Opinion
Beranda » Berita » Keyakinan Tuhan Ada Dimana-mana

Keyakinan Tuhan Ada Dimana-mana

Keyakinan Tuhan Ada Dimana-mana
Keyakinan Tuhan Ada Dimana-mana

 

SURAU.CO – Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Arab Saudi) ditanya, “Bagaimana menyanggah orang yang mengatakan bahwa ‘ Allah ada di mana-mana ‘ –Maha Suci Allah dari kata semacam ini- dan apa hukum mengatakan seperti itu?”

Jawaban: [Pertama]

Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini bahwa dzat Allah subhanahu wa ta’ala bersemayam di atas ‘Arsy, Dia tidaklah berada di alam ini (sebagaimana makhluk-Nya), bahkan Allah terpisah dari makhluk-Nya. Namun Allah tetap mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu di bumi dan di langit yang samar-samar dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

“ Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy . ” (QS. Al A’rof : 54)

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

“ (Yaitu) Rabb Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas ‘Arsy. ” (QS. Thoha [20] : 4-5)

Dia Bersemayam diatas ‘Arsy

“ Kemudian Allah bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah , maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia .” (QS. Al Furqon [25] : 59)

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

“ Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. ” (QS. As Sajdah [32] : 4)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ

“ Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas udara .” (QS. Hud [11] : 7)

Dan yang menunjukkan bahwa Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya adalah dalil tentang diturunkannya Al Qur’an dari sisi-Nya. Telah kita ketahui bahwa setiap sesuatu yang turun itu adalah dari atas ke bawah.

Al-Qur’an Membawa Kebenaran

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

“ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian menuju kitab-kitab yang lain itu. ” (QS. Al Maidah [5] : 48)

حم (1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (2)

“ Haa Miim. Diturunkan Kitab ini (Al Qur’an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. ” (QS. Ghofir [40] : 1-2)

حم تَنْزِيلٌ مِنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“ Haa Miim.Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. ” (QS. Fushshilat [40] : 1-2)

Dan masih banyak dalil lainnya yang menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berada di atas sana.

Dalil dari As Sunnah adalah hadits Mu’awiyah bin Al Hakam As Sulamy dengan lafazh dari Muslim,

Saya juga berbicara tentang dia, “Wahai Rasulullah , aku harus membantu budakku ini? ” “Bawa dia saya,” beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berujar. Kemudian saya segera membawanya menghadap beliau Shallallahu ‘ alaihi wa sallam.

Merdekakanlah Seorang Mukmin

أَيْنَ اللَّهُ

“ Di mana Allah? ”

Dia menjawab,

فِى السَّمَاءِ

“ Di atas sana .”

Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi,

مَنْ أَنَا

“ Siapa saya? ”

Budakku menjawab,

أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ

“ Engkaulah Rasulullah. ”

Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَعْتِقْهَا مُؤْمِنَةٌ

“ Merdekakanlah dia karena dia adalah seorang mukmin. ” (HR. Ahmad [5/447], Malik dalam Al Muwatho’ [666], Muslim [537], Abu Daud [3282], An Nasa’i dalam Al Mujtaba’ [3/15], Ibnu Khuzaimah [178-180], Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah [1/215], Al Lalika’iy dalam Ushul Ahlis Sunnah [3/392], Adz Dzahabi dalam Al ‘Uluw [81])

Terdapat juga hadits dari Abu Sa’id Al Khudri,

أَلاَ تَأْمَنُونِى وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِى السَّمَاءِ يَأْتِينِى 

“ Tidakkah kalian beriman saya dan aku beriman pada Rabb yang berada di atas sana. Berita langit datang saya di kala pagi dan sore hari. ” (HR. Ahmad [3/4,68,73], Bukhari [3344, 4351], Muslim [1064], Abu Daud [4764], An Nasa’i dalam Al Mujtaba [5/87] dan selainnya)

Jawaban [Kedua]

Barangsiapa yang meyakini bahwa Allah berada di mana-mana (di setiap tempat), maka dia termasuk Hululiyah (aliran yang menganggap Allah menyatu dengan makhluk, pen ). Untuk menyatakan keyakinan semacam ini adalah dengan dalil-dalil yang telah lewat yang menyatakan bahwa Allah berada di atas sana. Allah bersemayam di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya. Hendaklah seorang muslim itu tunduk pada dalil Al Kitab, As Sunnah, dan Ijma’ (kesepakatan para ulama). Jika tidak demikian berarti dia termasuk orang yang kafir, keluar dari Islam.

Adapun firman Allah,

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ

“ Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. ” (QS. Al Hadid [57] : 4)

Menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maksud ayat ini adalah Allah bersama makhluk-makhluk-Nya dengan ilmu-Nya sesuai dengan keadaan mereka.

Sesembahan Makhluk yang Ada Dilangit dan dibumi

Adapun firman Allah Ta’ala ,

وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ

“ Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. ” (QS. Al An’am [6] : 3)

Maksud ayat ini yaitu Allah subhanahu wa ta’ala adalah sesembahan dari makhluk yang berada di langit maupun di bumi.

وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ

“ Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. ” (QS. Az Zukhruf [43] : 84)

Maksud ayat ini yaitu Allah subhanahu wa ta’ala adalah sesembahan (ilah) dari makhluk yang berada di langit dan di bumi, tidak ada yang berhak disembah selain Dia.

Inilah bentuk kompromi yang benar antara ayat dan hadits tentang hal ini (keberadaan Allah di atas sana dan ayat yang menyatakan Allah di mana-mana, namun maksudnya adalah ilmu-Nya, pen ).

Semoga Allah memberi taufik (kepada kebenaran). Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’

Yang menandatangani fatwa ini:
Anggota : Abdullah bin Qu’ud, Abdullah bin Ghodyan
Wakil Ketua : Abdur Rozak ‘Afifi
Ketua : Abdul ‘Aziz bin Abdillah bin Baz

Fatwa dari Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi (Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Iftah) [3/217-219], Pertanyaan Pertama dari Fatwa no. 5213.

Syarhus Sunnah: Manfaat Mengenal Nama dan Sifat Allah
Syarhus Sunnah: Sifat Allah itu Mahasempurna. Penerjemah : Muhammad Abduh Tuasikal. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. Barakallahu fiikum. Cinta Dakwah Sunnah. (Frimadona Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement