Khazanah
Beranda » Berita » Ibu Cinta Tanpa Tepi

Ibu Cinta Tanpa Tepi

Ibu Cinta Tanpa Tepi
Ibu Cinta Tanpa Tepi

 

SURAU.CO  –   Dalam setiap kehidupan manusia, ada satu sosok yang tak tergantikan ibu. Dari rahimnya kita hadir, dari kasih sayangnya kita tumbuh, dari doanya kita kuat. Ibu adalah sekolah pertama, guru paling setia, dan telaga cinta yang tak pernah kering.

Pengorbanan yang Tidak Terhitung

Seorang ibu tak pernah memilih kasih di antara anak-anaknya. Walau terkadang caranya berbeda, hakikatnya cinta seorang ibu selalu sama: tulus, tanpa pamrih, tanpa henti. Jika ia marah, itu karena ia ingin anaknya belajar. Jika ia menegur, itu karena ia tak ingin anaknya salah langkah. Amarahnya bukanlah kebencian, tetapi cara lain dari kasih sayang yang dalam.

Bahkan dalam diamnya, seorang ibu memikirkan kita. Ia mungkin letih, namun tetap tersenyum agar anaknya kuat. Dia mungkin terluka, namun tetap mendoakan agar anaknya selamat. Ia mungkin tak banyak bicara, tapi setiap geraknya adalah pengorbanan yang tak terhitung.

Allah ﷻ meninggikan derajat ibu dengan perintah yang jelas dalam Al-Qur’an:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

> “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS. Luqman: 14)

Perhatikanlah, Allah menyebut ibu lebih dahulu sebelum ayah, karena pengorbanan ibu begitu besar, dari sejak mengandung, melahirkan hingga membesarkan.

Maka, jangan pernah berburuk sangka kepada ibu. Ketika ia keras, itu agar kita tidak hancur. Ketika ia tegas, itu agar kita selamat. Ingatlah, bagi seorang ibu, anak-anaknya adalah harta sekaligus nyawa yang tak tergantikan sepanjang hayatnya.

Refleksi untuk Kita Semua

Selagi ibu masih ada, bahagiakanlah ia. Jangan biarkan penyesalan datang ketika ia sudah tiada.

Ucapkan terima kasih untuk setiap air susu, setiap doa, dan setiap tetes air mata yang ia curahkan demi kita.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Jadikan restu ibu sebagai pintu menuju ridha Allah, karena surga ada di bawah telapak kakinya.

Ibu adalah doa yang hidup. Selagi ia masih ada, genggam tangannya. Jika ia telah tiada, panjatkan doa untuknya.

 

 

 

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi


Jangan Marah

Rasulullah ﷺ pernah didatangi seorang sahabat yang meminta nasihat. Beliau menjawab singkat:

> “Jangan marah.”
(HR. Bukhari)

Shabat itu mengulang pertanyaannya beberapa kali, namun Rasulullah ﷺ tetap menjawab:
“Jangan marah.”

Pesan ini sederhana, tapi dalam sekali maknanya

Marah sering membuat hati buta dan lisan tergelincir.

Marah dapat merusak hubungan, menumbuhkan penyesalan, bahkan menjerumuskan ke dosa.

Mengendalikan marah adalah tanda kekuatan sejati.
Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Cara Meredam Marah

  1. Diam dan ingat Allah.
  2. Bersuci dengan wudhu.
  3. Mengubah posisi (dari berdiri → duduk → berbaring).
  4. Berdoa agar hati ditenangkan

Marilah kita latih diri untuk bersabar, karena kesabaran akan mendatangkan ridha Allah dan menjaga ukhuwah sesama manusia.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang sabar dan mampu menahan amarah.

Jangan Pernah Menyerah, Pendidikanmu Adalah Jalan Keberhasilan

Sahabat, hidup tidak selalu berjalan mulus. Kadang hati bisa patah, mata basah karena tangisan, bahkan tubuh pun lelah menghadapi ujian demi ujian. Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah pendidikanmu.

Selesaikan pendidikanmu, bagaimanapun keadaannya.
Jika lelah, istirahatlah sejenak. Jika stres, dekatkan diri kepada Allah dengan ibadah. Jadikan setiap kesulitan sebagai motivasi untuk bangkit, bukan alasan untuk berhenti.

Ingatlah selalu, ada orang tua yang menaruh harapan besar padamu. Mereka mungkin tidak selalu bisa memberikan segalanya, tetapi doa mereka tak pernah putus untuk melihatmu berhasil.

Jangan pernah menyerah.
Jangan pernah berhenti.
Keberhasilanmu adalah kebahagiaan mereka.

Maka teruslah berjuang, sebab langkah kecil hari ini akan menjadi cerita indah di masa depan. Oleh: Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement