Opinion
Beranda » Berita » Ilmu Sebagai Jalan Menuju Taqwa dan Kebahagiaan Abadi

Ilmu Sebagai Jalan Menuju Taqwa dan Kebahagiaan Abadi

Ilmu adalah cahaya yang membimbing.

SURAU.COO – Manusia diciptakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ia dibekali akal dan hati nurani. Ini membedakannya dari makhluk lain. Akal adalah karunia luar biasa. Dengan akal, manusia dapat belajar dan juga bisa memahami dunia. Ilmu pengetahuan adalah penerang kehidupan, membimbing manusia menuju kebenaran. Dalam Islam, ilmu menempati posisi sangat tinggi. Ia bukan sekadar informasi, melainkan adalah jalan menuju taqwa, sekaligus merupakan kunci kebahagiaan abadi.

Keutamaan Ilmu dalam Islam

Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya ilmu. Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah “Iqra” (Bacalah). Perintah ini menegaskan betapa sentralnya ilmu dalam ajaran Islam. Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surah Al-Mujadilah ayat 11:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ayat ini secara jelas menunjukkan keutamaan orang berilmu. Mereka memiliki kedudukan lebih tinggi di sisi Allah SWT, baik di dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Hadis ini mengindikasikan bahwa ilmu adalah kunci surga, sebuah motivasi besar bagi setiap Muslim.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Ilmu sebagai Fondasi Taqwa

Taqwa berarti takut kepada Allah. Ia juga berarti menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Taqwa adalah fondasi utama iman, dan ilmu memiliki peran vital dalam membangun serta memperkuat taqwa seseorang.

Bagaimana ilmu dapat menumbuhkan taqwa?

  1. Mengenal Allah SWT Lebih Dalam: Ilmu membantu manusia memahami ciptaan Allah. Misalnya, Anda bisa belajar astronomi, biologi, atau bahkan fisika. Semua ini menunjukkan kebesaran Pencipta. Semakin banyak Anda belajar, semakin Anda kagum, sehingga rasa kagum ini meningkatkan keimanan.

  2. Memahami Syariat-Nya: Ilmu agama sangat penting. Ini meliputi studi Al-Qur’an dan Hadis. Dengan demikian, Anda bisa memahami hukum Islam dan mengetahui etika yang benar. Dengan pemahaman ini, Anda tahu apa yang benar dan apa yang salah, yang pada gilirannya membimbing tindakan Anda, membuat Anda lebih patuh.

  3. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab: Orang berilmu menyadari peran mereka sebagai khalifah di bumi. Mereka memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga alam dan juga berbuat baik. Rasa tanggung jawab ini adalah bagian tak terpisahkan dari taqwa.

    Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

  4. Menghindari Kesesatan: Kejahilan seringkali menjadi sumber kesesatan. Orang bodoh mudah terpedaya dan cenderung menyimpang dari jalan benar. Oleh karena itu, ilmu melindungi seseorang dari kebodohan dan membentengi dari godaan.

Ilmu Pengetahuan dan Kebahagiaan Abadi

Kebahagiaan abadi adalah tujuan akhir setiap Muslim, yaitu kehidupan di surga. Dunia ini adalah jembatan menuju akhirat, dan ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam membantu manusia mencapai kebahagiaan abadi tersebut.

Pertama-tama, ilmu mengarahkan pada amal saleh. Orang berilmu tahu cara beribadah yang benar. Mereka juga tahu cara berinteraksi baik dengan sesama, serta cara memberi manfaat kepada lingkungan. Semua amal saleh ini adalah bekal berharga menuju akhirat.

Kedua, ilmu memberi hikmah. Hikmah adalah pemahaman mendalam tentang kehidupan dan tujuan penciptaan. Orang berhikmah lebih tenang dan lapang dada. Hal ini membawa kebahagiaan di dunia, dan sekaligus mempersiapkan diri untuk akhirat.

Ketiga, ilmu menciptakan masyarakat madani. Masyarakat berilmu lebih maju, lebih adil, dan lebih sejahtera. Lingkungan seperti ini mendukung ibadah dan memudahkan amal saleh. Akhirnya, lingkungan ini berkontribusi pada kebahagiaan kolektif.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Keseimbangan Ilmu Dunia dan Akhirat

Islam tidak hanya menekankan ilmu agama. Ia juga menghargai ilmu dunia. Kedua jenis ilmu ini saling melengkapi satu sama lain. Ilmu dunia bermanfaat bagi kehidupan di bumi, sedangkan ilmu agama membimbing menuju akhirat.

Seorang Muslim didorong untuk menguasai keduanya. Misalnya, seorang insinyur Muslim yang membangun jembatan menggunakan ilmunya untuk kemaslahatan umat. Ini adalah ibadah. Demikian pula seorang dokter Muslim yang menyembuhkan penyakit. Ini adalah amal mulia. Semua ini adalah bentuk ketaatan dan berkontribusi pada taqwa.

Ilmu adalah cahaya yang membimbing. Ia membimbing manusia menuju taqwa, dan juga membawa pada kebahagiaan abadi. Ini adalah anugerah besar dari Allah SWT. Setiap Muslim wajib mencari ilmu, mengamalkannya, dan menyebarkannya. Dengan ilmu, kita dapat mengenal Allah lebih baik. Kita dapat menjalankan perintah-Nya dengan benar. Kita juga dapat menjalani hidup bermakna. Ini adalah kunci sukses di dunia, dan juga kunci keberuntungan di akhirat. Marilah kita terus menuntut ilmu, dan mari kita jadikan ilmu sebagai prioritas utama.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement