Khazanah
Beranda » Berita » 7 Nasehat Rasulullah SAW untuk Bekal Akhir Zaman

7 Nasehat Rasulullah SAW untuk Bekal Akhir Zaman

7 Nasehat Rasulullah SAW untuk Bekal Akhir Zaman
7 Nasehat Rasulullah SAW untuk Bekal Akhir Zaman

SURAU.CO – Hidup di zaman sekarang tidak selalu mudah. Kita menyaksikan begitu banyak perubahan, tantangan, hingga godaan yang bisa menggemparkan iman. Rasulullah SAW telah memberikan bimbingan agar umatnya mampu menghadapi berbagai situasi, termasuk masa-masa sulit menjelang akhir zaman. Nasehat beliau menjadi bekal berharga bagi kita hari ini.

Berikut tujuh nasehat Rasulullah SAW yang bisa kita jadikan pegangan untuk menjaga diri dan keluarga di tengah derasnya arus zaman.

1.Menjaga Shalat dengan Khusyuk

Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya shalat. Dalam hadis beliau bersabda, “Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya.”

Shalat bukan sekadar rutinitas, tetapi tiang agama yang harus kita jaga. Di akhir zaman, banyak orang lalai dari shalat. Ada yang menunda, terburu-buru, bahkan meninggalkannya. Oleh karena itu, menjaga shalat dengan khusyuk menjadi perisai iman. Shalat mendidik kita untuk disiplin, sabar, dan dekat dengan Allah.

2. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an

Rasulullah SAW menegaskan bahwa Al-Qur’an akan menjadi penolong bagi siapa pun yang membacanya. Beliau bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi para pembacanya.” (HR.Muslim).

Meredam Polarisasi Bangsa Melalui Esensi Bab “Mendamaikan Manusia”

Di tengah derasnya informasi dari media sosial, Al-Qur’an adalah penuntun sejati. Dengan membaca, kita menenangkan hati dan menemukan petunjuk. Membaca Al-Qur’an setiap hari, meski hanya beberapa ayat, jauh lebih baik daripada jarang sekali menyentuhnya. Rasulullah juga mengingatkan agar umatnya tidak menjadikan Al-Qur’an sekedar hiasan, melainkan benar-benar pedoman hidup.

3. Bersabar Menghadapi Cobaan

Akhir zaman penuh fitnah. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Akan datang fitnah seperti potongan malam yang gelap gulata. Seseorang pada pagi hari beriman, lalu sore harinya kafir. Atau sore hari beriman, lalu pagi harinya kafir.” (HR.Muslim).

Fitnah yang dimaksud bukan sekedar tuduhan, namun juga segala ujian yang bisa menggoyahkan iman. Oleh karena itu, sabar menjadi kunci. Sabar menghadapi godaan, sabar dalam ibadah, dan sabar saat menjalani kehidupan yang penuh ujian. Dengan sabar, seorang mukmin akan kuat dan tidak mudah goyah meski banyak cobaan.

4. Menjaga Lisan

Rasulullah SAW memberikan peringatan keras tentang lisan. Beliau bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di zaman teknologi, lisan tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga tulisan di media sosial. Satu kalimat bisa memicu perpecahan atau menyakiti hati orang lain. Oleh karena itu, kita perlu menahan diri dari ucapan yang sia-sia, ghibah, atau fitnah. Menjaga lisan berarti menjaga kehormatan diri. Nasehat ini terasa semakin relevan saat kita hidup di era digital, di mana jari-jemari bisa lebih cepat daripada akal sehat.

Mengapa Allah Menolak Taubat Iblis?

5. Berpegang Teguh pada Sunnah

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang hidup setelahku, ia akan melihat keturunan yang banyak. Maka hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham.” (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi).

Zaman penuh perbedaan pandangan membuat kita mudah bingung. Dalam kondisi seperti ini, kunci keselamatan kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah. Sunnah Nabi tidak hanya berupa ibadah, tetapi juga akhlak, cara berdoa, dan cara berinteraksi. Dengan berpegang teguh pada sunnah, kita tidak mudah terseret arus pemikiran yang berputar.

6. Memperbanyak Sedekah

Rasulullah SAW menasihati umatnya agar tidak lalai bersedekah. Beliau bersabda, “Lindungilah dirimu dari api neraka meskipun hanya dengan (sedekah) sebagian kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedekah bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga penawar hati. Di akhir zaman, keselarasan semakin terasa. Dengan sedekah, kita bisa meringankan beban sesama. Sedekah juga membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir. Rasulullah mengajarkan bahwa apa pun sedekah tetap bernilai besar di sisi Allah, asal dilakukan dengan ikhlas.

7. Menjaga Persaudaraan Sesama Muslim

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya ukhuwah. Beliau bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak membiarkan disakiti.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Di akhir zaman, perpecahan sering muncul karena hal-hal kecil. Permusuhan bisa terjadi karena perbedaan pilihan, status sosial, atau pandangan. Nasehat Rasulullah mengingatkan kita untuk tetap menjaga persaudaraan. Persatuan umat adalah kekuatan. Tanpa ukhuwah, kita mudah dipecah belah.

Penutup

Tujuh nasehat Rasulullah SAW ini adalah bekal berharga untuk menghadapi akhir zaman. Shalat, Al-Qur’an, sabar, menjaga lisan, berpegang pada sunnah, bersedekah, dan menjaga persaudaraan adalah amalan yang harus kita hidupkan setiap hari.

Zaman bisa berubah, tetapi petunjuk Rasulullah SAW tetap abadi. Jika kita mengamalkan nasehat beliau, kita akan lebih kuat menghadapi segala cobaan. Pada akhirnya, bekal terbaik bukanlah harta atau jabatan, melainkan iman, amal saleh, dan cinta kepada Allah serta Rasul-Nya.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement