Opinion
Beranda » Berita » Dakwah adalah Kewajiban Setiap Muslim, Apapun Profesinya

Dakwah adalah Kewajiban Setiap Muslim, Apapun Profesinya

Dakwah adalah Kewajiban Setiap Muslim. Ilustrasi canva.com.

SURAU.CO – Dakwah adalah tugas mulia bagi umat Islam. Ia merupakan ajakan menuju kebaikan, dan juga seruan kepada kebenaran Islam. Seringkali, orang mengira dakwah hanya untuk ulama. Mereka berpikir hanya ustadz yang berdakwah. Namun demikian, pandangan ini keliru. Allah SWT mewajibkan dakwah kepada semua Muslim. Apapun profesinya, setiap Muslim adalah da’i. Ia adalah duta Allah di muka bumi. Kisah ini memberi kita wawasan berharga. Kita memahami cakupan dakwah yang luas, sekaligus belajar cara mengintegrasikan dakwah dalam hidup.

Dakwah, Sebuah Kewajiban Universal Umat Islam

Dakwah bukan sekadar aktivitas keagamaan biasa. Sebaliknya, ia adalah pilar utama Islam. Allah SWT memerintahkan umat Muslim untuk berdakwah. Perintah ini berlaku untuk semua Muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104).

Ayat ini menegaskan kewajiban dakwah. Sebagian ulama menafsirkan “segolongan umat” itu secara luas. Ini bukan hanya sekelompok kecil ulama. Justru, ia adalah seluruh umat Muslim. Setiap individu memiliki tanggung jawab. Mereka harus menyeru kepada kebaikan, dan juga harus mencegah kemungkaran. Ini, tentu saja, adalah amanah besar dari Allah.

Makna amar ma’ruf nahy munkar sangat luas. Ia berarti mengajak kepada kebaikan, dan juga berarti melarang dari kejahatan. Ini mencakup segala aspek kehidupan, baik individu maupun sosial. Dakwah ini bisa dilakukan dengan lisan, bahkan bisa juga dengan perbuatan. Demikian pula, dengan hati sekalipun.

Hati-hatilah Dengan Pujian Karena Bisa Membuatmu Terlena Dan Lupa Diri

Setiap Profesi, Setiap Muslim adalah Da’i

Gelar da’i tidak hanya untuk mereka yang berprofesi khusus. Bukan hanya para ahli agama yang berdakwah. Pada dasarnya, setiap Muslim adalah da’i. Mereka adalah duta-duta Allah di muka bumi. Profesi apapun dapat menjadi ladang dakwah. Kita bisa berdakwah melalui pekerjaan kita. Ini adalah cara yang sangat efektif.

  1. Guru atau Dosen: Misalnya, mereka bisa mengajarkan nilai-nilai Islam. Ini bukan hanya mata pelajaran agama semata. Ini juga melalui akhlak mulia mereka. Mereka menanamkan karakter baik pada siswa.
  2. Dokter atau Tenaga Medis: Selanjutnya, mereka bisa berdakwah melalui pelayanan. Mereka memberikan pengobatan terbaik, dan juga menunjukkan empati tinggi. Profesionalisme mereka menjadi teladan.
  3. Pedagang atau Pengusaha: Di samping itu, mereka bisa berdakwah melalui kejujuran. Mereka melakukan transaksi yang adil, serta tidak melakukan riba. Alhasil, keuntungan mereka menjadi berkah.
  4. Karyawan atau Pekerja: Demikian pula, mereka bisa berdakwah melalui etos kerja. Mereka bekerja keras dan bertanggung jawab, menunjukkan integritas tinggi.
  5. Petani atau Nelayan: Lebih lanjut, mereka bisa berdakwah melalui syukur. Mereka menjaga lingkungan, dan menghasilkan makanan halal yang baik.
  6. Pejabat atau Pemimpin: Terakhir, mereka bisa berdakwah melalui keadilan. Mereka melayani rakyat dengan tulus, serta menegakkan hukum Allah.

Ini semua adalah contoh nyata. Profesi bisa menjadi media dakwah yang ampuh. Sebagaimana ditegaskan, “Maka sesungguhnya setiap muslim adalah juru dakwah. Ia adalah duta-duta Allah di muka bumi.” Ini adalah prinsip fundamental Islam.

Tiga Pilar Dakwah: Lisan, Tulisan, dan Perilaku

Dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cara. Terdapat tiga pilar utama dakwah, dan ketiganya saling melengkapi satu sama lain.

1. Dakwah Bil Lisan (Dengan Ucapan)

Dakwah bil lisan adalah yang paling umum dikenal. Ini adalah mengajak dengan perkataan. Bisa berupa ceramah, nasihat, atau diskusi. Pentingnya adalah menyampaikan pesan yang jelas. Pesan itu harus baik dan bijaksana. Kita harus berbicara dengan lembut, dan juga harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Seorang guru berdakwah dengan mengajar. Seorang dokter memberi nasihat kesehatan. Setiap Muslim, pada dasarnya, bisa melakukannya.

2. Dakwah Bil Qalam (Dengan Tulisan)

Dakwah bil qalam juga sangat efektif di era modern. Ini adalah mengajak dengan tulisan. Bisa berupa buku, artikel, atau media sosial. Tulisan memiliki jangkauan luas. Ia bisa dibaca banyak orang, dan tulisan yang baik bisa menyentuh hati. Ia bahkan bisa memberikan pencerahan. Di era digital ini, dakwah bil qalam sangat relevan. Setiap Muslim bisa menulis, membagikan ilmu, serta menyebarkan kebaikan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

3. Dakwah Bil Hal (Dengan Perbuatan/Teladan)

Dakwah bil hal adalah yang paling kuat pengaruhnya. Ini adalah mengajak dengan perbuatan nyata. Akhlak mulia adalah intinya. Kita harus menjadi teladan yang baik. Orang akan lebih mudah menerima ajaran. Mereka melihat bukti nyata Islam dalam praktik. Jika seorang Muslim jujur, orang akan tertarik. Jika ia dermawan, orang akan kagum. Perbuatan baik berbicara lebih keras, lebih dari sekadar kata-kata. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik, sebab seluruh hidup beliau adalah dakwah.

Menghilangkan Stigma “Dakwah Bukan Hanya Mimbar dan Panggung”

Stigma bahwa dakwah hanya untuk ulama harus dihilangkan. Dakwah bukan terbatas pada mimbar masjid semata. Ia juga bukan hanya di panggung ceramah. Justru, setiap tempat adalah potensi dakwah. Setiap waktu adalah kesempatan berdakwah.

Nabi Muhammad SAW berdakwah di mana saja. Beliau berdakwah di pasar, dan juga berdakwah di rumah. Bahkan, beliau berdakwah melalui senyumnya, serta melalui akhlak beliau yang mulia. Ini menunjukkan fleksibilitas dakwah, dan juga menunjukkan universalitasnya.

Tanggung Jawab Kolektif dan Dampak Sosial

Ketika setiap Muslim memahami ini, dampaknya akan sangat besar. Masyarakat akan menjadi lebih baik secara keseluruhan. Ini adalah tanggung jawab kolektif. Setiap orang berkontribusi pada kebaikan.

  1. Membangun Masyarakat Berakhlak: Jika setiap profesi berdakwah, akhlak mulia akan tersebar luas. Kebajikan akan dominan di masyarakat.
  2. Memperbaiki Citra Islam: Dakwah melalui teladan nyata memperbaiki citra Islam. Orang akan melihat Islam dari praktik umatnya.
  3. Keadilan dan Kesejahteraan: Dakwah juga mendorong keadilan. Ia mendorong kesejahteraan sosial. Ini karena setiap orang menjalankan amanah dengan baik.
  4. Mencapai Kebahagiaan Dunia Akhirat: Dengan berdakwah, kita meraih pahala besar. Kita juga berkontribusi pada kebahagiaan umat, baik di dunia maupun akhirat.

Niat tulus (ikhlas) sangat penting dalam setiap dakwah. Dakwah harus murni karena Allah, tanpa ada keinginan lain yang menyertainya.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Tantangan dan Cara Mengintegrasikan Dakwah dalam Profesi

Mengintegrasikan dakwah dalam profesi punya tantangan tersendiri. Lingkungan kerja bisa materialistis, dan tekanan hidup bisa sangat tinggi. Namun demikian, ada cara-cara efektif.

  1. Jaga Integritas: Tunjukkan kejujuran dan amanah dalam setiap pekerjaan. Ini, sesungguhnya, adalah dakwah nyata.

  2. Profesionalisme Tinggi: Berikan yang terbaik dalam pekerjaan Anda. Ini menunjukkan bahwa Islam mengutamakan kualitas.

  3. Tunjukkan Akhlak Mulia: Tersenyumlah, ramahlah, dan tolong-menolonglah. Ini adalah dakwah yang sangat efektif.

  4. Sampaikan Nasihat Bijak: Berikan nasihat jika ada kesempatan. Lakukan dengan lembut dan hikmah.

Dakwah adalah kewajiban setiap Muslim, apapun profesinya. Ini bukan hanya tugas ulama semata. Setiap Muslim adalah da’i, duta Allah di muka bumi. Dakwah bisa dilakukan dengan lisan, tulisan, dan perbuatan. Dakwah bil hal adalah yang paling kuat pengaruhnya. Mari kita pahami ini. Mari kita praktikkan dalam hidup kita. Ini akan membawa keberkahan, dan juga membawa hidayah bagi semua.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement