SURAU.CO. Di jantung Kabupaten Magelang, berdirilah Masjid Agung Payaman, yang beralamat di Kauman, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (sekitar 12 kilometer di utara Kota Magelang). Terletak di jalur utama Magelang–Semarang, masjid ini menjadi tempat singgah para musafir dan jujugan peziarah yang mencari ketenangan batin. Di balik bangunannya yang sederhana, masjid ini menyimpan denyut sejarah panjang dan menjadi cermin religiusitas masyarakat Jawa yang penuh makna.
Dibangun sekitar tahun 1937 oleh Kiai Siradj bin Abdurrasyid, Masjid Agung Payaman bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan ruang yang terus hidup. Di sinilah para santri sepuh mengaji, masyarakat bersujud, dan peziarah menelusuri jejak spiritual para wali. Bagi banyak orang, datang ke Payaman bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan langkah menuju “ngupoyo iman” — pencarian iman yang tak pernah berhenti.
Keindahan Arsitektur Khas Jawa
Masjid Agung Payaman memukau siapa pun yang singgah dengan arsitektur khas Jawa yang sarat filosofi. Setiap detailnya terasa hidup mulai dari tiang-tiang kayu yang kokoh, langit-langit berpola klasik, hingga mimbar bertingkat yang menjadi pusat perhatian. Di sisi mihrab, tempat imam memimpin shalat, berdiri kubah sederhana yang menambah kesan anggun dan teduh. Harmoni antara kayu, ruang, dan cahaya menghadirkan suasana spiritual yang menenangkan, seolah mengundang siapa pun untuk berlama-lama dalam dzikir.
Masjid ini memiliki tiga serambi: kanan, kiri, dan serambi utama yang berukuran sekitar 14 x 10 meter. Ruang terbuka itu menjadi tempat beristirahat, mengaji, atau sekadar meneguk kedamaian setelah perjalanan panjang. “Kesannya? Eksotik,” tulis NU Online, menggambarkan bagaimana keindahan Masjid Agung Payaman bukan hanya terletak pada bentuk fisiknya, tetapi juga pada nuansa religius yang menyatu dengan budaya dan kesederhanaan Jawa.Warna hijau muda pun mendominasi bangunan masjid bersejarah ini. Warna tersebut menjadi simbol religiusitas masyarakat Magelang
Sejarah dan Kiprah Mbah Kiai Siradj
Masjid Agung Payaman didirikan pada tahun 1937 oleh sosok ulama karismatik Mbah Kiai Siradj bin Abdurrasyid, yang akrab disapa Romo Agung. Beliau adalah seorang ulama besar, mursyid tarekat, sekaligus pejuang kemerdekaan yang terpandang di wilayah Magelang dan sekitarnya. Beliau memiliki ilmu agama yang luas, wibawa yang meneduhkan, serta kedalaman spiritual yang tinggi, Mbah Kiai Siradj adalah tokoh yang memadukan kekuatan ilmu, dzikir, dan pengabdian kepada umat.
Dalam perjalanan hidupnya, beliau bersahabat erat dengan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari—pendiri Nahdlatul Ulama—serta KH Dalhar Watucongol dari Muntilan, dua figur besar yang sejalan dalam perjuangan menegakkan Islam dan membimbing masyarakat menuju akhlak mulia.
Keunikan Masjid Agung Payaman
Keunikan masjid ini tampak pada penamaannya. Alih-alih menggunakan istilah Arab seperti lazimnya, sang pendiri memilih nama “Masjid Payaman”, diambil dari nama desa tempatnya berdiri. Kata Payaman sendiri sering dimaknai masyarakat sebagai ngupoyo iman—mencari iman. Nama itu bukan sekadar penanda tempat, melainkan doa yang hidup: agar siapa pun yang datang ke masjid ini pulang membawa cahaya keimanan dan ketenangan batin.
Warna hijau muda mendominasi bangunan Masjid Agung Payaman, menghadirkan kesan teduh dan damai sejak pandangan pertama. Warna itu bukan sekadar pilihan estetika, melainkan simbol religiusitas masyarakat Magelang yang lembut, bersahaja, dan penuh ketulusan dalam beribadah. Setiap sudutnya seolah berbicara tentang keseimbangan antara kesederhanaan hidup dan kedalaman iman.
Masjid ini tak pernah benar-benar sepi. Setiap hari, terutama di bulan suci Ramadan, jamaah datang silih berganti, ada yang beribadah, berziarah, atau sekadar melepas lelah dalam ketenangan. Tiga pintu kayu menjadi gerbang menuju ruang utama, tempat para jamaah menundukkan hati dalam shalat dan dzikir. Sementara itu, tempat wudhu untuk pria dan wanita dibuat terpisah, menunjukkan perhatian pada adab dan kenyamanan. Di balik warna hijau dan arsitekturnya yang bersahaja, Masjid Agung Payaman seakan berbisik lembut kepada setiap peziarah: bahwa keindahan sejati bukan pada megahnya bangunan, melainkan pada hati yang tulus mencari ridha Tuhan.
Pusat Syiar Islam dan Pendidikan
Masjid Agung Payaman adalah pusat syiar Islam di Magelang sejak zaman kolonial. Fungsi sosial dan pendidikan masjid sangat penting. Di depan masjid berdiri Pondok Sepuh. Asrama ini adalah tempat tinggal para santri lansia. Mereka datang dari berbagai daerah mengikuti pengajian dan ibadah rutin. serta dalam rangka menimba ilmu dan berkah.
Aktivitas di Masjid Agung Payaman beragam. Mereka mengikuti pengajian, membaca al-Qur’an, dan berdzikir. Makam Kiai Siradj dan Danuningrat I, Bupati Magelang pertama, juga berada di sana. Hingga sekarang, makam ini menjadi destinasi ziarah spiritual.
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan
Masjid Agung Payaman memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Mbah Kiai Siradj memimpin doa dan memberikan suwuk kepada Laskar Hizbullah. Mereka akan bertempur, termasuk dalam Pertempuran Palagan Ambarawa.
Masjid Agung Payaman belum lama ini mendapatkan pengakuan resmi, tepatnya pada 24 Agustus 2025, masjid ini ditetapkan sebagai masjid bersejarah. Lembaga Takmir Masjid (LTM) PWNU Jawa Tengah yang menetapkannya. Kegiatan ini adalah bagian dari program pemberian identitas sejarah pada masjid-masjid NU.
Religiusitas Sepanjang Hayat
Masjid Agung Payaman menegaskan pentingnya pendidikan sepanjang hayat. Para lansia yang mengikuti pengajian membuktikan hal ini. Mereka mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah. Keberadaan kamar-kamar khusus lansia menunjukkan perhatian pendiri. Hal ini menjaga keberlangsungan tradisi pengajian. Tradisi ini telah mengakar sejak 1937.
Masjid Agung Payaman adalah cermin harmoni. Ia menyatukan sejarah, arsitektur, pendidikan, dan religiusitas. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Magelang, masjid ini adalah destinasi spiritual yang menghadirkan kedamaian, sejarah, dan inspirasi.(kareemustofa)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
