Opinion
Beranda » Berita » Penyimpangan Tokoh-Tokoh Syiah, Tarekat, dan Tokoh Populer Lainnya

Penyimpangan Tokoh-Tokoh Syiah, Tarekat, dan Tokoh Populer Lainnya

Penyimpangan Tokoh-Tokoh Syiah, Tarekat, dan Tokoh Populer Lainnya
Penyimpangan Tokoh-Tokoh Syiah, Tarekat, dan Tokoh Populer Lainnya

 

SURAU.CO – بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ . Dunia ini sementara, akhirat abadi. Allah ﷻ berfirman :

‘Kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya’ (QS. Al-‘Ankabut: 64). 

Kalau kita masih sibuk mengejar dunia, lalu kapan kita akan serius menyiapkan akhirat ? (415 = 23/07/2025, Ba’da Magrib)

Mukadimah: Waspada terhadap Umat yang Tertipu Nama Tokoh

Rasulullah ﷺ bersabda : “Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipuan. Orang pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, yang amanah dianggap khianat, dan pengkhianat dianggap amanah. Dan akan berbicara ‘ruwaibidhah’.” Mereka bertanya: “Siapa itu ruwaibidhah?” Rasulullah ﷺ menjawab: “Orang bodoh yang bicara tentang urusan umat.” (HR. Ibnu Majah no. 4036)

Riyadus Shalihin: Buku Panduan Kecerdasan Emosional (EQ) Tertua Dunia

Hari ini, banyak orang awam yang dianggap ulama hanya karena gaya bicara mereka menarik, atau karena memiliki gelar akademik dan popularitas di media.

Padahal isinya menyimpang, bahkan merusak akidah umat.

Tokoh-Tokoh Syiah dan Pengaruhnya di Tengah Umat

Jalaluddin Rakhmat (Indonesia, wafat 2021)

Tokoh Syiah Rafidhah di Indonesia, pendiri IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia).
Mengagungkan Ahlul Bait secara ekstrem, merendahkan sahabat Rasul ﷺ seperti Abu Bakar dan Umar.
Menyebarkan ajaran tahrif (Al-Qur’an telah berubah), raj’ah (Imam Mahdi akan membalas dendam), dan menyusupkan ritual-ritual tasyayyu’ dalam pengajian umum.
Di beberapa ceramahnya, ia meremehkan hadits-hadits shahih dengan logika.

Bantahannya :

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

Rasulullah ﷺ bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabat)…” (HR. Bukhari no. 2652)
Menghina sahabat berarti menghina Nabi ﷺ yang mendidik mereka.

Husein Al-Habsyi, Husein Shahab, dan ulama Syi’ah lainnya

Menyebarkan pemahaman Syi’ah Ja’fari yang sesungguhnya adalah Rafidhah (ekstrem dalam mencela sahabat).
Menyisipkan ajaran-ajaran Syi’ah lewat istilah “cinta Ahlul Bait”, padahal ajaran mereka jelas menyimpang dari Islam yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan sahabat.

Tokoh Tarekat dan Sufi Ekstrem

Habib Luthfi bin Yahya (Pekalongan)

Tokoh yang aktif menghidupkan tradisi sufi dan ziarah kubur ekstrem.
Mendukung pembacaan tahlil, maulid, dzikir berjamaah yang tidak bersumber dari sunnah, dan bahkan tawassul kepada orang mati.
Banyak pernyataannya tidak berdasarkan dalil, tapi pada mimpi, karamah, dan cerita-cerita ghaib.

Fenomena Flexing Sedekah di Medsos: Antara Riya dan Syiar Dakwah

Bantahannya :

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian.” (QS. Ghafir: 60) 
Doa hanya kepada Allah, bukan kepada wali yang sudah wafat.

Abah Anom (Suryalaya), dan tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah

Banyak praktik dzikir berjamaah dengan lafadz tidak bersumber dari Nabi ﷺ.
Ada wirid-wirid bid’ah, bahkan sampai pada keyakinan karamah yang tidak rasional.
Murid-muridnya sangat fanatik dan taklid buta, sehingga mereka enggan menerima kritik dan tidak mau diuji dengan dalil.

Bantahan dari Imam Malik: “Barang siapa yang berbuat bid’ah dalam Islam dan menganggap itu baik, maka ia telah menganggap Muhammad ﷺ telah berkhianat dalam risalahnya.” (Diriwayatkan oleh Asy-Syatibi)

Tokoh Populer di Indonesia yang Menyimpang dari Sunnah

Habib Rizieq Shihab

Tokoh ini mendukung amalan bid’ah, seperti perayaan maulid, tahlilan, dzikir jama’i, tabarruk dengan kain makam, Isra’ Mi’raj, dan haul.
Mengedepankan semangat nasionalisme agama, bukan pemurnian akidah dan manhaj.

Catatan Penting :

Rasulullah ﷺ tidak pernah merayakan maulid, bahkan para sahabat pun tidak.
Maka, menciptakan acara baru dalam agama adalah bid’ah.

UAS: Terkenal di YouTube, tapi sering menyampaikan hadits palsu dan cerita khurafat.
Mendukung tarekat sufi dan tradisi lokal seperti haul dan ziarah kubur yang ekstrem.
Gaya ceramahnya membuat orang tertawa, tapi tidak membawa kepada pemurnian akidah.

Ringkasan dan Kesimpulan

Ulama Ahlus Sunnah dikenal dengan ciri:

Ilmunya bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, dan pemahaman para sahabat.
Tidak menyimpang dalam akidah, ibadah, dan muamalah.
Tidak membawa umat kepada amalan baru, tradisi syirik, atau kisah-kisah palsu.

Tokoh menyimpang dikenal dengan:

Mengagungkan mimpi, karamah, cerita ghaib tanpa dalil.
Membolehkan atau bahkan membela bid’ah.
Menyebarkan ajaran Syi’ah, sufi ekstrem, atau Islam liberal.

Selalu prioritaskan kebenaran syariat Allah berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah daripada adat atau kebiasaan yang bertentangan.ﷺ

Semoga Allah ﷻ menguatkan hati kita untuk meninggalkan kebatilan walau itu kebiasaan banyak orang

Bagikanlah tulisan ini dengan niat ikhlas mengharap pahala

Prinsip memilih guru rujukan

Lihat kebenaran ilmunya, bukan kemasyhuran namanya
Pastikan ia mengajarkan dalil, bukan pendapat pribadi
Hindari guru yang mengkultuskan tokoh atau organisasi

Ustadz Dr. Firanda Andirja, Rodja TV, Ashiil TV, dan kanal manhaj salaf lainnya. Jika benar, itu dari Allah ﷻ; jika salah, dari kelemahan saya pribadi.

Wallāhu A‘lam, Ustadz Firanda Andirja Hafidzahullah.  (eya Dakwah)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement