Kapitalisme Bukan Pada Produk, tapi Sistem Sekuler yang Menjajah Negara

SURAU.CO – 𝗞𝗮𝗽𝗶𝘁𝗮𝗹𝗶𝘀𝗺𝗲 𝗜𝘁𝘂 𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴, 𝗧𝗮𝗽𝗶 𝗥𝗮𝗰𝘂𝗻 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗦𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺: Banyak yang tertipu. Mereka mengira kapitalisme itu hanya soal bisnis, produk, dan teknologi modern.

Padahal, produk hanyalah hasil; bukan sumber penyakitnya.

Yang membuatnya 𝘇𝗮𝗹𝗶𝗺 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺 𝘀𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿 yang menjadi mesin penggerak ekonomi dunia.
Ia menjadikan manusia bukan lagi pencipta kemajuan, melainkan korban dari sistem yang ia puja.

Sebuah ponsel tidaklah kapitalis.
Namun ketika harga ditentukan oleh riba, pajak, inflasi, dan monopoli korporasi, maka setiap sentuhan pada layar itu adalah cermin jerih payah buruh yang diperas dan rakyat yang dipajaki.

Buruhnya bekerja siang malam untuk sesuap nasi, sementara pemodal tidur di atas bunga dan saham yang dijaga oleh undang-undang negara demokrasi sekulernya.

Maka siapa yang sebenarnya kapitalis?
Manusia kecil yang berjuang — atau sistem negara demokrasi yang menindas atas nama “pasar bebas”?

Itulah buah busuk dari sekulerisme — ketika hukum Allah disingkirkan, dan hawa nafsu dijadikan undang-undang, Rakyat lemah tertindas, Hak-haknya dirampas dan masa depannya tergantung masing-masing individunya bertahan dengan patuh pada keadaan kekuasaan zalim atau semakin tersingkirkan dengan berbagai resiko dan ancaman. Jeratan ekonomi Kapitalis sebagai salah satu yang menciptakan kematian dengan cara bunuh diri diseluruh didunia.

𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲: 𝗜𝗻𝗱𝘂𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗲𝗹𝗮𝗵𝗶𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗽𝗶𝘁𝗮𝗹𝗶𝘀𝗺𝗲

Sekulerisme memisahkan iman dari kehidupan.
Ketika tauhid dicabut dari politik, maka yang tumbuh hanyalah keserakahan kekuasan dan modal.

𝗨𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗸𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗮𝗻.
𝗥𝗶𝗯𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘀𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶.
𝗞𝗲𝘂𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘂𝗸𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗺𝗼𝗿𝗮𝗹.
𝗠𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗶𝗷𝗮𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗹𝗮𝘁 𝗽𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸𝘀𝗶, 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗸𝗵𝗹𝘂𝗸 𝗺𝘂𝗹𝗶𝗮.

Negara sekuler modern menjelma jadi pelayan modal dan penindas rakyatnya sendiri.
Mereka menjual Bumi, memeras rakyat, dan menjadikan pajak sebagai jerat yang tak pernah putus.
Mereka berkata, “ini kemajuan,” padahal hakikatnya perbudakan baru dalam baju demokrasi.

Demokrasi hanyalah topeng indah bagi tirani modal.
Ia menjanjikan suara rakyat, tapi yang terdengar hanyalah suara pasar.
Ia berbicara tentang keadilan, tapi undang-undangnya berpihak pada pemilik kapital.

𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗛𝗶𝘁𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲

𝗟𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟯𝟬𝟬 𝗷𝘂𝘁𝗮 𝗻𝘆𝗮𝘄𝗮 𝗺𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗮𝗯𝗮𝗱 bukan karena iman, tapi karena kerakusan sistem sekuler–kapitalis yang haus kuasa dan uang . Mereka menghalalkan segala cara, menjajah negara-negara termasuk negara muslim dengan menciptakan perang, propaganda fitnah, adu-domba sesama umat beragama, antar etnis dan kelompok, dan menjadi pelaku genosida masal terbesar di seluruh dunia sepanjang sejarah peradaban manusia.

𝟵 𝗷𝘂𝘁𝗮 𝗷𝗶𝘄𝗮 𝗺𝗮𝘁𝗶 𝘀𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 karena krisis pangan dan kelaparan di dunia yang katanya “beradab”
𝗔𝗹𝗮𝗺 𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿, 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗽𝗼𝗿𝗮𝗸-𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻𝗱𝗮, nilai kemanusiaan terkubur.

Semua itu bukan takdir, tapi hasil langsung dari ideologi yang memutuskan hubungan manusia dengan Tuhannya.
𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗿𝗮𝗰𝘂𝗻𝗶 𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮, menutup mata mereka dari kebenaran, dan menjadikan mereka 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗯𝘂𝗱𝗮𝗸 kapitalis atas nama “modernitas.” yang hidup tertindas dan menindas satu sama lainnya.

𝗦𝗲𝗿𝘂𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵: 𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗧𝗶𝗽𝘂𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲

𝗪𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗡𝗮𝗯𝗶 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 ﷺ!
𝗕𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘁𝗶𝗱𝘂𝗿 𝗽𝗮𝗻𝗷𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮𝗯𝗮𝗻!
Sadarlah bahwa musuh terbesar kita bukan senjata, tapi cara berpikir yang menyingkirkan Allah dari kehidupan.

Mereka menjanjikan “kebebasan”, tapi yang lahir adalah perbudakan ekonomi global.
Mereka mengaku menjunjung “keadilan”, tapi hukum mereka hanya melindungi modal, 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗹𝗶𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴𝗶 𝗿𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗸𝗲𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮𝗻

Pasar saham, korporasi raksasa, dan bank dunia menguasai dunia dan menentukan nasib umat, bukan pemimpin yang adil.

Saatnya membuka mata!
𝗟𝗲𝗽𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗿𝗮𝗰𝘂𝗻 𝗶𝗱𝗲𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶 𝘀𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿, 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗮𝘁𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵
satu-satunya sistem yang menjamin keadilan sejati dan kemuliaan manusia.

𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺: 𝗖𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗲𝗺𝗮𝗱𝗮𝗺𝗸𝗮𝗻 𝗚𝗲𝗹𝗮𝗽𝗻𝘆𝗮 𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲

Islam tidak menolak kemajuan, Islam menuntun kemajuan agar tetap beradab.
Islam tidak menolak kekayaan, Islam menjaganya agar menjadi keberkahan, bukan keserakahan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> “Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.”

(QS. Al-Ma’idah: 44)

Hanya dengan syariat Islam secara menyeluruh, umat ini akan terbebas 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗸𝗮𝗽𝗶𝘁𝗮𝗹𝗶𝘀𝗺𝗲, 𝗸𝗲𝗯𝗼𝗵𝗼𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶, 𝗱𝗮𝗻 𝗿𝗮𝗰𝘂𝗻 𝘀𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲.

𝗞𝗲𝘀𝗶𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘂𝗮𝗻

Kapitalisme bukan soal produk dan teknologi,
tapi soal sistem negara yang diatur dengan ideologi sekuler–demokrasi.

𝗦𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲 adalah 𝗿𝗮𝗰𝘂𝗻𝗻𝘆𝗮.
𝗗𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 adalah 𝘄𝗮𝗱𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮.
Dan 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮𝗺 adalah 𝗸𝗼𝗿𝗯𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮.

𝗪𝗮𝗵𝗮𝗶 𝗸𝗮𝘂𝗺 𝗠𝘂𝘀𝗹𝗶𝗺𝗶𝗻,
𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗹𝗮𝗵!
𝗧𝗲𝗴𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 dengan 𝗵𝘂𝗸𝘂𝗺 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵,
𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗰𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀 𝗸𝗲𝗴𝗲𝗹𝗮𝗽𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿𝗶𝘀𝗺𝗲 yang telah  𝗺𝗲𝗻𝗶𝗽𝘂 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗯𝗮𝗱-𝗮𝗯𝗮𝗱.

𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝗣𝘂𝘀𝘁𝗮𝗸𝗮

1. Al-Qur’an al-Karim — QS. Ar-Rum: 41, Al-Baqarah: 278–279, Al-Ma’idah: 44.
2. Sayyid Qutb, Ma’alim fi ath-Thariq (Petunjuk di Jalan Allah).
3. Taqiyuddin an-Nabhani, Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam.
4. Abu A’la al-Maududi, Islamic Way of Life.
5. Ibn Khaldun, Muqaddimah.
6. John Perkins, Confessions of an Economic Hitman.
7. Joseph Stiglitz, Globalization and Its Discontents.

Sebarkan pesan ini sebagai dakwah dan peringatan! Ayo kita bongkar kebohongan sekulerisme dan demokrasi yang sedang berlangsung, ini adalah amal jariyah di tengah badai sekulerisasi dan eksploitasi umat saat ini, agar mereka tersadarkan dari ancaman Demokrasi Sekulerisme.

𝙂𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊

Islam — Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman. (Rahmat Daily)