SURAU.CO. “Al Ulama Waratsah Al Anbiya” (العُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاء) adalah sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang berarti “Ulama adalah pewaris para nabi”, menegaskan bahwa ulama mewarisi ilmu, bukan harta benda, dan bertugas melanjutkan perjuangan serta penyebaran ajaran Islam para nabi, menjadi penerus risalah kenabian untuk membimbing umat. Intinya, hadis ini adalah penekanan dari Nabi Muhammad SAW untuk menghargai peran ulama sebagai penjaga dan penyebar agama setelah wafatnya para nabi, dengan tanggung jawab yang sangat besar.
Nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, melainkan mewariskan ilmu. Ulama mengambil warisan ilmu ini dan menyampaikannya. Ulama memiliki tugas berat untuk menyampaikan kandungan Al-Qur’an, memberi teladan, dan menjadi penuntun bagi umat dalam segala aspek kehidupan. Ulama membentengi umat dari pemikiran yang menyimpang dan membimbingnya ke jalan yang benar sesuai Islam, seperti fungsi bintang yang menerangi kegelapan. Hadis ini menunjukkan betapa besar penghargaan Nabi Muhammad SAW terhadap peran ulama, bukan hanya ulama di masanya tetapi juga yang akan datang. Ini adalah amanah mulia yang menuntut ulama untuk selalu berpegang teguh pada kebenaran (Al-Qur’an dan Sunnah) dan berjuang untuk kemaslahatan umat.
Makna dan Kandungan Hadis:
- Pewaris Ilmu: Para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi (melainkan) mewariskan ilmu agama (akidah, akhlak, dan hukum).
- Tanggung Jawab Ulama: Ulama mengambil warisan ilmu ini dan bertugas menyampaikannya, menjadi penerang bagi umat, pembuka kebaikan, dan penutup keburukan.
- Penerus Risalah: Mereka melanjutkan peran nabi sebagai penyiar agama, pemimpin spiritual, dan penegak kebenaran.
- Keutamaan Ulama: Ulama memiliki keutamaan besar karena ilmunya, bahkan melebihi ahli ibadah, dan mereka adalah orang-orang yang paling takut kepada Allah SWT.
Siapa Ulama yang Dimaksud:
- Ulama yang berilmu dalam urusan agama (ilmu-ilmu ukhrawi) dan mengamalkannya.
- Mereka yang menjaga dan menyebarkan ajaran Nabi tanpa mengurangi atau menambah syariat.
Filosofi
Filosofi Al-Ulama Waratsatul Anbiya (Ulama adalah Pewaris Para Nabi) adalah penekanan bahwa ulama memiliki peran suci meneruskan ajaran, ilmu, dan risalah kenabian, bukan mewarisi harta benda, sehingga mereka bertanggung jawab besar dalam membimbing umat, mengajarkan Al-Qur’an dan Sunnah, serta menjadi teladan akhlak mulia. Ini menunjukkan posisi strategis ulama sebagai penjaga agama dan pembawa kebenaran setelah para nabi.
Inti Filosofinya:
- Pewaris Ilmu, Bukan Harta: Nabi mewariskan ilmu (wahyu) bukan dinar dan dirham. Ulama mengambil warisan ilmu ini, menjadikannya pewaris terbesar.
- Tanggung Jawab Besar: Ulama memikul tugas berat seperti para nabi: menyampaikan kebenaran, memberikan teladan, dan mengamalkan ajaran agama.
- Penjaga Ajaran: Mereka bertugas memelihara, memahami, dan menyebarkan ajaran Islam yang dibawa para nabi.
- Uswatun Hasanah (Teladan Utama): Ulama harus menjadi contoh nyata dalam perilaku, akhlak, dan keimanan agar umat dapat mengikutinya.
- Keutamaan Ulama: Hadis ini mengangkat derajat ulama sebagai sosok yang memiliki keutamaan tinggi karena mereka melanjutkan misi kenabian di tengah masyarakat.
Penerapan dalam Kehidupan:
- Mencari Ilmu: Mendorong umat untuk terus belajar agama dari ulama yang berkualitas.
- Menghormati Ulama: Menunjukkan penghargaan terhadap kedudukan ulama dan tidak memusuhi mereka.
- Amal Shaleh: Mengamalkan ilmu yang diajarkan dan meneruskan tradisi kebaikan para ulama sebelumnya.
Tujuan
Tujuan dari hadis “Al Ulama Waratsah Al Anbiya” (Ulama adalah pewaris para nabi) adalah untuk menegaskan peran mulia ulama sebagai penerus ajaran, ilmu, dan risalah para nabi, bukan pewaris harta, dengan tanggung jawab besar menyebarkan, mengamalkan, dan menjaga kandungan Al-Qur’an serta menjadi teladan bagi umat dalam kehidupan modern. Ini menunjukkan bahwa ulama memikul tugas penting untuk meneruskan agenda para nabi dalam membimbing umat ke jalan yang benar.
Tujuan Utama Ulama sebagai Pewaris Nabi:
- Menjaga dan Menyebarkan Ilmu: Para ulama melestarikan dan menyampaikan ilmu agama yang diwariskan para nabi, bukan kekayaan duniawi.
- Menjadi Teladan: Memberikan contoh nyata dalam mengamalkan ajaran Islam dan menghidupkan semangat perjuangan serta dakwah Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
- Meneruskan Risalah: Melanjutkan perjuangan para nabi dalam membimbing umat, menegakkan kebenaran, dan mengupayakan penghapusan kezaliman.
- Memimpin Umat: Menjadi pemimpin spiritual dan intelektual yang membimbing masyarakat, menjawab permasalahan agama, dan membawa umat ke arah kebaikan.
Kesimpulan “Al-Ulama Waratsatul Anbiya” (Ulama adalah pewaris para Nabi) adalah bahwa ulama memikul tanggung jawab besar untuk mewariskan ilmu, membimbing umat, dan menjaga ajaran Islam, bukan harta dunia, karena mereka meneruskan risalah kenabian (Al-Qur’an dan Sunnah) sebagai panduan hidup umat, layaknya bintang penuntun di langit. (mengutip dari berbagai sumber).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
