Opinion
Beranda » Berita » Gerakan Wahabi (Salafi) dituduh berkhianat terhadap Khilafah Utsmaniyah

Gerakan Wahabi (Salafi) dituduh berkhianat terhadap Khilafah Utsmaniyah

Gerakan Wahabi (Salafi) dituduh berkhianat terhadap Khilafah Utsmaniyah
Gerakan Wahabi (Salafi) dituduh berkhianat terhadap Khilafah Utsmaniyah

 

SURAU.CO – بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ, Banyak orang semangat di awal, lalu futur di tengah jalan. Rasulullah ﷺ bersabda : ‘Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit’ (HR. Bukhari no. 6465, Muslim no. 783).

Pertanyaannya, apakah kita hanya ingin terlihat rajin sesaat, atau benar-benar istiqamah sampai mati ? (Artikel 368 = 16/07/2025, Ba’da Dhuha)

Bantahan syubhat ke-8 : “Gerakan Wahabi (Salafi) dituduh berkhianat terhadap Khilafah Utsmaniyah karena bekerjasama dengan Inggris dan keluarga Saud untuk memberontak. (Bagian 8 dari 10 bantahan)

SYUBHAT: Sebagian kelompok menyebarkan narasi sejarah sebagai berikut:

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

“Wahabi alias Salafi itu lahir karena proyek politik. Mereka bekerjasama dengan keluarga Saud dan Inggris untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah. Makanya mereka disebut pengkhianat umat!”

BANTAHAN : TUNJUKKAN KESALAHANNYA

Pertama, ini tuduhan besar tanpa bukti yang valid.

Tuduhan bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab dan gerakan dakwah tauhid bekerjasama dengan Inggris untuk menghancurkan Khilafah Utsmaniyah berasal dari dokumen palsu bernama “Memoar Hempher” — yang telah dibantah oleh banyak sejarawan modern, bahkan oleh orientalis Barat sendiri.
Dokumen itu diduga ditulis oleh penulis Syiah bernama Jamil Sidqi az-Zahawi, bukan oleh mata-mata Inggris.
Isinya penuh dongeng, tanpa referensi, tanpa bukti, dan mengandung banyak kesalahan sejarah.

Kedua, gerakan dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab bukan gerakan politik.

Ia hanya mendakwahkan tauhid dan memberantas syirik, bid’ah, dan khurafat yang marak di jazirah Arab, bukan memberontak pada kekuasaan tertentu.
Bahkan saat pertama kali berdakwah, beliau ditolak oleh banyak penguasa dan ulama lokal yang sudah tenggelam dalam kesyirikan.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Ketiga, Khilafah Utsmaniyah saat itu sendiri tidak benar-benar menjalankan hukum Islam secara sempurna.

Banyak praktek khurafat dan sekularisme telah merusak sistem kekhilafahan, terutama pada periode akhir menjelang keruntuhannya.
Bahkan Turki Utsmani menjalin hubungan dengan Inggris, Prancis, dan Rusia demi melawan musuh politik mereka.
Kalau kolaborasi diplomatik jadi ukuran pengkhianatan, maka Khilafah pun bisa dituduh hal yang sama.

JELASKAN KEBENARAN MENURUT SYARIAT

Rasulullah ﷺ bersabda : “Barang siapa yang menuduh saudaranya dengan kekufuran, maka tuduhan itu akan kembali kepadanya jika tidak terbukti.” (HR. Al-Bukhari no. 6104)

Tuduhan pengkhianatan adalah dosa besar jika tanpa bukti sahih.
Adapun Muhammad bin Abdul Wahhab tidak pernah menulis atau berbicara tentang menjatuhkan Khilafah.

Buku-bukunya membahas:

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Tauhid (pemisahan antara hak Allah dan makhluk),
Bantahan terhadap syirik (doa kepada wali, tawassul sesat),
Bantahan bid’ah (maulid, tahlilan, ziarah kubur syirik),
Amar ma’ruf nahi munkar.

Tak ada satu pun buku beliau yang menyeru pemberontakan terhadap Khilafah.

LOGIKANYA

Kalau benar Wahabi diciptakan Inggris, mengapa Wahabi justru memberantas praktek-praktek khurafat, kuburan keramat, jimat, tarekat-tarekat sesat yang justru dibiarkan oleh penguasa saat itu?

Kalau benar Wahabi alat Inggris, mengapa Inggris kemudian memerangi kekuasaan Saudi di masa Raja Abdul Aziz dan mendukung rezim sekuler seperti Mustafa Kemal Ataturk yang membubarkan Khilafah secara resmi tahun 1924?

Faktanya, kelompok Sufi dan Syiah lebih banyak bekerjasama dengan penjajah, karena mereka cenderung kompromi demi mempertahankan posisi lokalnya.

Lagi pula, Muhammad bin Abdul Wahhab wafat tahun 1792, sedangkan keruntuhan Khilafah Utsmaniyah terjadi lebih dari 130 tahun setelah wafatnya beliau. Bagaimana mungkin mereka bisa menuduh dia sebagai dalang di balik pengkhianatan itu?

DALIL KUTIPAN ULAMA

Imam Syatibi berkata: “Tanda aliran sesat adalah mereka menyibukkan diri menyerang pembawa kebenaran, bukan membantah dengan hujjah.”

Imam Ibnul Qayyim berkata : “Tidak ada seorang pun yang benar-benar mengenal Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, kecuali akan menyadari bahwa dakwahnya adalah dakwah para nabi: kembali kepada tauhid dan meninggalkan syirik.” (Madarijus Salikin)

Musuh tauhid menyebarkan kebohongan besar dengan mengatakan bahwa dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah buatan Inggris, karena mereka tidak mampu membantah kebenaran dakwah tersebut.

KESIMPULAN: Terus Berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits

Sejarawan atau pihak tertentu memalsukan sejarah dengan menuduh Wahabi/Salafi berkhianat pada Khilafah Utsmaniyah menggunakan dokumen palsu dan asumsi tak berdasar.

Muhammad bin Abdul Wahhab adalah ulama hanbali yang hanya berdakwah agar umat kembali kepada tauhid dan menjauhi syirik, bukan tokoh politik.

Khilafah Utsmaniyah pun di masa akhir mengalami kerusakan internal dan berkompromi dengan sekularisme, bukan lagi kekhilafahan yang menjalankan syariat secara utuh.

Justru yang memperjuangkan tauhid murni dan hukum Islam secara nyata adalah para ulama Salafi yang terus berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits, bukan kepada doktrin sejarah palsu.

Mereka yang menyebar tuduhan ini bukan sedang membela Khilafah, tetapi menutupi kesesatannya sendiri dengan menjelekkan da’i-da’i tauhid.

Tanggung jawab Dunia Akhirat

Di dunia kita bisa berdalih, tapi di akhirat setiap lidah akan terkunci.

Allah ﷻ berfirman : ‘Pada hari itu mulut mereka dikunci, tangan mereka yang berkata, dan kaki mereka yang memberi kesaksian’ (QS. Yasin: 65).

Jadi, masihkah kita berani membela amalan tanpa dalil, sementara anggota tubuh sendiri akan bersaksi ?

Wallahu A’lam, Ustadz Firanda (Eya Chaca)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement