SURAU.CO– Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Abu Hamid Al-Ghazali menegaskan bahwa wudlu bukan sekadar penyucian anggota tubuh dari najis dan hadats, tetapi juga pembinaan rohani untuk menyiapkan hati sebelum berdialog dengan Allah dalam shalat. Beliau menjelaskan bahwa setiap gerakan dalam wudlu memiliki makna spiritual yang mendalam—air yang membasuh tidak hanya membersihkan kulit, tetapi juga menghapus dosa dan kekotoran batin.
Karena itu, Imam Al-Ghazali mengajarkan agar seorang mukmin melakukan wudlu dengan penuh kesadaran, doa, dan adab, dimulai dari niat hingga doa penutup, sebagai tanda kesiapan ruhani menuju kehadiran Ilahi. Panduan berikut disusun dengan mengikuti petunjuk beliau dalam Bidayatul Hidayah, disertai penjelasan praktis sesuai sunnah Rasulullah
Bersuci dan Bersiwak Sebelum Wudlu
Setelah selesai istinja’ (cebok), gunakanlah siwak untuk membersihkan mulut. Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan bersiwak karena membersihkan mulut, menyenangkan Allah, dan membuat syaitan marah.
Beliau bersabda:
“Siwak itu menyucikan mulut dan menyebabkan turunnya ridha Allah.”
“Satu kali shalat dengan bersiwak lebih utama daripada tujuh puluh kali shalat tanpa bersiwak.”
Rasulullah bahkan bersabda:
“Andaikata aku tidak takut memberatkan umatku, pasti aku perintahkan mereka bersiwak setiap hendak melakukan shalat.”
Dengan demikian, bersiwak menjadi langkah awal penyucian lahir dan batin sebelum berwudlu.
Bersiap Menghadap Kiblat dan Membaca Doa Awal
Selanjutnya, duduklah menghadap kiblat di tempat yang agak tinggi, agar air tidak memantul dari tanah yang tidak suci. Ucapkan doa:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syaitan dan kehadiran mereka di sisiku.”
Kemudian, basuh kedua tangan hingga pergelangan, sambil berdoa:
“Ya Allah, berikanlah aku kekuatan untuk taat dan limpahkanlah keberkahan, serta lindungilah aku dari kesialan dan kebinasaan.”
Niat dan Pembasuhan Wajah
Setelah itu, niatkan wudlu untuk menghilangkan hadats dan mempersiapkan diri shalat. Niat harus dilakukan bersamaan dengan membasuh wajah agar wudlu sah.
Basuhlah wajah dari dahi sampai dagu, dan dari telinga kanan hingga kiri. Pastikan air merata ke seluruh wajah, termasuk tempat tumbuhnya bulu alis, kumis, bulu mata, dan janggut tipis.
Ucapkan doa:
“Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahaya-Mu pada hari wajah-wajah kekasih-Mu bersinar, dan jangan Engkau hitamkan wajahku pada hari wajah musuh menjadi gelap.”
Berkumur dan Membersihkan Hidung
Setelah berniat, berkumurlah tiga kali dengan sungguh-sungguh, kecuali ketika berpuasa. Saat berkumur, bacalah:
“Ya Allah, mudahkanlah aku membaca Al-Qur’an dan memperbanyak dzikir kepada-Mu.”
Kemudian hiruplah air ke hidung tiga kali sambil berdoa:
“Ya Allah, semoga aku mencium aroma surga saat Engkau ridha kepadaku.”
Setelah itu, hembuskan air dari hidung dengan doa:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bau neraka dan dari keburukan tempat tinggal.”
Membasuh Kedua Tangan
Selanjutnya, basuh tangan kanan hingga siku, sambil berdoa:
“Ya Allah, berikanlah catatan amal di tangan kananku, dan mudahkanlah hisabku.”
Lalu, basuh tangan kiri hingga siku dan bacalah:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar catatan amal tidak diberikan dengan tangan kiri atau dari belakang punggungku.”
Mengusap Kepala dan Telinga
Berikutnya, usap kepala tiga kali dari depan ke belakang dan kembali ke depan sambil berdoa:
“Ya Allah, lindungilah aku dengan rahmat-Mu, turunkan keberkahan-Mu, dan naungilah aku di bawah Arasy-Mu kelak.”
Kemudian usap kedua telinga dengan air baru, masukkan jari telunjuk ke dalam lubang telinga dan usap bagian luar dengan ibu jari. Bacalah doa:
“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang mendengarkan nasihat dan mengikuti yang terbaik darinya.”
Lalu usap leher sambil berdoa:
“Ya Allah, bebaskan leherku dari belenggu api neraka.”
Membasuh Kedua Kaki
Terakhir, basuh kaki kanan hingga mata kaki sambil menyela jari-jari kaki kanan dengan jari kelingking kiri dan berdoa:
“Ya Allah, tetapkan kakiku di atas Shirathal Mustaqim bersama para hamba-Mu yang saleh.”
Kemudian basuh kaki kiri hingga betis sambil berdoa:
“Ya Allah, lindungilah kakiku dari tergelincir ke neraka ketika aku melintasi Shirathal Mustaqim.”
Doa Setelah Wudlu
Setelah selesai, angkat pandangan ke langit dan bacalah:
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Maha suci Engkau, ya Allah, dengan segala puji bagi-Mu. Ampunilah dosa-dosaku, terimalah taubatku, dan jadikan aku termasuk hamba-hamba-Mu yang bertobat, suci, dan selalu bersyukur.”
Barang siapa membaca doa-doa ini dengan khusyuk, Allah akan menghapus dosa-dosanya dan menjadikan wudlunya sebagai amal yang disimpan di bawah Arasy, terus bertasbih hingga hari kiamat.
Hikmah dan Manfaat Wudlu
Al Ghazali menuliskan hikmah dan manfaat berwudlu yakni dapat menyucikan lahir dan batin sebelum beribadah. Wudlu akan menenangkan jiwa dan menyegarkan tubuh. Kemudian dengan berwudlu dapat menjadikan setiap anggota tubuh bersaksi atas kebersihan dan keimanan di akhirat.(St.Diyar)
Referensi: Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Ghozali at-Thusi , Bidayatul Hidayah
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
