Doa: Bukan Hanya untuk Perkara Besar
SURAU.CO – Seringkali manusia hanya berdoa ketika menghadapi masalah besar. Saat kehilangan yang menyakitkan. Saat kesulitan yang mendalam. Atau dalam keadaan terdesak yang tak terhindarkan. Namun, Islam mengajarkan sesuatu yang berbeda. Doa bukan hanya untuk perkara besar saja. Melainkan juga untuk hal-hal kecil. Hal-hal yang sering kita anggap sepele. Karena bagi Allah, tidak ada yang terlalu kecil. Tidak ada yang terlalu kecil untuk dimintakan kepada-Nya. Dan tidak ada yang terlalu besar. Tidak ada yang terlalu besar untuk Dia berikan. Ini adalah sebuah konsep yang sangat kuat. Maka, tidak harus hanya melakukan doa hal-hal kecil saja.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah salah seorang di antara kalian memohon kepada Tuhannya akan segala kebutuhannya, hingga tali sandalnya yang putus.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan betapa besar cinta Allah. Betapa Dia mencintai hamba yang senantiasa bergantung. Bergantung kepada-Nya dalam setiap urusan. Bahkan untuk hal kecil seperti tali sandal yang putus. Allah ingin kita memohon kepada-Nya. Bukan karena Allah tidak tahu kebutuhan kita. Tapi karena doa adalah bentuk kedekatan. Pengakuan akan kekuasaan-Nya. Dan ketundukan seorang hamba. Ketundukan kepada Sang Pencipta. Saya sering merenungkan hadis ini.
Doa Kecil sebagai Wujud Ketergantungan Sejati
Berdoa dalam hal-hal kecil menandakan hati. Hati yang selalu sadar bahwa semua datang dari Allah. Tidak ada keberhasilan yang diraih. Tidak ada kenyamanan yang dirasakan. Atau kemudahan yang terjadi. Akan tetapi, semua itu tanpa izin dan kehendak-Nya. Ketika kita membiasakan diri berdoa. Berdoa untuk hal-hal sederhana setiap hari. Seperti kemudahan berangkat kerja. Lancarnya setiap urusan yang dihadapi. Atau sekadar hati yang tenang. Maka kita sedang melatih diri sendiri. Melatih diri untuk selalu bergantung kepada Allah. Bukan pada kekuatan atau kemampuan diri sendiri. Akan tetapi, ini adalah latihan spiritual yang penting.
Doa kecil yang sering diucapkan. Diucapkan dengan tulus dari lubuk hati. Bisa jadi lebih berharga di sisi Allah. Dibanding doa panjang yang hanya di lisan. Doa panjang tanpa kesadaran hati yang dalam. Sebab yang paling Allah lihat bukanlah panjangnya kata-kata. Tapi keikhlasan niat di baliknya. Saya percaya ini adalah kunci. Kunci untuk doa yang mustajab.
Allah Menyukai Hamba yang Sering Memohon
Manusia mungkin merasa terganggu. Terganggu ketika terus-menerus diminta sesuatu. Tapi Allah justru mencintai hamba-Nya. Hamba yang tak henti-hentinya memohon kepada-Nya. Semakin sering kita berdoa, semakin dekat kita. Semakin dekat kita dengan Allah SWT. Sebaliknya, berhenti berdoa berarti apa? Itu berarti kita merasa cukup. Cukup tanpa pertolongan Allah. Dan itu adalah kesombongan yang halus. Kesombongan yang sering tidak kita sadari.
Allah SWT berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60)
Ayat ini menegaskan dengan jelas. Doa adalah sebuah ibadah. Bahkan sekadar memohon untuk hal kecil. Seperti menemukan barang yang hilang. Atau dimudahkan dalam berbicara di depan umum. Itu semua termasuk bentuk ibadah. Ibadah yang sangat Allah cintai. Ini adalah dorongan besar bagi kita. Dorongan untuk senantiasa berdoa.
Tidak Ada Doa yang Sia-Sia di Hadapan Allah
Setiap doa yang kita panjatkan. Sekecil apa pun permohonannya. Selalu didengar oleh Allah SWT. Bisa jadi jawaban-Nya datang. Datang dalam bentuk ketenangan hati. Atau kekuatan untuk bersabar. Atau bahkan keberkahan yang tak terlihat mata. Jangan pernah meremehkan doa-doa sederhana. Karena justru dari hal-hal kecil itu. Allah menunjukkan kasih sayang-Nya yang besar. Kasih sayang yang melimpah ruah. Saya menemukan kedamaian dalam keyakinan ini.
Oleh karena itu, berdoalah. Berdoalah, bahkan dalam hal-hal kecil dalam hidupmu. Mintalah kepada Allah dalam setiap langkah. Setiap niat yang kamu miliki. Dan setiap urusan yang kamu hadapi. Karena hanya Dia yang mampu memudahkan segalanya. Jangan tunggu keadaan sulit untuk berdoa. Jadikan doa sebagai nafas kehidupan. Bukan hanya pelarian saat terjatuh.
Ingatlah selalu, semakin sering kamu berdoa. Semakin Allah dekat denganmu. Dan sungguh, tak ada yang terlalu kecil. Tak ada yang terlalu kecil untuk dimohonkan kepada Allah. Sebagaimana tak ada yang terlalu besar. Tak ada yang terlalu besar untuk Dia kabulkan. Ini adalah kebenaran universal. Kebenaran yang harus selalu kita ingat. Oleh karena itu, doa adalah jembatan menuju kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
