Opinion
Beranda » Berita » Adab Terhadap Guru: Jalan Menuju Keberkahan Ilmu

Adab Terhadap Guru: Jalan Menuju Keberkahan Ilmu

Adab terhadap guru adalah pondasi penting dalam menuntut ilmu.

SURAU.CO – Ilmu adalah cahaya penerang kehidupan. Ia membimbing manusia menuju kebaikan. Ilmu mengangkat derajat individu, dan pada gilirannya juga memajukan peradaban. Dalam proses menuntut ilmu, peran guru sangat sentral. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah pewaris para nabi, serta jembatan pengetahuan. Melalui guru, ilmu tersampaikan kepada murid-muridnya. Keberkahan ilmu tidak hanya datang dari kecerdasan semata. Namun, juga dari adab yang mulia. Adab terhadap guru adalah kunci utama yang membuka pintu keberkahan ilmu.

Kedudukan Guru dalam Islam

Islam menempatkan guru pada posisi yang sangat mulia. Setelah orang tua, guru adalah sosok yang paling wajib dihormati. Seorang guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, melainkan juga mendidik karakter murid serta membentuk akhlak mereka. Oleh karena itu, jasa guru sangatlah besar.

Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi, sampai semut di lubangnya dan ikan di lautan, bershalawat (mendoakan kebaikan) untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan seorang pengajar. Mereka adalah agen penyebar kebaikan dan mendapatkan doa dari seluruh alam.

Para ulama salaf terdahulu sangat menjunjung tinggi guru mereka. Misalnya, Imam Syafi’i, salah satu imam mazhab besar, pernah berkata: “Saya tidak pernah membuka lembaran kertas (untuk belajar) di hadapan guru saya melainkan dengan sangat pelan karena segan kepada beliau.” Perkataan ini mengilustrasikan betapa agungnya rasa hormat beliau terhadap gurunya.

Bentuk-Bentuk Adab Terhadap Guru

Adab terhadap guru bukan hanya formalitas semata. Sebaliknya, ia adalah ekspresi ketulusan hati dan bentuk pengakuan terhadap jasa serta ilmu mereka. Berikut adalah beberapa bentuk adab yang perlu diperhatikan:

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

  1. Menghormati dan Memuliakan: Selalu berbicara sopan dan gunakan bahasa yang santun. Jangan pernah meninggikan suara, apalagi memotong pembicaraan beliau. Berdiri saat guru datang dan memberi salam saat bertemu. Semua ini menunjukkan rasa hormat Anda.

  2. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian: Saat guru mengajar, dengarkanlah baik-baik. Hindari bermain ponsel dan jangan bicara dengan teman. Tunjukkan minat yang tulus, dan mencatat poin penting adalah hal yang baik. Ini menunjukkan kesungguhan Anda dalam belajar.

  3. Bertanya dengan Santun: Jika ada yang tidak dimengerti, jangan ragu untuk bertanya. Tanyakan dengan cara yang hormat dan gunakan kata-kata yang sopan. Hindari kesan menggurui atau menguji ilmu guru, niatkanlah untuk memahami.

  4. Mengikuti Nasihat dan Arahan: Guru memberikan nasihat demi kebaikan murid. Patuhilah nasihat beliau, dan laksanakan arahan beliau meskipun terkadang terasa berat. Ini adalah jalan menuju kesuksesan.

  5. Mendoakan Kebaikan untuk Guru: Selalu doakan guru Anda. Doakan kesehatan beliau, keberkahan hidupnya, dan agar ilmu beliau bermanfaat. Doa murid adalah sangat mustajab, ini merupakan bentuk rasa terima kasih.

    Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

  6. Tidak Membuka Aib Guru: Setiap manusia memiliki kekurangan, dan guru juga demikian. Jangan pernah menyebarkan aib guru atau membicarakan keburukan beliau. Jaga nama baik beliau dan hormati beliau sebagai pribadi.

  7. Tidak Berjalan Mendahului Guru: Jika berjalan bersama guru, biarkan beliau di depan. Anda berjalan di belakang beliau, atau jika terpaksa di depan, mintalah izin terlebih dahulu. Ini adalah etika sederhana, namun maknanya sangat dalam.

  8. Ikhlas dalam Belajar: Tujuan utama adalah mencari ridha Allah, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Keikhlasan ini sangat penting, sebab ini membuat ilmu lebih mudah masuk dan mendatangkan keberkahan.

Keberkahan Ilmu Melalui Adab yang Baik

Ilmu yang didapatkan dengan adab yang baik akan lebih berkah. Keberkahan ilmu memiliki beberapa indikator penting:

  • Ilmu Mudah Paham dan Mengingat: Pelajar yang beradab cenderung lebih mudah menyerap pelajaran. Akibatnya, mereka lebih mudah mengingatnya.

    Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

  • Ilmu Bermanfaat dan Diamalkan: Ilmu itu tidak hanya menjadi teori semata. Ia akan menjadi amal nyata yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

  • Ilmu Membawa Perubahan Positif: Pelajar beradab akan menjadi pribadi yang baik. Mereka memiliki akhlak mulia dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

  • Ilmu Menghantar pada Kebahagiaan: Ilmu yang berkah membawa ketenangan dan kedamaian hati. Ini adalah kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun akhirat.

  • Mendapatkan Ridha Guru dan Allah SWT: Adab baik menyenangkan guru. Guru akan ridha dan mendoakan Anda, dan ridha guru mendekatkan pada ridha Allah.

Adab terhadap guru adalah pondasi penting dalam menuntut ilmu. Ia bukan sekadar tata krama, melainkan manifestasi ketulusan hati serta bentuk penghargaan terhadap ilmu dan pewarisnya. Dengan menjaga adab yang mulia, kita membuka gerbang keberkahan ilmu. Ilmu kita akan lebih bermanfaat, dan ilmu itu akan membawa kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Marilah kita terus menghormati guru-guru kita, meneladani akhlak salafus shalih, dan menjadikan adab sebagai prioritas utama dalam setiap proses belajar.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement