SURAU.CO – Setiap kali memasuki bulan baru, hati kita penuh dengan harapan dan doa. Kita meminta kepada Allah agar diberikan kesehatan, rezeki yang luas, hati yang tenang, serta pertemuan dengan banyak kebaikan. Namun, yang paling penting bukan hanya doa yang terucap, melainkan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan pasti akan mengabulkan doa hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
> “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku…” (QS. Al-Baqarah: 186)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa doa bukanlah sekadar harapan yang dilemparkan ke langit, melainkan sebuah ikatan antara hamba dan Rabbnya. Allah dekat dengan kita, lebih dekat daripada urat leher, dan Dia tidak pernah menolak doa tanpa sebab.
Tiga Bentuk Dikabulkannya Doa
Para ulama menjelaskan bahwa Allah selalu mengabulkan doa seorang Muslim, hanya saja bentuknya berbeda-beda:
- Allah segera memberikan apa yang ia minta.
- Allah simpan untuknya di akhirat sebagai pahala yang besar.
- Allah palingkan darinya sebuah keburukan yang setara dengan doa yang dipanjatkan.
Inilah bukti kasih sayang Allah: doa kita tidak pernah sia-sia.
Syarat Doa Dikabulkan
Agar doa semakin dekat dengan ijabah, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
Ikhlas dan penuh keyakinan: Nabi ﷺ bersabda, “Berdoalah kepada Allah dengan yakin akan dikabulkan…” (HR. Tirmidzi).
Menghindari yang haram: makanan, minuman, dan harta yang kotor bisa menjadi penghalang doa.
Rasulullah ﷺ melarang kita untuk tergesa-gesa dan berkata, “Aku sudah berdoa, tetapi belum dikabulkan.”
Menghadapi Oktober dengan Doa
Setiap bulan membawa cerita baru. Bisa jadi Oktober ini penuh ujian, bisa jadi penuh nikmat, tetapi seorang mukmin selalu optimis: apapun yang terjadi adalah jawaban terbaik dari Allah. Maka berdoalah dengan penuh harap, lalu serahkan hasilnya kepada-Nya.
Yakinlah, doa yang kita panjatkan hari ini mungkin menjadi penyelamat kita esok hari. Bisa jadi Allah kabulkan saat kita masih hidup, bisa jadi Allah simpan untuk akhirat kelak, ketika kita paling membutuhkannya.
Doa itu ibarat benih. Jika tidak tumbuh hari ini, ia sedang menunggu waktu terbaik untuk mekar. Maka teruslah berdoa, yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Baik, dan tidak pernah mengecewakan hamba yang berharap pada-Nya.
MUTIARA HIKMAH
Saudaraku yang baik, Hidup ini ibarat dua jalan yang harus kita tempuh sekaligus: jalan dunia dan jalan akhirat. Dunia adalah ladang tempat menanam, sementara akhirat adalah tempat memanen hasil.
Rasulullah ﷺ mengajarkan keseimbangan yang indah:
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati esok pagi.”
Kalimat ini bukan sekadar nasihat biasa, tetapi petunjuk agung agar kita tidak terjebak dalam salah satu sisi kehidupan. Jangan terlalu sibuk dengan dunia hingga melupakan akhirat. Namun jangan pula hanya beribadah tanpa memperhatikan kewajiban dunia.
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
- Bekerja untuk Dunia dengan Sungguh-Sungguh
Dunia adalah sarana. Bekerjalah, berusahalah, menuntut ilmu, dan berjuanglah seakan kita akan terus hidup. Dengan itu kita akan sungguh-sungguh menata kehidupan, menyiapkan generasi, dan memberi manfaat bagi sesama. -
Bersegera dalam Urusan Akhirat
Jangan menunda taubat, jangan menunda amal shalih. Karena bisa jadi, esok pagi nama kita sudah tidak ada di daftar penghuni dunia. Maka semangatlah dalam ibadah, dalam sedekah, dalam doa, seakan esok sudah tiada lagi kesempatan. -
Seimbang, Bukan Berat Sebelah
Islam adalah agama keseimbangan. Seperti halnya tubuh butuh makan dan ruh butuh iman. Dunia kita jalani, akhirat kita tuju. Keduanya harus seimbang, agar kita tidak tertipu oleh fatamorgana dunia, dan tidak pula lalai menyiapkan bekal menuju akhirat.
Penutup
Saudaraku, mari kita jadikan dunia sebagai ladang amal, bukan tujuan hidup. Gunakan tenaga, waktu, dan kesempatan sebaik-baiknya. Semangatlah dalam urusan akhirat sebagaimana engkau bersemangat dalam urusan dunia.
Karena pada akhirnya, hanya amal yang akan menemani kita di alam kubur dan di hadapan Allah. Salam sehat dan barokah. (Oleh: Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
