SURAU.CO. Salah satu peninggalan Islam yang ada di Medan adalah Masjid Al Mashun Medan. Bangunan suci umat Islam ini populer dengan sebutan Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Delii. Namun juga banyak masyarakat setempat menyebutnya dengan seringkali Masjid Raya. Masjid megah ini telah berdiri pada tahun 1906 dan merupakan milik dari keluarga kerajaan Sultan Deli
Dalam sejarahnya masjid ini ada sejak 21 Agustus 1906 pada masa Sultan melayu Deli ke IX. Hingga saat ini bangunannya masih berdiri kokoh dengan arsitektur yang megah. Seorang perwira Zeni Angkatan darat KNIL bernama TH. Van Erp dari Belanda, yang mendesain masjid Al Mashun ini. Van Erp adalah seorang arsitektur yang juga membangun bangunan-bangunan besar Batavia Jakarta. Pembangunannya berlangsung selama tiga tahun.
Dalam prosesnya pembuatannya dikerjakan oleh JA Tigdeman. Hal ini karena Van Erp tidak dapat meneruskan pekerjaannya dan kembali karena panggilan pemerintah Hindia Belanda untuk bergabung dalam proses pemulihan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Tangan JA Tingdeman yang kemudian merancang bangunan masjid dengan denah segi delapan yang simetris dalam corak bangunan dari berbagai negara tersebut.
Tjong A Fie
Soal biaya pembangunan masjid tergolong mahal. Konon masjid ini menghabiskan dana sebesar satu juta gulden. Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam memang dengan sengaja membangun masjid di lingkungan istana ini dengan megah, bahkan lebih megah dari pada Istana Maimun sendiri. Untuk biaya Sultan Ma’mun mendapat bantuan dari bergai pihak. Salah satunya konon tokoh Medan dari etnis Tionghoa, Tjong A Fie juga turut membantu mendanainya. Bahan bangunannya juga tidak sembarangan. Masjid Raya Al Mashun mendatangkannya dari luar negeri, seperti marmer dari Italia dan Jerman, kaca patri dari Tiongkok, serta lampu gantung yang didatangkan langsung dari Prancis.
Peresmian pemakaiannya berlangsung pada Jumat yaitu 10 September 1909. Tercatat ada 128 pembesar-pembesar seperti Sri Paduka Ali Mashun, Tuanku Sultan Amis, Abdul Jalal Rakhmadsyah dari Langkat dan Sultan Sulaiman Alamsyah dari negeri Serdang yang hadir dalam acara tersebut. Masa itu masjid al Mashun merupakan tempat shalat Jumat satu-satunya di wilayah Kesultanan Deli. Masjid yang berlokasi di di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Baru, Kotamadya Medan adalah merupakan salah satu masjid peninggalan kerajaan Melayu Deli. Selain itu Masjid Raya ini populer akan tradisi membagikan bubur sop atau bubur pedas sebagai menu buka puasa. Bubur ini merupakan makanan khas bangsawan Melayu yang khas dengan kekayaan rempahnya selain proses pembuatannya sulit. Pada bubur ini terdapat daging dan sayuran berupa kentang, wortel, dan bumbu sup.
Arsitekturnya Unik
Salah satu ciri khas arsitektur bangunan masjid adalah pada empat penjuru masjid terdapat beranda dengan atap tinggi berkubang warna hitam. Keempatnya mengawal kubah utama masjid. Ada pintu utama di keempat beranda tersebut dengan tangga penghubung antara lantai masjid yang tinggi dengan pelataran.
Untuk bangunan masjidnya sendiri terbagi menjadi ruang utama, tempat wudu, gerbang masuk, serta menara. Adapun ruang utamanya adalah tempat salat berbentuk persegi delapan tidak sama sisi. Selain itu juga ada jendela yang terbuat dari kayu dengan kaca patri sisa peninggalan Art Nouveau 1890-1914. Jendela yang mengelilingi pintu beranda. Selain itu juga ada hiasan dengan ornamen bunga dan tumbuhan, baik itu di dinding, tiang-tiang masjid, plafon maupun di bagian lainnya.
Sementara itu pada bagian luar segi delapan masjid, di keempat sisinya terdapat gang yang mengelilingi ruang utama. Keempat gang ini memiliki jendela tak berdaun dengan bentuk lengkungan yang didirikan di atas balok. Corak ini mengingatkan akan arsitektur bangunan kerajaan-kerajaan Islam di Spanyol abad pertengahan. Sedangkan kubahnya mengikuti model masjid-masjid di Turki dengan ciri khas bentuk patah-patah segi delapan. Untuk mihrab masjid Raya Medan terbuat dari marmer dengan atap kubah runcing, sedangkan menara masjid berhias paduan antara Mesir, Iran, dan Arab.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
