Sosok
Beranda » Berita » Abd al-Rahman al-Sufi: Sang Perintis Atlas Bintang Modern

Abd al-Rahman al-Sufi: Sang Perintis Atlas Bintang Modern

Ilustrasi (Google AI Studio)

SURAU.CO – Abd al-Rahman al-Sufi merupakan seorang astronom Muslim terkemuka dari Persia. Ia memiliki beberapa nama panggilan. Di dunia Barat, ia lebih terkenal sebagai Azophi. Dunia astronomi begitu menghormati namanya. Oleh karena itu, para astronom modern mengabadikan namanya. Mereka menamai kawah bulan Azophy dan sebuah planet kecil as-Sufi untuk menghormatinya.

Al-Sufi lahir di Rayy, Persia, pada 5 Desember 903 M. Ia hidup pada masa pemerintahan Adud al-Dawla yang suportif. Bahkan, ia tinggal dan berkarya di istana sang raja di Isfahan. Al-Sufi terkenal sebagai salah satu dari “tiga bintang” cendekiawan kebanggaan raja. Beliau bersama al-Farisi, ahli tata bahasa, dan Ibnu al-Alam, pakar tabel astronomi. Tugas utamanya adalah menerjemahkan dan memperluas karya astronomi Yunani. Terutama, ia fokus pada karya monumental “Almagest” milik Ptolemaios. Namun, ia tidak hanya menerjemahkan. Al-Sufi juga melakukan koreksi penting terhadap daftar bintang Ptolemy. Ia berhasil menjembatani nama-nama bintang dari tradisi Yunani dan Arab. Abd al-Rahman al-Sufi wafat pada 25 Mei 986 M di Shiraz, Iran.

Karya Agung: Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar

Karya termasyhur al-Sufi adalah Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar (Buku Bintang-Bintang Tetap). Buku yang ditulis sekitar tahun 964 M ini adalah sebuah mahakarya. Buku ini menjadi katalog bintang yang sangat lengkap dan rinci pada masanya. Al-Sufi mendedikasikan buku ini untuk sang raja, Adud al-Dawla. Kitab ini dianggap sebagai atlas bintang pertama yang komprehensif. Di dalamnya, ia mencatat pengamatan orisinalnya tentang bintang-bintang.

Salah satu pencapaian terbesar dalam buku ini adalah deskripsi pertama tentang nebula di rasi Andromeda. Ia menggambarkannya sebagai “awan kecil”. Ini adalah catatan tertulis pertama mengenai sebuah galaksi di luar Bima Sakti. Selain itu, manuskrip ini memiliki ilustrasi yang sangat menarik. Setiap rasi bintang digambarkan dalam dua bentuk. Satu dari perspektif bumi, dan satu lagi dari perspektif luar angkasa. Figur-figur tokoh terkemuka digambar untuk mewakili konstelasi, dengan titik-titik merah sebagai penanda bintang. Manuskrip awal karya ini masih tersimpan dengan baik. Putranya membuat salah satu salinannya yang berada di Perpustakaan Bodleian, Oxford.

Kontribusi dan Penemuan Penting Lainnya

Pengaruh Abd al-Rahman al-Sufi dalam astronomi sangatlah besar dan melampaui zaman. Ia memberikan banyak sumbangsih yang menjadi fondasi bagi astronom-astronom berikutnya. Karyanya  menjadi rujukan penting selama berabad-abad. Berikut adalah beberapa perjuangan dan kontribusi penting lainnya dari al-Sufi:

Cara Ampuh Mengobati Iri dan Dengki Menurut Imam Nawawi: Panduan Membersihkan Hati

Identifikasi Awan Magellan Besar: Ia mengidentifikasi “The Large Magellanic Cloud” yang saat itu hanya terlihat dari wilayah selatan seperti Yaman. Objek langit ini baru dikenal di Eropa berabad-abad kemudian.

Pengamat Pertama Galaksi Andromeda: Seperti disebutkan, pada tahun 964 M ia menjadi orang pertama yang mendokumentasikan pengamatan Galaksi Andromeda.

Penelitian Bidang Ekliptika: Al-Sufi juga meneliti secara cermat tentang bidang ekliptika. Ia mengukur kemiringannya terhadap ekuator langit.

Perhitungan Tahun Tropis Akurat: Ia melakukan perhitungan yang sangat akurat mengenai panjang satu tahun tropis.

Deskripsi Detail Bintang: Al-Sufi tidak hanya memetakan posisi bintang. Ia juga mengamati dan mencatat magnitudo (kecerahan) serta warnanya dengan teliti. Pengembangan Astrolabe: Beliau adalah salah satu orang pertama yang mendeskripsikan lebih dari 1.000 kegunaan berbeda untuk astrolabe. Kegunaan ini mencakup navigasi, penentuan waktu, survei, hingga menemukan arah kiblat.

Mbah Mangli: Ulama Kharismatik dari Lereng Andong Magelang

Pembuatan Peta Bumi: Selain benda langit, al-Sufi juga membuat peta bumi dari bahan perak. Peta berharga ini ia persembahkan kepada Raja Adud al-Dawla dan kini tersimpan di Kairo.

Karya-karya Al-Sufi, terutama Kitab al-Kawakib, terus digunakan oleh para astronom setelahnya, termasuk oleh Ulugh Beg. Warisannya sebagai perintis astronomi observasional terus hidup dan menginspirasi hingga kini.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement