Opinion
Beranda » Berita » Diantara Tanda Dekatnya “Hari Akhir” adalah Munculnya Ustadz Akhir Zaman

Diantara Tanda Dekatnya “Hari Akhir” adalah Munculnya Ustadz Akhir Zaman

Diantara Tanda Dekatnya "Hari Akhir" adalah Munculnya Ustadz Akhir Zaman
Diantara Tanda Dekatnya "Hari Akhir" adalah Munculnya Ustadz Akhir Zaman

 

SURAU.CO – Fenomena munculnya ustadz-ustadz ” akhir zaman “ini sebenarnya sangat merugikan Islam dan kaum muslimin, beberapa alasannya.

Mereka tidak peduli dengan sumber dalil yang kuat

Apapun dipakai dalil oleh mereka, selama sesuai dengan cok-galicoknya.

Mereka memaknai hadits dengan seenaknya

Sehingga banyak hadits yang dipelintir dan dipaksakan agar menunjukkan bahwa peristiwa tertentu yang terjadi akhir-akhir ini adalah peristiwa yang dimaksud Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dalam haditsnya.

  • Ini sangat berbahaya bagi ustadz-ustadz tersebut. Karena bisa saja masuk ke dalam tindakan berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam.

  • Ini juga berbahaya bagi pendengar. Karena mereka akan mengira mendapatkan kebenaran padahal itu kebatilan.

  • Dan ini juga akan mencoreng nama Islam. Karena akan banyak prediksi-prediksi yang tidak sesuai dengan fakta.

    Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Sehingga banyak orang menuduh Islam telah mengabarkan hal-hal yang salah. Padahal yang salah adalah pemahaman orang yang menyampaikannya.

Akan banyak orang yang tertipu dengan perkataan mereka, dan mengeluarkan materi yang tidak sedikit karenanya. Dan nantinya mereka akan merasa dirugikan oleh Islam.

Seperti, ajakan untuk hidup di gunung. Karena dajjal katanya akan masuk ke kota-kota saja. Tidak akan masuk ke desa-desa.

Sehingga dia mengajak manusia untuk bersiap-siap beli tanah di gunung dan segera bangun.

Kemudian dia yang akan mengelola dengan alasan agar rumah itu terjaga dengan baik dan dipakai untuk kebaikan.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Pemahaman yang Aneh

Tentu yang seperti ini adalah pemahaman yang aneh. Daan tidak pernah dipahami oleh para ulama generasi salaf.

Para ulama salaf juga meyakini dekatnya kiamat, tapi tidak melakukan apa yang mereka lakukan.

Ustadz-ustadz ” akhir zaman ” ini seakan-akan ingin agar kiamat segera terjadi.

Sehingga hal-hal yang terjadi saat ini, harus dihubung-hubungkan dengan tanda datangnya kiamat. Disertai dengan menyebutkan dalil-dalil yang dipaksakan. Wallahul musta’an

Sungguh, jika bukan karena kesadaran wajibnya amar ma’ruf nahi munkar, maka tulisan ini tidak akan ada. Saudaraku kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.

Berhati-hatilah dalam mengambil ilmu agama agar kita selamat didunia dan juga akherat. (Ustadz Musyaffa’ ad Dariny Lc, M.A. – Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam).

 

 


TAJAM TAPI TAK BERTULANG: Itulah yang kita sebut dengan “LISAN”

Abu Hurairah رضي الله عنه berkata :
“Rasulullah ﷺ ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab : “TAKWA kepada Allah & BERAKHLAK Yang BAIK”. Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak “Memasukkan” Orang ke Neraka, jawab beliau: “Mulut dan kemaluan” (HR. At-Tirmidzi 2004 dan Ibnu Majah 4246)

Dengan lisannya mereka telah menyakiti orang lain dengan “Perkataan-perkataan yang buruk”, mencela, menghina, dan “merendahkan”, berdusta, ungkapan laknat, berkata keji,engejek, menuduh tanpa bukti, & ghibah.

Namimah, membongkar Aib, memfitnah, mengolok-olok orang beriman, bercanda yang berlebihan, berprasangka yang buruk, pembicaraan yang “tidak ada” manfaatnya, mengklaim diri “Bersih” dari Maksiat, dll.

Tetapi saat sekarang ini dosa pada lisan banyak yang telah “Dituangkan” dalam bentuk tulisan pada buku-buku, majalah, tulisan di media sosial seperti; twitter, facebook, instagram, telegram, whatsapp, dan lain-lain.

Bahkan TERKADANG didapatkan adanya bahasa tulisan itu lebih tajam, dan lebih berbahaya daripada bahasa lisan, karena berdampak sangat buruk bagi seseorang ataupun kepada masyarakat secara luas.

Kehormatan Ulama dan Orang-orang Mukmin

Apabila setelah belajar agama “Ternyata” lisan semakin pedas dengan celaan dan sindiran, lebih banyak membahas fitnah serta bantahan daripada “Ilmu”, semakin sombong, hasad, merendahkan manusia, dan suka membongkar Aib, maka pertanda bahwa ilmu yang diperoleh “Tidak Berkah”.

Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata :
“Tidak ada seorang Imam Yang “Sempurna” dalam Kebaikan, “Melainkan” di sana ada saja orang-orang yang “bodoh” dari kaum muslimin dan juga “ahli bid’ah” yang suka “Mencelanya”, serta Menghancurkannya”
(Siyar A’laamin Nubalaa’ 14/344)

Syaikh Shalih Fauzan حفظه الله berkata :

وما رأينا أحدًا وقع في أعراض العُلماء والمؤمنين، إلّا ويفضحه الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، ويلقي عليهِ الذّلّة والمهانة، والبغض في قُلوب المُؤمنين، يبغضونه ولا يقبلونه أبدًا؛ هذا مِن الله تعالى

“Dan tidaklah kami “melihat” seorangpun yang “menjatuhkan” kehormatan ULAMA dan orang-orang mukmin, kecuali pasti Allah Subhanahu Wa Ta’ala Akan “Menyingkap (Kejahatan)-nya”, dan Akan Menimpakan “Kerendahan serta Kehinaan kepadanya”, dan juga Kebencian “di hati” orang-orang mukmin. Mereka “membenci” serta tidak menerimanya selamanya. Ini semua dari Allah Ta’ala” (Muhadharat fil Aqiidah wad Da’wah III/313). Mutiaramoslem. (Ratna Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement