SURAU.CO قال الشيخ صالح بن فـوزان الفـوزان- حفظـہ – الله تعالـﮯ :
” فسبب فساد البنات هــو من قِبَل الآباء والأمهات ،
لو أنهــم ربّوا البنت التربية على الحياء وعلى العفــة وعلى الكرامــة، وصانوها،
لأصبحت عضــوًا صالحًا فـﮯ المجتمــ؏ ، ولا يصلح المجتمــ؏ بدونــہ .
شرح كتاب الكبائر
Syaikh Dr. Sholih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhohulloh pernah berkata :
“Sebab kerusakan anak-anak perempuan itu datang dari pihak para ayah dan para ibu.
Seandainya mereka mendidik anak perempuan dengan pendidikan yang menanamkan rasa malu, menjaga kehormatan, memuliakan diri, dan menjaganya, niscaya dia (anak perempuan itu) akan menjadi anggota yang baik dalam masyarakat.
Dan masyarakat itu tidak akan baik tanpa peran dirinya.” (Syarh Kitab Al-Kabâir, hal. 140)
Kelalaian Para Orang Tua
Makna dari ucapan/nasehat tersebut di atas :
- Kerusakan moral anak-anak perempuan, pada umumnya bukan muncul dari dia sendiri, tetapi akibat kelalaian dari para orang tuanya, seperti :
• kurang mengajari mereka ilmu-ilmu agama.
• membiarkan mereka melakukan pergaulan bebas.
• tidak mengawasi penggunaan HP/medsos yang mereka lakukan.
• tidak menanamkan rasa malu (al-haya’) pada mereka.
• tidak memperhatikan tata cara mereka dalam berpakaian, dan tidak mengajari adab-adabnya.
- Bahwa pendidikan anak perempuan itu adalah tanggung jawab yang sangat besar, karena dia (anak perempuan itu) akan menjadi madrasah (sekolah/lembaga pendidikan) bagi generasi berikutnya.
Ya, baiknya wanita, akan menjadi baiknya keluarga, dan juga akan menjadikan baiknya masyarakatnya.
Benteng Utama Akhlak
- Ketahuilah, bahwa pendidikan yang benar untuk anak-anak wanita khususnya, mencakup beberapa perkara, seperti:
• Al-Hayâ’ (rasa malu), ini adalah benteng utama akhlak.
Yakni, dengan menanamkan rasa malu pada diri mereka, sehingga mereka menjadi wanita yang terhormat dan mulia, karena rasa malunya.
• ‘Iffah (pandai menjaga kehormatan diri), yakni dengan mengajari mereka agar menjauhi perkara yang haram, dan menjaga kehormatan/kemuliaan dirinya.
• Karomah (kemuliaan) harga diri, yakni dengan menjadikan mereka anak-anak wanita yang tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang rusak.
• Penjagaan dan pengawasan orang tua, yakni bahwa mendidik itu bukan hanya sekedar melarang mereka dari ini dan itu, tetapi dengan pengasuhan yang dekat, penuh perhatian, kontrol yang baik, dan contoh/keteladanan yang baik pula.
Baik-buruknya Kondisi Moral Generasi Wanita
- Jika dididik dengan baik dan benar, anak-anak perempuan akan menjadi aset terbaik bagi masyarakat, karena mereka kelak akan menjadi istri, atau menjadi ibu, atau menjadi pendidik generasi yang akan datang, serta menjadi pilar akhlak yang mulia di dalam rumah.
-
Faedah atau pelajaran yang bisa kita ambil dari nasehat Syaikh tersebut di atas :
a. Pentingnya pendidikan yang baik untuk anak-anak perempuan.
Hal ini menegaskan, bahwa peran orang tua sangat menentukan terhadap baik-buruknya kondisi moral generasi wanita.
b. Bahwa pendidikan akhlak itu harus dimulai dari rumah.
Rasa malu, iffah, dan penjagaan diri, bukan diperoleh dari sekolah atau masyarakat, tetapi dari pendidikan keluarga.
c. Bahwa para orang tua, mempunyai tanggung jawab yang sangat besar di hadapan Alloh, tentang pendidikan anak-anak perempuannya.
Peran yang Sangat Vital
Ingatlah, bahwa para orang tua itu nanti akan ditanya tentang :
• apa saja yang dilihat/ditonton oleh anak-anaknya.
• Apa saja yang telah dia (orang tua) ajarkan kepada anak-anaknya.
• bagaimana menyelamatkan mereka dari fitnah zaman, dan sebagainya.
d. Ingatlah, baiknya masyarakat itu tergantung pada baiknya para wanitanya.
Karena wanita itu adalah : ibu, pendidik, dan pembentuk karakter generasi akan datang. Dan perannya sangat vital dalam bangunan masyarakat.
e. Nasehat ini sebagai pengingat bagi orang tua, agar tidak lalai dalam urusan yang sangat penting bagi anak-anaknya.
Termasuk dalam kelalaian di zaman sekarang ini adalah :
• membiarkan anak-anak perempuan bebas menggunakan medsos dan tampil di dalamnya.
• meniru gaya berpakaian para wanita kafir atau fasiq yang tidak syar’i.
• membiarkan mereka melakukan pergaulan tanpa batas dengan siapa saja.
• tidak menanamkan adab-adab dan rasa malu.
• dan masih banyak kelalaian yang lainnya. Allohul Musta’aan.
Orang Tua yang Menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi
Imam Bukhari (atau nama kitab) meriwayatkan dalam hadits sahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrahnya (kesucian dan kemurniannya). Maka keduanya orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Dan yang benar, makna fitrah dalam hadits ini adalah agama Islam. Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
إِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِى مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا
“Alloh berfirman : “Aku telah menciptakan para hamba-Ku dalam fitrahnya yang lurus, lalu mereka tergoda oleh syaitan sehingga menyimpang dari agama mereka.
Maka Aku haramkan kepada mereka apa-apa yang Kuhalalkan kepada mereka. Lalu syaitan memerintahkan mereka untuk menyekutukan diri-Ku dengan sesuatu tanpa ilmu yang Ku-berikan kepadanya.” (HR. Muslim)
Pentingnya Pendidikan Khusus
Dan tentang pentingnya memberikan pendidikan khusus untuk anak perempuan, Rasulullah ﷺ menyebutkan dalam hadits sahih berikut:
Dalam hadits dari Anas bin Malik rodhiyallohu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ (وَضَمَّ أَصَابِعَهُ)
“Siapa yang mendidik dua anak perempuannya hingga dia dewasa (dengan pendidikan agama yang baik), maka dia (orang tua anak perempuan itu) akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aku dan dia (seperti ini).”
Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendekatkan jari jemarinya.” (HR. Muslim no. 2631).
Artinya, begitu dekat kedudukan orang tua yang mendidik anak-anak perempuannya tersebut dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Akhir Zaman yang Semakin Banyak Fitnah
Dan masih banyak dalil-dalil lainnya yang menunjukkan perkara seperti ini.
Tulisan ini, kami tulis sebagai bagian dari kesedihan dan keprihatinan kami, melihat semakin banyaknya anak-anak perempuan muslimah yang semakin banyak yang rusak akhlaknya, akidahnya, ibadahnya, dan adab-adabnya.
Maka hendaknya para orang tua memperhatikan masalah ini dan menyadarinya, lalu berusaha membenahi dan menjaga anak-anak perempuannya dengan sebaik-baiknya.
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita dan anak-anak kita semuanya, agar Istiqomah di atas tuntunan agama Islam yang mulia, lebih-lebih di akhir zaman yang semakin banyak fitnahnya.
Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah, Surabaya, pagi yang sejuk, 1447 H/2025 M. fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby, Semoga bermanfaat bagi kita semuanya. (Frimadona/Anadea)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
