SURAU.CO – Mereka berkata: “Mati Masuk Sorga.”
Namun di tangan mereka berputar miliaran hasil riba. Mereka menimbun dunia, lalu menjual akhirat dengan kata manis dan wajah malaikat.
𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙤𝙨 𝙧𝙞𝙗𝙖 𝙣𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠 𝙨𝙪𝙧𝙜𝙖, sementara dosanya telah 𝙙𝙞𝙖𝙣𝙘𝙖𝙢 𝙠𝙚𝙠𝙖𝙡 𝙙𝙞 𝙣𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> “Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan.”
(QS. Al-Baqarah: 275)
> “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
(QS. Al-Baqarah: 275)
“Rasulullah ﷺ melaknat pemakan riba, pemberi riba, pencatatnya, dan dua saksinya.”
(HR. Muslim no. 1598)
Rantai Perbudakan
Mereka menjadikan riba sebagai napas negara, mengubah sistem keuangan menjadi altar penyembahan utang.
Rakyat pun disihir dengan jargon kesejahteraan, disuguhi citra pahlawan baru yang seolah menyelamatkan bangsa.
Padahal setiap sen bunga adalah darah rakyat, setiap utang adalah rantai perbudakan yang membelenggu generasi.
Penyesatan dan pembodohan umat terus digaungkan dengan berbagai narasi dan opini pengalihan dan pemutar balikan fakta kebenaran.
Mereka membuat umat merasa bersalah menolak riba, menjadikan dosa besar tampak seperti pengorbanan mulia.
Padahal,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> “Barangsiapa kembali (melakukan riba) setelah datang larangan itu, maka 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗵𝘂𝗻𝗶 𝗻𝗲𝗿𝗮𝗸𝗮; 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗸𝗲𝗸𝗮𝗹 𝗱𝗶 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺𝗻𝘆𝗮.”
(QS. Al-Baqarah: 275)
𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹 𝗸𝗼𝗺𝗽𝗿𝗼𝗺𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗿𝗶𝗯𝗮
Karena riba bukan sekadar transaksi ia adalah perang melawan Allah dan Rasul-Nya. (QS. Al-Baqarah: 279)
Superhero baru demokrasi hanyalah topeng.
Di baliknya berdiri sistem yang menipu, dan di ujungnya neraka yang abadi.
𝗠𝗮𝗸𝗮 𝘄𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺,
sampai kapan engkau terus percaya pada pahlawan palsu yang menjanjikan surga di bawah bendera sekulerisme?
Sampai kapan engkau sujud di hadapan demokrasi, sementara syariat Rabb-mu kau campakkan dari bumi tempatmu berpijak?
Apakah engkau buta bahwa mereka menukar tauhidmu dengan kertas utang, dan menjual imanmu dengan janji-janji lembaga dunia?
𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗹𝗮𝗵! Tak ada “surga” bagi pengkhianat akidah,
tak ada “pahala” bagi penegak riba, dan tak ada “rahmat” bagi mereka yang menukar Islam dengan demokrasi kafir.
Yang mati dalam riba tidak masuk surga —
ia mati dalam perang melawan Allah.
𝗜𝗻𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗶𝗹𝘂𝘀𝗶 𝗽𝗮𝗹𝘀𝘂
Rakyat dizalimi, tapi diam.
Ulama dibungkam, tapi patuh.
Dan umat terus sujud pada sistem yang menistakan Tuhannya.
Superhero mereka hanyalah penipu berjubah dermawan dan pejabat rakyat.
Sementara umat yang bertepuk tangan adalah budak Kapitalis yang berkhianat pada akidahnya sendiri.
Kalau engkau ingin mati masuk surga?
Tinggalkan riba.
Tinggalkan sistem kafir yang menipu.
Dan berdirilah di pihak Allah meski seluruh dunia menuduhmu gila.
Dari pada kamu hidup hina dan diperdaya oleh slogan kapitalis demokrasi sekuler, padahal sejatinya kamu sedang diperbudak dan dijadikan hamba demokrasi dan kapitalis elit global yang terus menindas mu sampai kamu merasa semua nya hambar disetiap penindasan yang berjalan seiring waktu.
Hijrahlah menjadi manusia mulia yang berakal, karena sejatinya manusia akan selamat ketika akal nya digunakan dengan iman dan ketakwaan.
𝗚𝗲𝗿𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵 𝗜𝗻𝗶
Sebarkan tulisan dan poster ini di:
Setiap grup dakwah dan komunitas, Majelis ilmu dan khutbah Jumat, Media sosial dan kanal pendidikan umat
Jadikan ini bagian dari jihad intelektualmu membuka mata umat agar tidak tertipu sistem kufur yang menyingkirkan Allah dari kehidupan.
𝗣𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮𝗯𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗹𝗮𝗵𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘄𝗮𝗵𝘆𝘂, 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮.
𝗠𝗮𝗸𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗶𝗹𝗺𝘂, 𝗮𝗱𝗮𝗯, 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗻𝗶𝗮𝗻.
𝗕𝗶𝗮𝗿 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮 𝘁𝗮𝗵𝘂: 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿𝗻𝗮 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝗯𝘂𝗱𝗮𝗸 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮.
𝙂𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊
Islam — Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman. (Rahmat Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
