Opinion
Beranda » Berita » Pergulatan Batin Tentang Kematian dan Keabadian: Sinopsis Film “The Fountain” (Darren Aronofsky, 2006)

Pergulatan Batin Tentang Kematian dan Keabadian: Sinopsis Film “The Fountain” (Darren Aronofsky, 2006)

Pergulatan Batin Tentang Kematian dan Keabadian: Sinopsis Film "The Fountain" (Darren Aronofsky, 2006)
Pergulatan Batin Tentang Kematian dan Keabadian: Sinopsis Film "The Fountain" (Darren Aronofsky, 2006)

 

SURAU.CO – Film ini adalah sebuah trilogi kisah yang terjalin erat, bukan sebuah narasi linear, yang mengeksplorasi tema cinta abadi, kematian, dan pencarian keabadian.

Sinopsis Berdasarkan Tiga Cerita yang Menyatu

Film ini berjalan dalam tiga garis waktu yang berbeda, tetapi ketiganya adalah manifestasi dari perjuangan dan emosi yang sama dari karakter utamanya, yang diperankan oleh Hugh Jackman.

  1. Masa Kini (The Conquistador):

Tommy, seorang ilmuwan kanker modern, berjuang mati-matian untuk menemukan obat bagi penyakit kanker yang diderita istrinya, Izzi.

Izzi, yang menerima takdirnya, justru sedang menulis sebuah buku berjudul “The Fountain”. Buku itu bercerita tentang konquistador Spanyolnya, Tomas, yang dikirim oleh Ratu Isabel untuk mencari Pohon Kehidupan di tanah legenda Maya di Amerika.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Tekanan yang dialami Tommy membuatnya terobsesi dan menjauhkannya dari Izzi di saat-saat terakhirnya. Ketika Izzi meninggal, dia meninggalkan pesan untuk Tommy agar menyelesaikan bukunya.

  1. Masa Lalu (The Queen):

Ini adalah cerita dari buku yang ditulis Izzi. Tomas, seorang konquistador Spanyol, dikirim oleh Ratu Isabel yang takut akan kematian untuk menemukan “Pohon Kehidupan” yang mitos di dunia baru (Amerika). Ratu berjanji akan memberinya kemuliaan jika ia berhasil. Tomas berpetualang ke dalam kuil Maya, di mana ia menemukan pohon tersebut, tetapi konsekuensinya sangat besar.

  1. Masa Depan (The Astronaut):

Seorang astronot bernama Tom sedang melakukan perjalanan melalui ruang angkasa menuju nebula bercahaya yang dikatakan suku Maya sebagai alam baka, Xibalba. Ia membawa sebuah pohon hidup yang sekarat dan dilindungi dalam gelembung kaca. Tom bermeditasi, mencoba memelihara pohon itu sambil bergulat dengan kenangan tentang kekasihnya, Izzi, yang tampaknya telah tiada. Perjalanannya adalah perjalanan spiritual untuk membangkitkan kembali kekasihnya dan mengalahkan kematian.

Tafsir Mistis dan Spiritual

Kekuatan film ini terletak pada lapisan mistisnya yang dalam. Ketiga cerita ini bukanlah kisah yang terpisah, melainkan metafora yang saling terkait untuk perjalanan batin Tommy:

Pohon Kehidupan adalah simbol sentral. Ia mewakili obat untuk kanker (di masa kini), keabadian yang dijanjikan (di masa lalu), dan jiwa Izzi yang perlu diselamatkan (di masa depan).

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Kematian dan Kelahiran Kembali: Film ini sangat dipengaruhi oleh kosmologi Maya, di mana kematian bukanlah akhir, melainkan bagian dari siklus penciptaan. Nebula Xibalba adalah representasi dari ini. Adegan di mana Tom, sang astronot, akhirnya menerima kematian dan membiarkan dirinya “mati” justru membawa pada penciptaan dunia baru dan kelahiran kembali Izzi. Ini adalah momen pencerahan mistis: untuk mencapai keabadian, seseorang harus pertama-tama menerima kematian.

Pengorbanan dan Penyatuan: Tomas di masa lalu harus mengorbankan Ratu Isabel (yang diracunnya dengan getah pohon) untuk mendapatkan keabadian. Tommy di masa kini mengorbankan momen-momen terakhirnya dengan Izzi demi obsesinya menyelamatkannya. Tom di masa depan akhirnya memahami bahwa pengorbanan terbesar adalah melepaskan. Pada akhirnya, dengan menerima kematian, ia mencapai penyatuan abadi dengan kekasihnya.

Siklus dan Pola yang Berulang: Adegan-adegan, dialog, dan simbol visual (seperti cincin, pola bintang, dan pohon) berulang di ketiga garis waktu. Ini menegaskan bahwa Tommy terjebak dalam sebuah siklus penderitaan yang sama, dan satu-satunya jalan keluar adalah melalui penerimaan dan pencerahan spiritual.

Kesimpulan

“The Fountain” pada dasarnya adalah sebuah alegori mistis yang indah dan rumit. Film ini bukan tentang menghindari kematian secara fisik, melainkan tentang perjalanan spiritual untuk mengatasi rasa takut akan kematian.

Film pergulatan batin tentang kematian dan keabadian.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Sosok Thomas (suami) mencari keabadian untuk menghindari kematian. Sosok Izzi (istri) menerima kematian sebagai jalan menuju keabadian.

Dengan menerima kematian sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan—seperti yang diajarkan dalam filsafat Timur dan kosmologi Maya. Sang protagonis akhirnya menemukan kedamaian dan penyatuan abadi dengan cintanya. Akhir film yang spektakuler, di mana bintang-bintang padam dan kehidupan baru lahir, adalah gambaran mistis tentang akhir dari satu siklus dan awal dari siklus lainnya, di mana cinta melampaui batas waktu dan kematian. (Adit Andito)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement