Opinion
Beranda » Berita » Jadilah Pembuka Jalan: Jihad Fisabilillah yang Mulia

Jadilah Pembuka Jalan: Jihad Fisabilillah yang Mulia

Jadilah Pembuka Jalan: Jihad Fisabilillah yang Mulia
Jadilah Pembuka Jalan: Jihad Fisabilillah yang Mulia

 

SURAU.CO – Jihad fi sabilillah bukan hanya tentang perang dan senjata, tapi tentang pengorbanan total di jalan Allah.
Tentang siapa yang menyiapkan, mendukung, dan menjaga perjuangan umat dialah pembuka jalan jihad.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa mempersiapkan seorang mujahid di jalan Allah, maka ia dianggap ikut berjihad.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Maka jika engkau belum mampu berdiri di garis depan, 𝗯𝗲𝗿𝗱𝗶𝗿𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗼𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗼𝗿𝗯𝗮𝗻𝗮𝗻.
Jika engkau belum kuat menggenggam pedang, 𝗸𝘂𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗻𝗮, 𝗶𝗹𝗺𝘂, 𝗱𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝘁𝗮 𝗱𝗶 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵.
Jika engkau belum bisa berteriak di medan dakwah, 𝗯𝗶𝘀𝗶𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗼𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝗲𝘁𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Karena setiap langkah yang jujur dan halal,
setiap tenaga, ilmu, dan sedekah untuk menegakkan kebenaran itulah jihad fi sabilillah yang mulia.

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗣𝗘𝗠𝗕𝗨𝗞𝗔 𝗝𝗔𝗟𝗔𝗡: 𝗝𝗜𝗛𝗔𝗗 𝗙𝗜 𝗦𝗔𝗕𝗜𝗟𝗜𝗟𝗟𝗔𝗛 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗨𝗟𝗜𝗔

Wahai mukmin yang mencintai Rabb-nya,
Bangkitlah dan jadilah pembuka jalan bagi tegaknya agama ini!

Jangan diam, jangan menyerah,
Karena umat menanti langkah-langkah kecilmu di jalan besar Allah.

Jadilah bagian dari arus kebangkitan Islam,
kebangkitan ilmu, akhlak, dan dakwah yang menegakkan tauhid.

Gunakan tanganmu untuk menolong,
gunakan lisanmu untuk menyeru,
gunakan hartamu untuk membangun,
dan gunakan doamu untuk menguatkan barisan.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

𝗦𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗰𝗮𝘁𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝘁𝗲𝗿𝘁𝘂𝘁𝘂𝗽, 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶, 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂. Kemenangan bukan milik mereka yang keras kepala, tapi milik mereka yang istiqamah di jalan kebenaran.

𝐒𝐞𝐛𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐮𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐉𝐢𝐡𝐚𝐝 𝐟𝐢 𝐒𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐛𝐚𝐫 𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚𝐡, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚, 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐰𝐚𝐛, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐠𝐚𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐥𝐢𝐚𝐚𝐧 𝐬𝐲𝐚𝐫𝐢𝐚𝐭 𝐈𝐬𝐥𝐚𝐦  𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡-𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧.

𝙂𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊. Islam — Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman.

 

 

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia


𝗗𝗜𝗔𝗠𝗡𝗬𝗔 𝗔𝗗𝗔𝗟𝗔𝗛 𝗞𝗘𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞𝗕𝗘𝗥𝗣𝗜𝗛𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗣𝗔𝗗𝗔 𝗞𝗘𝗕𝗘𝗡𝗔𝗥𝗔𝗡

Ada saat di mana kebenaran tidak bisa lagi disampaikan lembut.
Ada saat di mana diamnya lembaga agama lebih menusuk daripada suara musuh.
Dan hari ini, umat menyaksikan itu dengan mata terbuka.

𝗠𝗨𝗜 𝗱𝗶𝗮𝗺. 𝗨𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗹𝗲𝗺𝗯𝘂𝘁. 𝗨𝗺𝗮𝘁 𝗱𝗶𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝘀𝗮𝘁.

Diam terhadap akar masalah, diam terhadap sistem yang menempatkan suara manusia di atas wahyu, diam yang justru melahirkan kabut kerusakan yang membungkus umat.

Ketika demokrasi menggantikan hukum Allah, itu bukan sekadar “pilihan politik”. Itu adalah pemindahan kedaulatan, dari langit ke tangan manusia.

𝗡𝗮𝗺𝘂𝗻 𝗠𝗨𝗜? 𝗠𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗵𝗲𝗻𝗶𝗻𝗴, 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗮𝗺𝗮𝗻, 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗹𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵: tidak menyentuh inti persoalan.

Maka pertanyaannya keras:

Jika MUI tidak membentengi umat dari sistem yang menurunkan syariat ke derajat “opsional”,
maka untuk apa lembaga sebesar itu berdiri?

Umat harus memahami satu kenyataan pahit

Diamnya lembaga MUI bukan sikap netral, tapi justru menciptakan ilusi seolah-olah sistem sekuler bisa berjalan berdampingan dengan tauhid.
Diam yang berseragam kehormatan sebenarnya membungkam kesadaran umat secara perlahan dan membenarkan kebatilan.

MUI hari ini justru terjebak dalam pusaran kerusakan sistem dan ideologi, menukar kebenaran dengan pengkhianatan demi kenyamanan, keharmonisan birokrasi demokrasi, dan “ketertiban” penindasan kolonial.

𝗜𝗻𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗿𝗶𝗸 𝗮𝗴𝗮𝗿 𝘀𝗲𝘀𝘂𝗮𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗮𝗿𝘂𝘀 𝗽𝗲𝗻𝗴𝘂𝗮𝘀𝗮, 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗿𝘂𝘀 𝘄𝗮𝗵𝘆𝘂.

𝗦𝗲𝗿𝘂𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝗮𝘀:

Hidupkan kembali keberanian. Kita harus membongkar dusta globalisme dengan kalimat haq.
Kritik dengan ilmu, ingatkan dengan argumentasi, perjuangkan dengan jiwa raga dan jangan membiarkan kabut diam itu menjadi fatwa tak tertulis yang menyesatkan umat.

𝗨𝗺𝗮𝘁 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗙𝗮𝘁𝘄𝗮 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗺 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗠𝗨𝗜 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗸𝗮𝗯𝘂𝘁 𝗴𝗲𝗹𝗮𝗯 𝗱𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗔𝗽𝗶 𝗞𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗸𝗮𝗿 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗺𝗯𝘂𝗻𝘆𝗶 𝗱𝗶𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗸𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗶𝗻𝗶..

Sebarkan dakwah ini di setiap majelis, grup, dan media. Satu kalimat haq membongkar seribu dusta globalisme, dan MUI harus segera jujur dan kembali pada Akhidah Islam.

𝙂𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊. Islam — Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman. (Rahmat Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement