Khazanah
Beranda » Berita » Ubun Manusia dan Ketundukan Kepada Allah (Khutbah Jum’at)

Ubun Manusia dan Ketundukan Kepada Allah (Khutbah Jum’at)

Ubun Manusia dan Ketundukan Kepada Allah (Khutbah Jum'at)
Ubun Manusia dan Ketundukan Kepada Allah (Khutbah Jum'at)

 

SURAU.CO – Khutbah Pertama: الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.
من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.

Amma ba‘du, Wahai jama‘ah Jum‘at yang dimuliakan Allah,
Ushikum wa iyyaaya bitaqwallah, aku wasiatkan kepada diriku dan kepada kalian untuk selalu bertakwa kepada Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena takwa adalah bekal terbaik menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

𝗨𝗯𝘂𝗻-𝗨𝗯𝘂𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮

Saudara-saudara seiman, Allah berfirman dalam Surah Al-‘Alaq ayat 15–16:

«كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًاۢ بِٱلنَّاصِيَةِ۝ نَاصِيَةٍ كَـٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ۝

Fenomena Flexing Sedekah di Medsos: Antara Riya dan Syiar Dakwah

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.”»

Ayat ini berbicara tentang sumber kesombongan manusia ubun-ubun, tempat lahirnya keputusan, kehendak, dan niat.
Di situlah manusia menentukan jalan taat atau durhaka kepada Allah.

𝗥𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝗮 𝗜𝗹𝗺𝗶𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝗹𝗶𝗸 “𝗡𝗮𝘀𝗵𝗶𝘆𝗮𝗵”

Ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa di balik dahi manusia terdapat prefrontal cortex, bagian otak yang bertanggung jawab atas pengendalian moral, perencanaan, dan keputusan.

Kerusakan di area ini menjadikan seseorang kehilangan rasa malu, kendali diri, dan kejujuran.

Subhanallah! Al-Qur’an telah menyebut hal ini lebih dari 14 abad lalu: “ubun-ubun orang yang berdusta dan durhaka.”
Inilah bukti bahwa setiap ayat Allah mengandung tanda kebesaran dan kebenaran.

Meredam Polarisasi Bangsa Melalui Esensi Bab “Mendamaikan Manusia”

𝗠𝗮𝗸𝗻𝗮 𝗦𝗽𝗶𝗿𝗶𝘁𝘂𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗲𝗻𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗿𝗶

Namun, Islam mengajarkan setiap kali manusia bersujud, ubun-ubun itu ditundukkan ke tanah.
Saat ubun-ubun menyentuh bumi, itulah saat manusia tertinggi derajatnya di sisi Allah.
Sujud bukan sekadar gerakan tubuh, tapi penyerahan total akal dan hati.

Ketika otak pusat ego dan logika tunduk kepada Sang Pencipta, maka sempurnalah makna ibadah.
Rasulullah ﷺ Bersabda:

> “Aku sujud kepada Dzat yang menciptakannya, membentuknya, dan memberinya pendengaran serta penglihatan.”

(HR. Abu Dawud)

Itulah puncak kehormatan seorang hamba.
Yang tinggi bukan karena angkat kepala, tapi karena menundukkan ubun-ubun di hadapan Allah dengan penuh khusyuk.

Mengapa Allah Menolak Taubat Iblis?

𝗣𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗔𝘆𝗮𝘁 𝗜𝗻𝗶

Wahai jama‘ah yang mulia, Pelajaran dari ayat tentang “nashiyah” ini amat dalam:

  1. Sumber kesombongan manusia ada di pikirannya. Maka akal yang tidak tunduk pada wahyu akan menyesatkan.

  2. Ilmu harus disertai iman. Ilmu yang tidak melahirkan ketundukan hanya akan menjadi kebanggaan kosong.

  3. Sujud adalah pendidikan tertinggi. Saat ubun-ubun menempel di tanah, saat itulah hati terangkat menuju langit rahmat Allah.

Maka jangan biarkan ubun-ubun ini menjadi sumber kesombongan,
tetapi jadikan ia tempat lahirnya ketundukan dan kesadaran bahwa kita hanyalah hamba.

Penutup Khutbah Pertama

Wahai saudara-saudara seiman,
Marilah kita bersihkan hati dan akal dari kesombongan.
Gunakan akal untuk mengenal kebesaran Allah, bukan menentang ayat-ayat-Nya.
Gunakan ilmu untuk menebar kebaikan, bukan untuk meninggikan diri di atas manusia.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله،
اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.

Amma ba‘du, wahai jama‘ah Jum‘at yang dimuliakan Allah,
Ushikum wa iyyaaya bitaqwallah — aku wasiatkan kepada kalian dan diriku sendiri untuk selalu bertakwa kepada Allah.

𝗞𝗲𝘁𝘂𝗻𝗱𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶

Ketundukan sejati bukan hanya di bibir, tapi dalam sujud yang tulus.
Ketika engkau menundukkan ubun-ubunmu di tanah, sesungguhnya engkau sedang meninggikan derajatmu di langit.
Sujud adalah simbol bahwa ilmu, akal, dan kehendak semuanya kembali kepada kehendak Allah.

Maka, ketika engkau bersujud malam nanti, katakan dalam hati:

«“Ya Allah, aku tundukkan ubun-ubunku kepada-Mu, kepada Dzat yang menciptakannya, membentuknya, dan memberinya pendengaran serta penglihatan.”»

Doa Khutbah Kedua

اللهم اجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه،
اللهم زينا بزينة الإيمان، واجعلنا هداة مهتدين غير ضالين ولا مضلين،
اللهم طهر قلوبنا من الكبر، وأعمالنا من الرياء، وعقولنا من الغرور،
اللهم اجعل سجودنا سجود خشوع، وسجود قرب، وسجود شكر لك يا رب العالمين.

عباد الله،
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى،
وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي،
يعظكم لعلكم تذكرون.

فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم،
ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

Wallahu A‘lam bish-shawab

Jangan hanya jadi penonton jadilah penyampai kebenaran.
Rasulullah ﷺ Bersabda:

“𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂 𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗮𝘆𝗮𝘁.” ( HR. Bukhari)

𝗗𝗲𝘀𝗮𝗸 𝗠𝗨𝗜 𝗦𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝗸 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗕𝘂𝗯𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻! 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝙛𝙖𝙩𝙬𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙢 𝙙𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 karena menjaga akidah 245 juta umat Islam adalah amanah MUI yang hidup dan dibiayai dari pajak dan harta Umat dari hak kekayaan SDA negeri ini!. (Rahmat Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement