SURAU.CO–Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, seorang sufi dan penulis agung Kitab Al-Hikam, menawarkan penawar mujarab bagi hati yang mulai rapuh oleh penantian. Beliau menanamkan prinsip agung:
“Jangan sampai pengabulan doa yang terlambat menyebabkan Anda putus asa, padahal Anda telah sungguh-sungguh memintanya. Allah Swt. telah menjamin pengabulannya untuk Anda, dengan sesuatu yang dipilihkan-Nya untuk Anda, bukan sesuatu yang Anda pilih. Dan, terkabulnya doa itu akan terjadi pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan menyesuaikan dengan waktu yang Anda inginkan.”
Pernyataan ini adalah penyembuh bagi kekecewaan spiritual. Jika kita telah menegakkan tangan dan hati dalam doa yang tulus, namun permohonan kita belum juga terwujud dalam kenyataan, Syekh melarang kita untuk menyerah. Kita harus melanjutkan usaha dan doa, berpegang teguh pada janji Allah SWT. Bukti jaminan ini tertera jelas dalam Al-Qur’an:
“Dan, Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…'” (QS. Al-Mukmin [40]: 60).
Mencintai Hamba Melebihi Kasih Sayang Ibu
Wajar jika manusia memanfaatkan setiap peluang untuk berdoa, terutama ketika hasrat atau kebutuhan sangat mendesak. Namun, ujian terbesar datang saat keinginan itu tidak segera terpenuhi. Di titik inilah banyak hamba terperosok dalam jurang putus asa dan prasangka buruk. Mereka berasumsi bahwa Allah tidak mendengar, tidak peduli, atau tidak mencintai mereka.
Syekh Ibnu Atha’illah menampik prasangka ini dengan keras. Beliau mengingatkan bahwa cinta Allah kepada hamba-Nya jauh melampaui semua perbandingan duniawi. Kasih sayang-Nya melebihi kasih sayang seorang ibu—sosok yang rela mengorbankan diri demi keselamatan buah hatinya. Jika ibu yang terbatas saja mampu memiliki cinta sedalam itu, maka kasih sayang Sang Pencipta pasti tak terhingga dan tanpa syarat. Keterlambatan bukanlah tanda kebencian, melainkan bukti pengawasan dan tadbir (pengaturan) yang sempurna.
Pilihan Terbaik dan Waktu yang Tepat
Allah SWT pasti akan mengabulkan doa kita, namun cara dan waktu pengabulannya terbagi dalam dua kategori utama, yang keduanya berdasar pada kebijaksanaan Ilahi: Pertama, penggantian yang lebih baik (substitusi). Terkadang, Allah tidak memberikan persis apa yang kita pinta (misalnya A), karena Dia mengetahui bahwa A, meskipun terlihat baik di mata kita, sebenarnya tidak cocok atau akan membawa mudarat bagi perjalanan spiritual atau duniawi kita. Sebagai gantinya, Dia memberikan B, sebuah hadiah yang jauh lebih baik dan kekal manfaatnya, meskipun pada awalnya terlihat buruk atau mengecewakan. Syekh mengibaratkan hal ini dengan obat pahit: rasanya tidak enak saat kita telan, tetapi efek penyembuhannya baru terasa kemudian. Kita akan memahami kebaikan substitusi itu hanya setelah kita menjalaninya.
Kedua menurut Syekh Ibnu Atha’illah, penundaan waktu (takdir waktu). Di lain waktu, Allah mengabulkan permintaan yang sama (misalnya kekayaan), tetapi Dia menunda waktu realisasinya. Contohnya, jika kita diberi kekayaan hari ini, Allah mengetahui bahwa kita akan sombong dan terjerumus dalam maksiat. Oleh karena itu, sebagai wujud kasih sayang-Nya, Dia menunda pemberian itu sampai hati kita siap atau sampai waktu di mana potensi kemaksiatan berkurang. Penundaan ini bukan karena Dia benci, melainkan karena Dia ingin menjaga iman kita.
Menerima Tanpa Kritik
Kesadaran bahwa Allah adalah Dzat yang Menciptakan dan Menguasai segala sesuatu menghilangkan hak kita untuk mengkritik atau mempertanyakan ketetapan-Nya. Sebagai hamba, kita tidak memiliki wewenang untuk menggurui Pencipta tentang apa yang terbaik bagi diri kita. Semua yang Allah takdirkan bagi hamba-Nya adalah kebaikan mutlak, walaupun mata kita melihatnya sebagai kesulitan.
Oleh karena itu, tugas spiritual kita adalah menerima dengan lapang dada, berusaha membuang prasangka buruk, dan memercayai sepenuhnya bahwa kebijaksanaan Allah SWT melingkupi segala sesuatu, melebihi pengetahuan kita yang terbatas.(St.Diyar)
Referensi : Atha’illah as-Sakandari, Kitab Al-Hikam (penerjemah : D.A. Pakih Sati)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
