Masjid
Beranda » Berita » Masjid Ibn Taimiyyah: Merawat Ilmu, Menegakkan Tauhid

Masjid Ibn Taimiyyah: Merawat Ilmu, Menegakkan Tauhid

Masjid Ibn Taimiyyah: Merawat Ilmu, Menegakkan Tauhid
Masjid Ibn Taimiyyah: Merawat Ilmu, Menegakkan Tauhid

 

SURAU.CO – Di bawah cahaya senja yang lembut, Masjid Ibn Taimiyyah berdiri megah di antara rindangnya pepohonan dan latar pegunungan yang menyejukkan pandangan. Arsitekturnya yang kokoh sekaligus anggun menjadi saksi bisu atas perjalanan panjang sebuah cita-cita besar: melahirkan generasi ulama yang berilmu, berakhlak, dan berpegang teguh pada tauhid yang murni.

Masjid ini bukan sekadar tempat menunaikan shalat berjamaah. Ia adalah pusat kehidupan ruhani dan intelektual. Di dalamnya, gema takbir dan tadarus bersahut dengan kajian ilmu yang mendalam. Setiap langkah jamaah yang masuk membawa niat untuk menyucikan hati, menguatkan iman, dan memperbaiki amal.

Nama besar yang diabadikan di dalamnya — Ibn Taimiyyah — bukanlah sekadar penghormatan terhadap seorang ulama, tetapi juga pengingat bagi setiap muslim tentang pentingnya memadukan kekuatan ilmu dengan keteguhan aqidah. Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah dikenal sebagai ulama yang mengabdikan hidupnya untuk memurnikan tauhid, membela kebenaran, dan meluruskan pemahaman umat dari penyimpangan. Dalam setiap tulisannya, beliau menegaskan bahwa agama ini akan tegak dengan ilmu yang benar dan amal yang ikhlas.

Begitu pula, masjid ini menjadi simbol dari misi yang sama: menyalakan pelita ilmu di tengah umat, agar tidak tersesat dalam gelapnya kejahilan dan arus pemikiran yang menyesatkan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Masjid Sebagai Pusat Takwinul Ummah

Rasulullah ﷺ mendirikan masjid pertama di Madinah bukan semata untuk tempat ibadah, tetapi sebagai pusat pembinaan umat. Di sanalah terbentuk generasi sahabat yang bukan hanya ahli ibadah, tetapi juga pejuang, pendidik, dan pemimpin.

Semangat itu pula yang dihidupkan di Masjid Ibn Taimiyyah. Di setiap halaqah ilmu, para penuntut ilmu diajak meneladani semangat salaf dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang lurus.

Ilmu yang dipelajari bukan untuk kebanggaan diri, melainkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan berkhidmat untuk umat.

Membangun Aqidah di Atas Dalil, Bukan Tradisi

Salah satu warisan besar Ibn Taimiyyah adalah seruannya untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam memahami agama. Beliau menentang taqlid buta dan menyeru umat agar beragama dengan ilmu, bukan dengan ikut-ikutan.

Masjid ini melanjutkan semangat itu. Setiap ceramah dan kajian menanamkan aqidah yang bersih dari syirik, bid’ah, dan khurafat.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Jamaah diajak memahami makna ibadah yang benar, hakikat tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifat. Dengan ilmu, iman tumbuh kokoh dan amal menjadi lurus.

Keindahan yang Menyejukkan Jiwa

Arsitektur Masjid Ibn Taimiyyah memadukan keindahan dan kesederhanaan. Kubahnya memantulkan cahaya sore, menandakan keluasan rahmat Allah.

Menaranya menjulang tinggi, mengingatkan manusia agar selalu mengangkat pandangan ke langit — ke arah Rabb yang Maha Tinggi.

Namun yang paling indah bukanlah bentuk fisiknya, melainkan ruh yang menghidupinya: dzikir yang senantiasa berputar di setiap sudut, doa yang terlantun selepas shalat, dan air mata taubat yang jatuh dalam sujud panjang.

Dari Masjid, Lahir Generasi Penegak Kebenaran

Masjid Ibn Taimiyyah menjadi tempat bersemainya kader dakwah, para dai muda, dan aktivis Islam yang siap mengemban amanah dakwah di tengah umat. Mereka dibina agar tidak hanya fasih berbicara, tetapi juga lurus niat dan bersih akhlak.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Sebagaimana kata Ibn Taimiyyah:

“Kebenaran tidak akan tegak kecuali dengan ilmu dan keadilan, sedangkan kebatilan tidak akan hancur kecuali dengan kebodohan dan kezaliman.”

Oleh karena itu, membina umat harus dimulai dari ilmu yang benar dan amal yang adil. Dan masjid ini menjadi medan perjuangan untuk tujuan besar itu.

Masjid Sebagai Cermin Tauhid dan Ukhuwah

Setiap kali adzan berkumandang, tak ada lagi perbedaan status atau kedudukan. Semua berdiri sejajar di hadapan Allah. Inilah madrasah persaudaraan yang sejati.

Masjid Ibn Taimiyyah mengajarkan umat bahwa kemuliaan bukan pada jabatan, pangkat, atau kekayaan, tetapi pada ketaqwaan.

Di sinilah hati-hati yang sebelumnya tercerai berai disatukan oleh kalimat Lā ilāha illallāh.

Renungan untuk Umat

Masjid ini mengingatkan kita bahwa kebangkitan umat tidak akan datang dari kemegahan bangunan semata, tetapi dari ruh iman yang hidup di dalamnya.

Banyak masjid megah yang sepi dari ilmu, dan banyak majelis ilmu yang miskin dari keteladanan. Namun di sinilah diupayakan keseimbangan antara dzikir dan fikr, antara ibadah dan amal, antara ilmu dan dakwah.

Ketika umat Islam kembali menjadikan masjid sebagai pusat kehidupan — tempat belajar, berdiskusi, menyusun strategi dakwah, dan membina keluarga — maka insya Allah kebangkitan yang dijanjikan itu akan nyata.

Penutup

Masjid Ibn Taimiyyah adalah simbol dari cita-cita besar umat Islam: menegakkan tauhid, membangun ilmu, dan memperkuat ukhuwah. Ia bukan hanya bangunan yang indah, tetapi juga benteng aqidah dan cahaya peradaban.

Dari sinilah semestinya lahir generasi rabbani yang berilmu seperti Ibn Taimiyyah, berani seperti Umar bin Khattab, dan ikhlas seperti Abu Bakr ash-Shiddiq.
Generasi yang menjadikan masjid bukan sekadar tempat ibadah, melainkan pusat perubahan umat.

Semoga setiap jamaah yang melangkah ke dalam Masjid Ibn Taimiyyah disambut oleh rahmat Allah, dan setiap amal yang dilakukan di dalamnya menjadi saksi di hari perhitungan kelak.

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jin: 18). (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement