tinggi di sisi Allah, dan balasan surga yang kekal.
- Pertolongan Allah: Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong agama-Nya.
- Ketenangan dan Kebahagiaan: Meraih kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.
Niat yang Murni (Ikhlas)
- Fondasi utama dari semua perjuangan ini adalah kemurnian niat (ikhlas), yaitu membersihkan diri dari pujian, celaan, dan godaan dunia, agar perjuangan tidak sia-sia.
Kesimpulan dari “Jadilah Pejuang di Jalan Allah” menurut Islam adalah melakukan perjuangan (jihad) yang sungguh-sungguh di setiap aspek kehidupan untuk mencapai keridaan Allah SWT, yang mencakup perbaikan diri, menegakkan kebenaran, dan membela agama serta kemanusiaan. (mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
