SURAU.CO – Singkong (Manihot esculenta) adalah tumbuhan umbi-umbian yang memiliki nma lain ketela pohon atau ubi kayu. Tanaman singkong berasal dari Amerika Selatan. Singkong tumbuh subur pada daerah tropis karena kemampuannya bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem. Nigeria, Thailand, dan Indonesia merupakan tiga negara produsen singkong terbesar dunia.
Singkong merupakan salah satu sumber pangan penting di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia. Umbi yang sederhana ini sering mendapat predikat sebagai makanan “kampung” atau alternatif saat sulit mendapatkan beras. Padahal, singkong memiliki kandungan gizi yang melimpah dan manfaat kesehatan yang tidak kalah dari bahan pangan modern lainnya. Selain karbohidrat sebagai sumber energi, singkong juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk tubuh. Artikel ini akan membahas secara rinci manfaat konsumsi singkong untuk kesehatan, kandungan gizinya, hingga cara pengolahannya agar tetap aman dikonsumsi.
Jumlah Kalori Singkong Rebus
Melansir Halodoc, singkong memiliki ukuran yang bervariasi, jadi kalori yang terkandung dalam singkong pun bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, singkong rebus seberat 100 gram dapat mengandung sekitar 191 kalori. Nah, sekitar 84 persen dari kandungan kalori tersebut berasal dari karbohidrat, sedangkan sisanya berasal dari lemak dan protein.
Berdasarkan contoh tersebut, singkong rebus dengan berat 100 gram terbukti memiliki kalori yang rendah. Meski begitu, konsumsinya pun perlu sesuai takaran yang tepat, karena jika berlebihan, kalori yang rendah juga akan mengalami penumpukan pada tubuh.
Namun, selain kalori yang rendah, singkong rebus juga mengandung berbagai nutrisi yang penting bagi tubuh. Misalnya seperti serat, mineral, hingga beberapa vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut adalah penjabaran mengenai berbagai kandungan nutrisi tersebut:
- Protein: 1,5 gram.
- Lemak: 3 gram.
- Karbohidrat: 40 gram.
- Serat: 2 gram.
- Vitamin C: 20 persen dari angka kebutuhan harian.
- Tembaga: 12 persen dari angka kebutuhan harian.
- Tiamin: 7 persen dari angka kebutuhan harian.
- Folat: 6 persen dari angka kebutuhan harian.
- Vitamin B6: 6 persen dari angka kebutuhan harian.
- Kalium: 6 persen dari angka kebutuhan harian.
- Magnesium: 5 persen dari angka kebutuhan harian.
- Niasin: 5 persen dari angka kebutuhan harian.
Berdasarkan penjabaran tersebut, tampak bahwa singkong memiliki kadar vitamin C yang tinggi. Vitamin tersebut berperan penting sebagai antioksidan untuk menunjang berbagai fungsi tubuh. Mulai dari mendukung produksi kolagen, hingga meningkatkan kekebalan. Selain itu, singkong juga kaya akan tembaga, yaitu mineral yang berguna untuk sejumlah mekanisme tubuh. Contohnya seperti sintesis neurotransmiter, produksi energi tubuh, metabolisme zat besi, dan sebagainya.
Sumber Energi Efisien dan Menjaga Kesehatan Pencernaan
Singkong adalah salah satu sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi bertahan lama. Kandungan pati dalam singkong dicerna secara perlahan sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Karena itu, singkong cocok menjadi bahan konsumsi sebagai pengganti nasi atau roti, terutama bagi mereka yang membutuhkan tenaga ekstra seperti pekerja lapangan dan atlet.
Serat dalam singkong membantu memperlancar buang air besar dan mencegah sembelit. Serat juga berperan dalam menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga keseimbangan mikrobiota usus, serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh.
Selain itu, singkong memiliki kandungan resistant starch, yaitu jenis pati yang tidak sepenuhnya melalui pencernaan dalam usus halus, melainkan melalui proses fermentasi dalam usus besar. Resistant starch dapat meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek seperti butirat yang baik untuk kesehatan usus dan mengurangi peradangan.
Mengontrol Gula Darah dan Mendukung Kesehatan Jantung
Meskipun singkong kaya karbohidrat, indeks glikemiknya cukup moderat jika diolah dengan benar, seperti dikukus atau direbus. Kandungan serat dan resistant starch membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah yang wajar.
Selain itu, tepung singkong sering dijadikan pengganti tepung terigu dalam diet bebas gluten, yang cocok untuk penderita penyakit celiac atau intoleransi gluten.
Singkong mengandung kalium, mineral yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Kalium membantu menyeimbangkan natrium dalam tubuh dan mengurangi ketegangan pada dinding pembuluh darah. Dengan demikian, konsumsi singkong secara rutin dalam jumlah wajar dapat membantu mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Selain itu, asupan serat dari singkong dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Menjaga Kesehatan Tulang
Vitamin C pada singkong bertindak sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Vitamin ini juga penting dalam pembentukan kolagen, protein yang berfungsi menjaga elastisitas kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan memperkuat struktur pembuluh darah.
Dengan konsumsi vitamin C yang cukup, daya tahan tubuh terhadap infeksi seperti flu dan batuk dapat meningkat.
Mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium dalam singkong sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Kalium juga berperan dalam menjaga fungsi otot dan mencegah kram, terutama bagi mereka yang aktif berolahraga.
Menyehatkan Kulit dan Rambut
Singkong mengandung vitamin C dan antioksidan yang mampu mengurangi tanda-tanda penuaan dini seperti keriput dan garis halus. Selain itu, penggunaan singkong sebagai masker alami dipercaya dapat membantu mengatasi kulit kusam dan masalah rambut rontok, meskipun manfaat ini masih perlu diteliti lebih lanjut secara ilmiah.
Nutrisi aktif seperti vitamin dan mineral dalam daun dan batang singkong memberikan nutrisi yang sangat berguna untuk folikel rambut Anda dan dapat membantu mencegah kerontokan rambut.
Penutup
Singkong adalah makanan lokal yang kaya manfaat dan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber pangan bergizi. Dengan kandungan karbohidrat, serat, vitamin C, kalium, dan berbagai mineral lainnya, singkong mampu memberikan berbagai manfaat kesehatan seperti menjaga sistem pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, mendukung kesehatan jantung, hingga menunjang kesehatan tulang.
Kunci utama dalam memperoleh manfaat singkong adalah pengolahan yang tepat agar terbebas dari senyawa beracun. Dengan inovasi dan kreativitas, olahan singkong dapat menjadi berbagai makanan lezat dan sehat, baik tradisional maupun modern.
Sebagai bagian dari kekayaan pangan Nusantara, sudah sepatutnya kita lebih menghargai singkong dan menjadikannya bagian dari pola makan sehat sehari-hari.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
