Sosok
Beranda » Berita » Al-Zarqali: Astronom Muslim Legendaris dari Andalusia

Al-Zarqali: Astronom Muslim Legendaris dari Andalusia

SURAU.CO – Dunia sains mengenal banyak nama besar yang menjadi fondasi ilmu pengetahuan modern. Salah satunya adalah Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali. Di dunia Islam, ia akrab dengan sapaan  al-Zarqalluh, sementara dunia Barat mengenalnya sebagai Arzachel. Ia adalah seorang ahli matematika dan astronom Muslim fenomenal dari Toledo, Andalusia (kini Spanyol). Al-Zarqali tidak hanya ahli merancang peralatan astronomi berteknologi canggih pada masanya. Ia juga mencetuskan serangkaian teori penting yang memengaruhi perkembangan astronomi selama berabad-abad.

Al-Zarqali lahir di Toledo pada tahun 1029 M. Ia tumbuh di era ketika peradaban Islam di Andalusia berada dalam ancaman kehancuran. Serangan dari pasukan Kristen di berbagai penjuru mengancam eksistensi pusat keilmuan Islam di Eropa itu. Meskipun situasi politik tidak stabil, tradisi keilmuan di Andalusia tetap bersinar terang. Para penguasa mendukung penuh perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dengan adanya sekitar 70 perpustakaan umum pada masa Khalifah al-Hakam II, menjadikan kota-kota Andalusia sebagai metropolitan terkemuka di Eropa.

Dari Perajin Instrumen Hingga Ilmuwan Terkemuka

Perjalanan Al-Zarqali sebagai ilmuwan sungguh unik. Awalnya, ia bekerja sebagai seorang perajin yang membuat peralatan untuk para ilmuwan lain. Namun, karya-karyanya yang luar biasa presisi dan inovatif berhasil menarik perhatian para sarjana terkemuka saat itu. Melihat bakatnya yang istimewa, mereka mendorong Al-Zarqali untuk mendalami ilmu secara mandiri. Berkat semangat belajar otodidak, ia dengan cepat menguasai berbagai disiplin ilmu.

Pada tahun 1062 M, Al-Zarqali secara resmi diakui sebagai anggota perkumpulan para ilmuwan terkemuka di Andalusia. Sejak saat itu, ia tidak lagi hanya membuat alat untuk orang lain. Al-Zarqali mulai melakukan penelitian, menciptakan penemuan untuk dirinya sendiri, dan bahkan mengajar. Ia berhasil menggabungkan keahlian teknis yang luar biasa dengan pemahaman teoretis yang mendalam. Al-Zarqali juga mencatat keberadaan observatorium canggih di Toledo dan Cordoba, yang menggunakan beberapa instrumen hasil karyanya.

Penemuan Fenomenal yang Mendahului Zamannya

Dunia sains modern mengakui nama Al-Zarqali tercatat sebagai salah satu dari puluhan ilmuwan Muslim  karena kontribusinya yang tak ternilai. Salah satu terobosannya yang paling signifikan adalah penemuannya pada akhir abad ke-11 M bahwa orbit planet berbentuk elips atau lonjong, bukan lingkaran sempurna seperti anggapan  sebelumnya. Teori ini secara langsung mengoreksi model geosentris Ptolemeus dan mendahului karya Johannes Kepler selama berabad-abad.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Selain itu, Al-Zarqali juga menciptakan sebuah jam air yang sangat mengagumkan di Toledo. Jam ini begitu canggih sehingga terus berfungsi hingga tahun 1135 M. Penemuan ini menarik perhatian Raja Alphonso VI yang sangat penasaran dengan cara kerjanya. Di bidang instrumentasi, Al-Zarqali menyempurnakan astrolabe, sebuah perangkat astronomi kuno. Astrolabe buatannya, yang dikenal sebagai al-Safiha al-Zarqaliya (Azafea), bersifat universal. Artinya, alat ini dapat digunakan di semua garis lintang untuk mengamati siklus zodiak, memproyeksikan ekuator, hingga menentukan waktu.

Mahakarya Tabel Toledo dan Pengaruhnya di Eropa

Karya Al-Zarqali yang paling berpengaruh di Barat adalah “Tabel Toledo”. Ini adalah sekumpulan data astronomi yang sangat akurat untuk masanya. Tabel ini memungkinkan para astronom untuk memprediksi pergerakan matahari, bulan, dan planet-planet dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama berabad-abad, Tabel Toledo menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan Kristen di Eropa. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona, seorang penerjemah terkemuka, yang membuka jalan bagi penyebaran ilmunya ke seluruh benua.

Pengaruh Al-Zarqali begitu kuat sehingga banyak tabel astronomi lain di Eropa disusun berdasarkan hasil pengukurannya. Misalnya, Tabel Marseilles diadaptasi secara langsung dari Tabel Toledo. Tokoh seperti Raymond dari Marseilles dan Leopold dari Austria adalah beberapa ilmuwan Eropa yang sangat terpengaruh oleh pemikirannya. Bahkan, “Tablas Alfonsinas” yang terkenal, yang disusun atas perintah Raja Alfonso X, juga didasarkan pada perhitungan Al-Zarqali.Tidak hanya di bidang astronomi, ia juga mengoreksi data geografis Ptolemeus mengenai panjang Laut Mediterania, memberikan angka yang jauh lebih akurat.

Al-Zarqali wafat pada tahun 1087 M. Meskipun demikian, warisan intelektualnya terus hidup. Karya-karyanya tidak hanya menjadi puncak pencapaian sains di dunia Islam Andalusia tetapi juga menjadi pemicu penting bagi kebangkitan sains di Eropa. Semangat inovasi dan ketekunan Al-Zarqali tetap menjadi inspirasi hingga hari ini, membuktikan betapa besar kontribusi peradaban Islam terhadap sains modern. (dari berbagai sumber)

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement