Masjid
Beranda » Berita » Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 155

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 155

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 155
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 155

 

SURAU.COنَصّ الآيَة: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ .ٱلصَّـٰبِرِينَ

Artinya:
“Dan sungguh akan Kami uji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Makna Umum Ayat

Ayat ini turun sebagai peringatan sekaligus penghiburan untuk kaum mukmin.

Allah menjelaskan bahwa ujian adalah ketetapan-Nya, tetapi juga memberi kabar gembira bahwa setiap ujian pasti dibarengi pahala besar bagi orang-orang yang sabar.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Ayat ini menjadi fondasi akidah dalam menyikapi musibah, mengajarkan bahwa hidup tidak mungkin lepas dari ujian.

Penjelasan Per Kata dan Jenis Ujian

“وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ” – “Sungguh Kami akan menguji kalian”

Huruf “لَـ” dan “نَّ” pada ayat ini menunjukkan penegasan yang sangat kuat. Artinya, tidak ada seorang pun yang akan terlepas dari ujian Allah.

Ini mengajarkan bahwa musibah adalah ketetapan ilahi, bukan kebencian Allah.

“بِشَيْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ” – “Dengan sedikit rasa takut”

Para mufasir menjelaskan bentuk ketakutan ini:

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Takut akan musuh
Takut menghadapi masa depan

Takut kehilangan keamanan
Takut terhadap ancaman atau kondisi politik

Imam Qatadah berkata: “Rasa takut adalah ujian pertama yang Allah sebutkan karena manusia sangat bergantung pada rasa aman.”

“وَالْجُوعِ” – “Dan (dengan) kelaparan”

Ini terjadi karena:

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Krisis ekonomi
Kemarau panjang

Hilangnya sumber makanan
Harga tinggi dan sulitnya mencari penghidupan

Al-Hasan Al-Bashri menafsirkan: “Kelaparan adalah bentuk ujian yang membuat manusia kembali kepada Rabb-nya.”

“وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَالِ” – “Kekurangan harta”

Maknanya luas:

Bangkrut
Hilang atau rusaknya harta

Turunnya penghasilan

Panennya gagal
Bisnis merugi

Ibn Katsir menyebut: “Ini mencakup segala bentuk berkurangnya keberkahan harta.”

“وَالْأَنفُسِ” – “Dan jiwa”

Ini adalah ujian berupa:

Kematian orang terdekat
Sakit

Musibah pada diri sendiri
Kehilangan kekuatan dan tenaga

Ini adalah ujian paling berat bagi manusia.

“وَالْثَّمَرَٰتِ” – “Dan buah-buahan”

Maksudnya mencakup:

Gagal panen
Kerusakan hasil bumi

Penurunan produksi
Musibah yang menimpa sumber penghidupan

Ibn Abbas berkata: “Buah-buahan adalah hasil usaha manusia, baik pertanian maupun perdagangan.”

Kabar Gembira Setelah Penyebutan Ujian

“وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ” – “Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar”

Setelah menyebutkan berbagai ujian yang mengguncang hidup manusia, Allah langsung memberi kabar gembira untuk golongan khusus, yaitu:

Orang-orang yang sabar

Sabar di sini bukan hanya menahan diri, tetapi:

  1. Sabar dalam ketaatan
  2. Dan Sabar menjauhi maksiat
  3. Sabar menghadapi takdir dan musibah
    Para ulama menyebut ayat ini sebagai “ayat penguat jiwa bagi orang beriman sepanjang masa.”

Tafsir Ulama Terkenal

▪ Ibn Katsir
Beliau menegaskan bahwa ayat ini adalah berita bahwa dunia pasti berisi ujian untuk mengetes iman. Ujian ini berbeda-beda sesuai kadar keimanan masing-masing hamba.

▪ Tafsir As-Sa’di
Ujian dalam ayat ini bukan untuk menghancurkan hamba, tetapi:

Membersihkan dosa
Menguatkan hati.

Mengangkat derajat
Menumbuhkan tawakkal dan harapan kepada Allah.

As-Sa’di menjelaskan, “Tidaklah Allah menguji seorang hamba kecuali Allah telah menyiapkan balasan lebih besar daripada ujian itu.”

Hikmah Besar dari Ayat Ini

  1. Musibah adalah sunnatullah untuk setiap manusia
    Orang beriman maupun tidak, semua akan diuji.

  2. Ujian bukan tanda Allah membenci
    Justru, Allah ingin mengangkat derajat dan membersihkan dosa.

  3. Kesabaran adalah senjata utama menghadapi hidup
    Hanya orang yang sabar yang akan mendapatkan kabar gembira.

  4. Allah tidak membebani dengan ujian yang terlalu berat
    Kata “bi sya’in” (dengan sedikit) menunjukkan bahwa ujian itu tidak lebih berat dari kemampuan hamba.

  5. Ujian adalah jalan menuju ketenangan dan kedewasaan iman

Penutup

Al-Baqarah ayat 155 adalah ayat yang sangat menguatkan jiwa.

Ia mengajarkan bahwa dunia ini bukan tempat istirahat, tetapi tempat diuji.

Namun Allah tidak membiarkan hamba-Nya menghadapi ujian sendirian, Allah menyiapkan pahala, penghiburan, dan pertolongan bagi mereka yang sabar. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement